R. Musaid Werdisastro

Revisi sejak 27 September 2020 01.18 oleh Maslumajang (bicara | kontrib) (→‎Keluarga: Penambahan pranala)

R. Musaid Werdisastro adalah seorang tokoh budayawan Madura yang dikenal sebagai penulis Babad Sumenep.

Raden Musaid adalah cicit sastrawan Sumenep, R. Kiai Abdurrahman Werdisastro. R. Musaid atau kadang dituliskan R. Musa'et mendapat pendidikan mantri hewan di Solo. Di masa awal pernikahannya dengan Aminatuzzuhra, hidupnya masih pas-pasan. Bekerja serabutan. Kadang ikut borongan membangun rumah di Sumenep, Pamekasan, dan Bangkalan.

Keluarga

R. Musaid Werdisastro dari pernikahan dengan R. Aminatuzzuhra dikaruniai empat orang putra-putri yaitu R. Sulaiman Djojosubroto, R. Mariyatul Kiptiyah, R. Abdullah Kusumonegoro dan R. Muhammad Saleh Werdisastro.

Babad Soengenep

Sejak muda Musaid gemar membaca, mempunyai sangat banyak koleksi buku agama dan sejarah sehingga kebiasaan tersebut mendorongnya untuk menjadi seorang pecinta budaya, sastra dan sejarah. Salah satu minatnya adalah mempelajari naskah-naskah yang tersimpan di keraton dan menulis cerita lisan sejarah Sumenep. Lewat penelitian naskah kuno dan wawancara akhirnya tersusunlah Babad Soengenep yang berisi sejarah dan legenda raja-raja Sumenep mulai Pangeran Mandaraga di abad 13 hingga Pangeran Ario Mangkudiningrat abad 19. Diceritakan pula legenda Joko Tole dan Gajah Mada.

Babad Soengenep ditulis dengan huruf Jawa berbahasa Madura dan diterbitkan untuk pertama kalinya oleh Balai Pustaka di Batavia pada tanggal 15 Februari 1914. Dari penerbitan Babad tersebut R. Musaid memperoleh honor sebesar 2000 gulden.