Katalisis enzim

katalisis reaksi kimia oleh protein khusus yang dikenal sebagai enzim
Revisi sejak 29 Agustus 2024 13.17 oleh Rocky Reviko T. Lembah (bicara | kontrib) (Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Katalisis enzim adalah peningkatan laju suatu proses (katalisis) oleh sebuah biomolekul. Biomolekul seperti ini disebut enzim, dan kebanyakan enzim adalah protein, sedangkan proses yang dipercepatnya kebanyakan adalah reaksi kimia dalam tubuh. Katalisis ini biasanya terjadi di lokasi khusus dalam molekul enzim, yang disebut situs aktif.

Enzim glukosidase (kiri) yang mempercepat (mengatalisis) reaksi penguraian molekul gula maltosa menjadi dua molekul glukosa.

Protein yang membentuk enzim dapat berupa suatu rantai tunggal, atau lebih dari satu rantai yang bergabung membentuk kompleks protein. Enzim juga sering memiliki komponen yang bukan protein, seperti ion-ion logam atau molekul organik khusus yang disebut kofaktor (misalnya, ATP/adenosin trifosfat). Banyak kofaktor adalah vitamin, dan fungsinya sebagai vitamin terkait langsung dengan penggunaannya dalam katalisis proses biologi dalam metabolisme. Katalisis reaksi biokimia sangatlah penting karena banyak (tetapi tidak semua) reaksi yang penting dalam metabolisme sel berjalan sangat lambat tanpa adanya katalis.

Cara kerja katalisis enzim berbeda-beda, tetapi semuanya memiliki prinsip yang sama dengan katalisis kimia secara umum, yaitu mengurangi energi aktivasi, atau "dinding" yang memisahkan pereaksi dengan hasil reaksi. Pengurangan ini meningkatkan laju reaksi dengan meningkatkan mempermudah molekul-molekul pereaksi untuk melewati dinding ini untuk menjadi hasil reaksi. Karena katalisis mengandalkan penurunan energi aktivasi, enzim selalu mempercepat kedua arah reaksi dalam sebuah kesetimbangan kimia. Alhasil, enzim hanya mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak dapat mempengaruhi posisi kesetimbangan itu sendiri. Selain itu, seperti katalis pada umumnya, enzim tidak habis dikonsumsi oleh sebuah reaksi, melainkan selalu didaur ulang sehingga dapat mengatalisis reaksi secara berulang-ulang.

Referensi

  • Alan Fersht, Structure and Mechanism in Protein Science : A Guide to Enzyme Catalysis and Protein Folding. W. H. Freeman, 1998. ISBN 0-7167-3268-8

Pranala luar