S-75 Dvina
S-75 (kode NATO: SA-2 Guideline) adalah sebuah sistem peluru kendali darat ke udara yang dibuat oleh Uni Soviet. Sejak pemakaian pertamanya pada tahun 1957, peluru kendali ini telah menjadi rudal permukaan-ke-udara yang paling banyak digunakan dan didistribusikan dalam sejarah. Contohnya Vietnam Utara menggunakan rudal S-75 selama Perang Vietnam untuk mempertahankan Hanoi dan Haiphong. S-75 juga diproduksi di Republik Rakyat Tiongkok dengan nama rudal HQ-1 dan HQ-2. Beberapa negara lain telah memproduksi versi gabungan rudal S-75 sehingga sangat sulit untuk menemukan versi asli rudal S-75 pada hari ini.
S-75 Dvina (Kode NATO: SA-2 Guideline) | |
---|---|
Rudal S-75 Dvina dipasang lengkap dengan dudukan misil | |
Jenis | Misil darat ke udara |
Negara asal | Uni Soviet |
Sejarah pemakaian | |
Masa penggunaan | 1957-sekarang |
Digunakan oleh | Lihat daftar pemakai rudal (dulu dan sekarang) |
Pada perang | Perang Vietnam, Perang Enam Hari, Perang Dingin, Perang Teluk, Perang di Abkhazia (1992–1993) |
Sejarah produksi | |
Perancang | Asosiasi Riset dan Produksi SA Lavochkin |
Tahun | 1953-1957 |
Diproduksi | 1957 |
Jumlah produksi | sekitar 4600 misil |
Varian | S-75 Dvina, S-75M-2 Volkhov-M, S-75 Desna, S-75M Volkhov, S-75M Volga |
Sistem S-75 mulai mendapatkan reputasi internasionalnya dalam Insiden U-2 1960, ketika sebuah baterai S-75 menembak jatuh sebuah U-2 yang dipiloti oleh Francis Gary Powers yang terbang melintasi wilayah udara Uni Soviet pada tanggal 1 Mei 1960.[1] Sementara itu, korban pertama dari S-75 adalah sebuah Martin RB-57D Canberra milik Taiwan yang terbang di atas Tiongkok pada 7 Oktober 1959 pada ketinggian 20 km. Namun, keberhasilan itu dikaburkan dengan cara mengeklaim penembakjatuhan itu adalah keberhasilan pesawat AU Tiongkok. Hal ini dilakukan untuk menjaga kerahaasiaan program S-75.[1]
Sejarah
Program S-75 bermula dari kajian Angkatan Bersenjata Uni Soviet terhadap sistem rudal S-25, sistem pertahanan udara yang menjaga Moskwa pada tahun 1950-an. Mereka menilai bahwa sistem S-25 yang bersifat statis memiliki banyak kelemahan sehingga merasa harus mengembangkan sistem rudal pertahanan udara yang lebih mudah berpindah-pindah. Pertama-tama, sistem rudal pertahanan udara statis tidak dapat memberikan kawalan terhadap pasukan darat dalam medan tempur yang berubah secara dinamis. Kedua, kemampuan berpindah membuka sejumlah taktik baru seperti pemindahan untuk menghindari serangan musuh dan pelaksanaan serangan kejutan dari tempat yang tidak terduga. Selanjutnya, biaya konstruksi sistem berpindah dinilai lebih murah dari sistem statis karena tidak membutuhkan pembangunan tempat tinggal permanen untuk para operator sistem rudal.[2]
Di sisi lain, pada tahun 1950-an Amerika Serikat juga mulai mengembangkan pesawat pengebom strategis jarak jauh pembawa bom nuklir. Salah satu contohnya adalah Boeing B-47 Stratojet yang mulai beroperasi pada bulan Juni 1951, memiliki jangkauan untuk menyerang wilayah Uni Soviet dengan dukungan pengisian bahan bakar di udara. Stratojet diikuti oleh program Boeing B-52 Stratofortess, pengebom yang lebih besar dan mumpuni dari Stratojet. Pesawat pengebom lain seperti Avro Vulcan, Vickers Valiant, dan Handley Page Victor milik Britania juga menjadi ancaman serius bagi Uni Soviet pada kala itu.
V-750 | |
---|---|
Rudal V-750V 1D di atas sebuah peluncur | |
Jenis | Misil darat ke udara |
Negara asal | Uni Soviet |
Sejarah produksi | |
Varian | V-750, V-750V, V-750VK, V-750VN, V-750M, V-750SM, V-750AK |
Spesifikasi (V-750) | |
Berat | 2300 kg |
Panjang | 10,600 mm |
Diameter | 700 mm |
Hulu ledak | Frag-HE |
Hulu ledak | 200 kg |
Mekanisme ledakan |
Command |
Bahan bakar | Solid-fuel booster and a storable liquid-fuel upper stage |
Daya jelajah | 45 kilometer (28 mi) |
Ketinggian terbang | 20.000 meter (66.000 ft) |
Waktu luncur | 5 detik mendorong, kemudian 20 detik bertahan |
Kecepatan | Mach 3.5 |
Sistem pemandu |
dengan kontrol radio |
Akurasi | 65 m |
Alat peluncur |
Rel tunggal, di atas tanah (statis) |
Operator
Operator saat ini
- Armenia
- Azerbaijan
- Bulgaria
- Tiongkok
- Kuba
- Mesir
- Ethiopia[3]
- Iran[4]
- Kirgizstan
- Libya[5]
- Mongolia
- Myanmar
- Korea Utara
- Pakistan[6][7]
- Rumania
- Sudan
- Suriah
- Tajikistan
- Vietnam
- Yaman
- Zimbabwe
Eks operator
Referensi
- ^ a b Zaloga, Steve, 1952- (2007). Red SAM : the SA-2 guideline anti-aircraft missile. Oxford, OX: Osprey Pub. ISBN 978-1-84603-062-8. OCLC 156892057.
- ^ "C- 75". pvo.guns.ru. Diakses tanggal 2020-11-07.
- ^ Binnie, Jeremy. "Ethiopia turns S-75 SAMs into self-propelled systems". IHS Jane's 360. IHS Jane's. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 May 2016. Diakses tanggal 4 May 2016.
- ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-29. Diakses tanggal 2011-04-17.
- ^ "The Libyan SAM Network". 2010-05-11. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-13. Diakses tanggal 2011-02-21.
- ^ Kapila, Viney (2002). The Indian Air Force, a Balanced Strategic and Tactical Application. Prabhat Prakashan. ISBN 9788187100997.
- ^ Zaloga, Steven (2007). Red SAM: The SA-2 Guideline Anti-Aircraft Missile. Osprey Publishing. hlm. 40. ISBN 9781846030628.