Talibun

Revisi sejak 1 Desember 2020 11.02 oleh JumadilM (bicara | kontrib) (menambah referensi)


Talibun adalah pantun yang memiliki susunan genap antara enam hingga sepuluh baris. Pada talibun, tiap bait dibagi menjadi sampiran dan isi. Pembagian baris sampiran dan baris isi ditentukan oleh jumlah baris keseluruhan yang kemudian dibagi dua.[1]

Ciri-ciri

Ciri-ciri Talibun adalah seperti berikut:-

  • Ia merupakan sejenis puisi bebas
  • Terdapat beberapa baris dalam rangkap untuk menjelaskan pemerian
  • Isinya berdasarkan sesuatu perkara diceritakan secara terperinci
  • Tiada pembayang. Setiap rangkap dapat menjelaskan satu keseluruhan cerita
  • Menggunakan puisi lain (pantun/syair) dalam pembentukannya
  • Gaya bahasa yang luas dan lumrah (memberi penekanan kepada bahasa yang berirama seperti pengulangan dll)
  • Berfungsi untuk menjelaskan sesuatu perkara
  • Merupakan bahan penting dalam pengkaryaan cerita penglipur lara

Tema

Tema talibun biasanya berdasarkan fungsi puisi tersebut. Contohnya seperti berikut:

  • Mengisahkan kebesaran/kehebatan sesuatu tempat dll
  • Mengisahkan keajaiban sesuatu benda/peristiwa
  • Mengisahkan kehebatan/kecantikan seseorang
  • Mengisahkan kecantikan seseorang
  • Mengisahkan kelakuan dan sikap manusia
  • mengisahkan perlakuan dimasa lalu
  • mengisahkan seperti peperangan pada masa lalu

Contoh

Anak orang di Pantai Ancol

pergi berjalan ke kebun bunga

hendak ke pekan hari telah senja

Di sana sirih kami kerekap

meskipun daunnya serupa

namun rasanya berlain jua

  1. ^ Kosasih, E. (2008). Apresiasi Sastra Indonesia (PDF). Jakarta: Nobel Edumedia. ISBN 978-602-8219-57-0.