Tes keperawanan

Revisi sejak 6 April 2021 13.47 oleh Mudulum246 (bicara | kontrib) (Pantau ini (hanya menyunting))

Tes keperawanan adalah suatu praktik ginekologis yang dipercaya dapat menentukan apakah seorang wanita pernah atau belum pernah melakukan hubungan seksual.[1] Tes ini dianggap oleh organisasi Hak Asasi Manusia sebagai tidak manusiawi dan tanpa dasar ilmiah. Tetap Perawan sebelum menikah itu penting di dalam banyak budaya.

Di Indonesia, tes keperawanan dilakukan sebagai persyaratan untuk ikut POLRI dan TNI.[2] Di Indonesia, tesnya dilakukan sejak 1965.[3]

Pada Oktober 2018, Hak Asasi Manusia PBB, UN Women dan Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa tes keperawanan atau “tes dua jari” merendahkan dan tidak ilmiah.[4]

Beberapa budaya membutuhkan bukti keperawanan sebelumnya pernikahannya. Memaksa orang perempuan mela melakukan tes keperawanan itu sexist karena orang lelaki jadi tidak ditanya atau dites dan berarti seks sebelum menikah bisa diterima untuk cowok.

Referensi

  1. ^ Dec 2019, ditulis olehdr Rio Aditya03; Wib, 13:30. "Jangan Nyinyir, Apa yang Dimaksud Tes Keperawanan atau Hymen?". klikdokter.com. Diakses tanggal 2020-07-13. 
  2. ^ "Indonesian Women's Rights Under Siege". Human Rights Watch (dalam bahasa Inggris). 2014-11-25. Diakses tanggal 2020-07-13. 
  3. ^ "Dispatches: Indonesia 'Virginity Tests' Run Amok". Human Rights Watch (dalam bahasa Inggris). 2015-02-09. Diakses tanggal 2020-07-07. 
  4. ^ "PBB: WHO Mengutuk 'Tes Keperawanan' | Human Rights Watch". Human Rights Watch. Diakses tanggal 2020-07-13.