Yamaha Jupiter MX
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Yamaha LC135 disebut juga sebagai Jupiter MX adalah sebuah sepeda motor bebek yang diproduksi oleh Yamaha pertama kali pada tahun 2005. Sepeda motor ini diperlombakan di Road Race Indonesia 150cc Extreme dan Indonesia Road Racing Championship.
Yamaha Jupiter MX 135 (2005-2010)
Mesin tegak 44° berkapasitas 135 cc 4 katup, 4-percepatan dengan klaim tenaga maksimum 11,33 dk pada 8.500 rpm. Menggunakan DiASil cylinder dipadu dengan forged piston. Untuk menjaga suhu mesin tetap stabil disematkan pedingin cairan alias radiator. Pasokan bensin karburator yang disertai TPS dan pompa semprotan tambahan. Bicara tampilan saat itu tergolong sporty pada masanya, dengan garis bodi serba tajam. Batoknya lampu terlihat besar dengan spidometer analog dibelakangnya dengan model segi lima. Fitur lainnya memakai sok belakang tipe monosok.
Yamaha New Jupiter MX 135 (2010-2015)
Setelah 4 tahun, akhirnya bebek super ini mendapatkan perubahan dengan nama New Jupiter MX 135. Dari depan bisa dilihat tamengnya lebih meruncing ke bawah, juga dengan desain lampu sein dan senja yang lebih sipit. Sayap lebih melengkung dan didesain agar lebih ramah dengan kaki. Bodi belakangnya lebih tajam dengan bentuk lampu belakang meruncing terkesan menyatu dengan bodi. Sebagai fitur keamanan, kunci kontaknya kini dibekali pengaman magnet. Generasi ini tetap pakai mesin 135 cc 4 katup SOHC berpendingin cairan, tapi tenaga naik menjadi 12,34 dk di 8.500 rpm. Tersedia 2 versi yaitu auto clutch 4-percepatan dan hand clutch alias manual 5-percepatan. Selain beda sistem kopling, lebar pelek dan ban juga berbeda. Untuk versi manual pelek belakang lebar 2,15 inci dibalut profil ban lebar yaitu 100/70–17, lengkap dengan hugger yang menyatu dengan pelindung rantai.
Yamaha Jupiter MX King 150 (2015-sekarang)
Hadir berbarengan, generasi ketiga ini terdapat 2 pilihan yaitu MX King 150 dan Jupiter MX 150 dengan beberapa perbedaan tampilan dan fitur. Kini tamengnya terlihat lebih gagah dan lebar, dengan DRL LED sipit dan sein terpisah berada di sayap. Sisi belakang makin sporti layaknya motor sport karena lampu rem dan sein terpisah. Sementara batok lampu justru terlihat lebih kecil namun tetap dengan reflektor besar. Di belakangnya terdapat panel spidometer baru kombinasi analog untuk takometer dan digital untuk penunjuk lainnya termasuk kecepatan. Kaki-kaki dilengkapi ban tubeless profil lebih lebar, depan 70/90–17 dan belakang 120/70–17 dengan palang pelek model baru persis punya V-Ixion. Perubahan paling mencolok tentu sisi mesin, kapasitas naik menjadi 150 cc berkat penggunaan forged piston 57 mm. Selain itu juga sudah injeksi dengan klaim tenaga maksimum 15,1 dk di 8.500 rpm dan torsi 13,8 Nm di 7.000 rpm. Transmisi tetap 5 percepatan dan pendingin radiator.
Mesin
Yamaha Jupiter MX menggunakan mesin tegak 44° 1 silinder 4 tak SOHC dengan 4 katup dengan bore x stroke yaitu 54mm X 58.7mm. Yamaha mendesain mesin ini untuk berputar hingga 8500RPM yang artinya Piston Speed nya masih di batas aman 16.63m/s. Batas aman RPM Jupiter MX untuk stroke standar 58.7mm adalah 10.730RPM dengan asumsi Piston Speed maksimal 21m/s. Untuk menggapai 10.730RPM pada mesin Jupiter MX ini, pengguna dapat menggunakan CDI aftermarket seperti BRT, Cheetah Power, Rextor, dan lain sebagainya.
Menggunakan DiAsil Cylinder dan Forged Piston. Kata Diasil berasal dari singkatan Die Casting Aluminium Silicon, ya, kurang lebih adalah aluminium dan silikon yang dicetak mati, atau biasa disebut aluminium aloy. Diasil memiliki presentase campuran antara aluminium dan silikon, dengan presentase sekitar 80 persen aluminium dan sekitar 10-15 persen silikon, sisanya adalah paduan bahan lainnya. Aluminium memiliki tingkat kekerasan sekitar 2,5 skala mohs dan silikon memiliki kekerasan sekitar 7 skala mohs. Dengan titik leleh aluminium sekitar 600 derajat celcius dan silikon sekitar 1400 derajat celcius, Jadi kehadiran silikon dalam diasil silinder bertujuan untuk menambah tingkat kekerasan dari si aluminium yang menjadikan silinder lebih keras, lebih tahan aus, dan tahan suhu tinggi. Tidak seperti silinder tipe lainnya seperti silinder dari baja, atau yang menerapkan pelapisan seperti nikasil yang merupakan sistem pelapisan menggunakan nikel dan silikon karbid, yang merupakan bahan yang sangat keras yang biasa di gunakan untuk bahan pelapis abrasif pada gerinda dan amplas yang mana memiliki tingkat kekerasan 9 skala mohs, yang tentunya menciptakan bahan tahan aus yang sangat baik, bahkan saat di bubut pisau, mungkin saja pisaunya bubutnya yang tumpul. Karena pisaunya tidak lebih keras dari si pelapis tersebut. Khusuanya untuk Diasil Cylinder, sepertinya tidak menonjolkan sisi kekerasan, tapi tetep keras pastinya, Namun diasil menonjolkan sisi penghantaran panas yang sangat baik dan dari sisi bobot blok silinder nya yang ringan.
Karburator
Pada Jupiter MX generasi awal, mesin LC135 ini menggunakan karburator skep VM22. Sedangkan pada Jupiter MX New generasi kedua menggunakan karburator vakum BS25 untuk tipe hand clutch atau kopling manual. Karburator Constant Velocity atau sering disebut Karburator Vakum sendiri merupakan “jembatan” teknologi antara karburator konvensional dengan sistem injeksi elektronik, dimana karbu vakum memiliki efisiensi konsumsi bahan bakar setara sistem injeksi namun memiliki simplisitas setting seperti karbu konvensional. Dan pada Jupiter MX King 150, sistem pengabutan bahan bakar mengalami perubahan dari karburator menjadi injeksi.