Gereja Yesus Sejati

gereja di Indonesia
Revisi sejak 26 Januari 2021 07.42 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8)

Gereja Yesus Sejati adalah suatu organisasi gereja Kristen non-denominasi (mandiri) di Indonesia yang asalnya didirikan di Beijing, RRT pada tahun 1917.[1] Gereja ini dimulai di Tiongkok pada tahun 1900-an. Teologinya berakar pada Gerakan Pentakosta.

Gereja Yesus Sejati
PenggolonganProtestan
WilayahIndonesia, dunia
Didirikan1917
Gereja Yesus Sejati "Olive Garden" di Port Dickson, Malaysia (2012).

Pada 1939, aliran ini masuk ke Indonesia dan Gereja Yesus Sejati pun didirikan di Indonesia.

Pada 1967, Perkumpulan Internasional Gereja ini terbentuk di Los Angeles, Amerika Serikat. Keseluruhan anggota Gereja ini sekitar 1,5 juta orang jumlahnya dan terdapat di lima benua.

Kesepuluh Dasar Kepercayaan

Kesepuluh Dasar Kepercayaan Gereja Yesus Sejati ialah:

  1. Percaya bahwa Yesus adalah Firman yang menjadi manusia, Ia berkorban mati di atas kayu salib demi menyelamatkan umat manusia yang berdosa, pada hari ketiga bangkit kembali dan naik ke Surga. Dia adalah Juruselamat Tunggal manusia, Tuhan semesta alam dan Allah Yang Maha Esa
  2. Percaya bahwa Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang diilhamkan oleh Allah adalah sumber tunggal kebenaran dan kehidupan beriman.
  3. Percaya bahwa Gereja Yesus Sejati didirikan oleh Roh Kudus pada masa hujan akhir, untuk memulihkan kembali gereja benar di zaman para rasul.
  4. Percaya bahwa Baptisan Air adalah sakramen untuk penghapusan dosa dan kelahiran kembali, dilaksanakan dalam Nama Tuhan Yesus di air yang hidup dengan kepala menunduk dan segenap tubuh diselamkan ke dalam air. Pembaptis haruslah orang yang telah menerima Baptisan Air dan Baptisan Roh Kudus.
  5. Percaya bahwa menerima Roh Kudus adalah jaminan bagian warisan Kerajaan Allah, dengan berbahasa roh sebagai bukti nyata penerimaan Roh Kudus.
  6. Percaya bahwa Sakramen Basuh kaki adalah untuk beroleh bagian dalam Tuhan, mengandung pengajaran saling mengasihi, menyucikan diri, merendahkan diri, melayani dan saling mengampuni; setiap orang yang telah dibaptis harus menerima Sakramen Basuh Kaki ini satu kali yang dilakukan dalam nama Yesus Kristus. Saling membasuh kaki dapat pula dilaksanakan apabila perlu.
  7. Percaya bahwa Sakramen Perjamuan Kudus adalah untuk memperingati kematian Tuhan, bersama-sama menerima daging dan darah Tuhan, menjadi satu dengan Tuhan untuk memperoleh hidup kekal dan kebangkitan kembali pada akhir zaman; Sakramen ini harus sering diadakan, penyelenggaraannya harus dilakukan dengan menggunakan satu ketul roti tidak beragi dan air buah anggur.
  8. Percaya bahwa hari Sabat (hari Sabtu) adalah hari kudus yang diberkati Allah, yang dipegang di bawah anugerah untuk memperingati penciptaan dan penyelamatan Allah, dengan menaruh pengharapan akan Sabat kekal dalam hidup yang akan datang.
  9. Percaya bahwa manusia diselamatkan adalah karena kasih karunia dan juga oleh iman, manusia harus mengejar kesucian dengan bersandarkan Roh Kudus, mengamalkan pengajaran Alkitab, mengasihi Allah dan sesama manusia.
  10. Percaya bahwa Tuhan Yesus akan turun dari Surga pada akhir zaman untuk menghakimi umat manusia, orang benar akan memperoleh hidup kekal, orang jahat akan memperoleh hukuman abadi.

Gereja Yesus Sejati tidak merayakan Hari Natal pada tanggal 25 Desember. Gereja Yesus Sejati memandang bahwa perayaan Kristen harus didasarkan pada perintah-perintah yang tercatat dalam Alkitab. Hari Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember pada mulanya adalah Hari Kelahiran Dewa Matahari / Sol Invictus, karena pada masa lampau penduduk kota Roma merayakan pesta besar yang disebut Saturnalia Romawi. Ketetapan untuk mengkonversikan 25 Desember menjadi hari raya Kristen dengan menjadikannya sebagai hari kelahiran Yesus dilakukan oleh Paus Julius I pada pertengahan abad ke-4 di kota Roma. Karena itulah Gereja Yesus Sejati tidak merayakan Hari Natal. Namun mengimani bahwa perayaan kedatangan Tuhan Yesus harus menjadi ketetapan ucapan syukur yang dilakukan setiap saat oleh umat Kristen.

Referensi

Pranala luar