Rowosari, Kendal
Rowosari (bahasa Jawa: ꦫꦮꦱꦫꦶ, translit. Rawasari) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Rowosari merupakan satu dari 20 Kecamatan di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah yang langsung berbatasan dengan laut jawa, dengan luas wilayah mencapai 32,64 Km2.Batas wilayah Kecamatan Rowosari sebelah utara berbatasan dengan laut jawa, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Weleri, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Batang Kecamatan Gringsing dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Kangkung. Dengan ketinggian tanah antara 6 – 13 di atas permukaan laut.Adapun jarak Kecamatan Rowosari ke Kota Kabupaten berkisar antara 21 km, untuk jarak ke Kota Propinsi Jawa Tengah 53 km dan Jarak ke Kecamatan Weleri sekitar 4 km dan ke Kecamatan Kangkung sekitar 13 km.
Rowosari | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Kendal |
Pemerintahan | |
• Camat | - |
Populasi | |
• Total | - jiwa |
Kode Kemendagri | 33.24.16 |
Kode BPS | 3324130 |
Luas | - km² |
Desa/kelurahan | - |
Geografi dan Iklim
Geografi
Luas wilayah Kecamatan Rowosari hanya sebesar 32,64 Km2, dari luas wilayah tersebut sekitar 20,30 km2 atau sekitar 62,19 persen digunakan untuk area tanah persawahan. Dan untuk lahan bukan sawah hanya sebesar 1,82 km2 atau sebesar 5,58 persen dan untuk luas lahan bukan pertanian sebesar 10,52 km2 atau sebesar 32,23 persen. Luas tanah persawahan yang ada di Kecamatan Rowosari yang mencapai 2.030 hektar atau sebanyak 62,19 persen dari total area yang ada tersebut hampir sebagian besar ditanami tanaman padi sawah dan dalam proses pengairannya sudah menggunakan pengairan atau irigasi secara teknis, tidak adalagi yang menggunakan irigasi setengah teknis, non teknis maupun tadah hujan. dengan luas lahan sawah irigasi terluas ada di desa Sendangsikucing yaitu seluas 701 Hektar dan luas lahan sawah irigasi terkecil ada di desa Tanjunganom dengan luas 36 hektar[1]
Iklim
Mengingat wilayah Kecamatan Rowosari yang langsung berbatasan dengan laut jawa di mana wilayah bagian utara merupakan daerah pesisir pantai dan bagian selatan merupakan dataran rendah, kondisi wilayah ini maka menyebabkan iklim di Kecamatan Rowosari tersebut cenderung lebih panas.Pada tahun 2015 rata-rata curah hujan yang terjadi di Kecamatan Rowosari sebesar 130 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada pada bulan Januari yaitu mencapai 462 mm dan curah hujan terendah terjadi pada bulan Juli, September dan Oktober yaitu sebesar 0 mm. dari kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2013 – 2015, rata – rata curah hujan tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 198 mm.[1]
Pemerintahan
Kecamatan
Kecamatan Rowosari dipimpin oleh seorang Camat yang bertanggung jawab kepada Bupati sedangkan Desa dipimpin seorang Kepala Desa yang bertanggung jawabLangsung kepada Bupati, Kepala Desa dipilih melalui pemilihan Kepala Desa/Pilkades oleh rakyatnya di desa tersebut sedangkan Camat diangkat dan diperhentikan oleh Bupati. Wilayah Kecamatan Rowosari terbentuk dari beberapa desa sedangkan desa terbagi dari beberapa dusun/dukuh, dusun sendiri terbentuk dari beberapa rukun warga (RW), Sedangkan rukun warga terdiri dari beberapa rukun tetangga atau yang sering kita kenal RT, atau disebut juga Satuan lingkungan Setempat (SLS) dan Merupakan wilayah Pemerintahan terkecil. Kecamatan Rowosari terdiri dari 16 desa, dengan jumlah Dusun / dukuh sebanyak 72 dusun, Rukun Warga sebanyak 84 RW dan Rukun Tetangga sebanyak 347 RT. Desa dengan jumlah Dusun / Dukuh, Rukun Warga dan Rukun Tetangga Terbanyak ada di desa Gempolsewu yaitu masing – masing sebanyak 17 Dusun, 17 RW dan 85 RT. Dan desa dengan jumlah Dusun / dukuh, Rukun Warga dan Rukun Tetangga terkecil ada di desa Tanjunganom yaitu sebanyak 2 Dusun, 2 RW dan 9 RT.[1]
Desa
Seiring dengan perkembangan zaman dewasa ini, pelayanan publik juga diharapkan dan dituntut semakin membaik, baik di tingkat kecamatan maupun di tingkat desa, untuk mencapai hal itu sarana dan prasarana juga harusdibenahi termasuk Sumber Daya Manusia. Perangkat Desa selaku pelayan masyarakat di tingkat desa juga dituntut untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik sesuai Jabatan masing – masing dengan cepat dan tepat. Kecamatan Rowosari yang terdiri dari 16 desa masing – masing desa sudah mempunyai kantor desa dengan banyaknya perangkat desa se Kecamatan Rowosari sebanyak 141 orang. Kepala desa sebanyak 14 orang, Sekretaris desa sebanyak 15 orang, Kaur Umum sebanyak 13 orang, Kaur Keuangan sebanyak 13 orang, Kaur Pemerintahan (Bekel) sebanyak 5 orang, Modin sebanyak 17 orang, Bayan tani sebanyak 3 orang, ulu – ulu sebanyak 1 orang jagabaya sebanyak 3 orang dan kamituwo sebanyak 54 orang.[1]
Desa/kelurahan
Kependudukan
Jumlah Penduduk menurut registrasi penduduk pada keadaan tahun 2015 di Kecamatan Rowosari sebanyak 50.898 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 25.480 jiwa atau sebesar 50,10 % dan perempuan sebanyak 25.418 jiwa atau sebesar 49,90%. Jumlah penduduk terbesar di Kecamatan Rowosari ada di desa Gempolsewu sebesar 12.119 jiwa atau sebesar 23,80 % dari total penduduk Kecamatan Rowosari yang terdiri dari lakilaki sebesar 6.146 jiwa & perempuan 5.973 jiwa sedangkan jumlah penduduk paling sedikit di desa Parakan dengan jumlah penduduk 1.147 jiwa atau sebesar 2,30 % dari total penduduk kecamatan Rowosari yang terdiri dari laki-laki 576 jiwa dan perempuan 571 jiwa. Dari jumlah penduduk sebanyak 50.898 jiwa tercatat sebanyak 14.389 rumah tangga dengan jumlah rata-rata anggota rumah tanggan sebanyak 4 orang. rumah tangga yang terbanyak ada di desa Gempolsewu sebanyak 3.618 rumah tangga dengan rata-rata jumlah anggota rumah tangga sebanyak 3 orang, sedangkan jumlah rumah tangga yang terendah ada di desa Parakan jumlah rumah tangga 332,dengan rata-rata jumlah anggota 3 orang dalam satu rumah tangga.
Kepadatan penduduk menunjukkan persebaran penduduk di suatu daerah tertentu.Kepadatan penduduk merupakan jumlah penduduk dibagi luas wilayah.untuk wilayah Kecamatan Rowosari kepadapatan penduduk mencapai 1.559 Per-Km2 artinya dalam 1km2 terdapat penduduk sebanyak 1.559 jiwa.desa yang terpadat penduduk berada di desa Tanjungsari dengan kepadatan mencapai 3.097 per-km2. dan desa dengan kepadatan penduduk paling rendah berada di desa Sendang Sikucing yang merupakan daerah pesisir pantai yang terletak di paling ujung utara Kecamatan Rowosari dengan kepadatan penduduk hanya mencapai 351 per- km2.
Penduduk kelompok umur di Kecamatan Rowosari dapat digambarkan hampir menyerupai gambar piramida penduduk di mana perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan menurut kelompok umur hampir sama. di mana penduduk lakilaki sebanyak 25.480 jiwa sedangkan penduduk perempuan sebanyak 25.418 jiwa dan semakin keatas jumlah usia kelompok umur semakin mengecil latau semakin mengerucut keatas. Dari grafik tersebut terlihat jelas bahwa usia kelompok umur terbesar berada pada usia 10 – 14 tahun yaitu usia sekolah dan usia produktif sebanyak 4.680 jiwa atau sebanyak 9,20 % dari total penduduk Kecamatan Rowosari dan penduduk yang jumlahnya paling sedikit berada pada usia 70 - 74 tahun keatas atau terdapat pada usia sangat tidak produktif yaitu sebanyak 905 jiwa atau sebesar 1,80 %.[1]
Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Oleh karenanya ketersediaan sarana dan prasarana harus tercukupi, karena pendidikan merupakan sarana penting dalam mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Untuk itu diperlukan prasarana pendidikan yang bagus dan representatif guna mendukung wajib belajar 9 tahun. Sarana pendidikan yang sudah tersedia di Kecamatan Rowosari sampai dengan tahun 2015 dari pendidikan tingkat dasar sampai dengan pendidikan tingkat menengah atas sebanyak 48 sekolah. Pada tahun 2015 jumlah Sekolah Dasar Negeri / Sekolah Dasar Swasta / Madrasah Ibtida’iyah di Kecamatan Rowosari sebanyak 37 sekolah, Sekolah Menengah Pertama Negeri / Sekolah Menengah Pertama Swasta / Sekolah Madrasah Tsanawiyah sebanyak 7 sekolah, dan untuk Sekolah Menengah Atas negeri / Sekolah Menengah Atas Swasta / Sekolah Menengah Kejuruan Negeri / Sekolah Menengah Kejuruan Swasta sebanyak 4 sekolah.[1]
Kesehatan
Kesehatan adalah salah satu kebutuhan mendasar manusia dan merupakan faktor terpenting penunjang pendidikan. Oleh karana itu ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan sangat diperlukan. untuk itu di setiap desa di Kecamatan Rowosari sudah ada bidan desa untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan bagi penduduk desa setempat, jumlah tenaga medis yang ada sebanyak 5 dokter, 21 bidan serta tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai diantaranya Puskesmas sebanyak 2 ( Puskesmas 1 Rowosari dan Puskesmas 2 Rowosari ) dan Puskesmas Pembantu sebanyak 3 ( berada di desa Tanjungsari, Parakan, dan Gempolsewu ). Puskesmas Rowosari 1 yang berada di desa Sendangdawuhan dan Puskesmas Rowosari 2 yang ada di desa Wonotenggang. Di mana Puskesmas Rowosari 1 membawahi 8 desa yaitu Desa Sendangdawuhan, Kebonsari, Bulak, Gebanganom, Jatipurwo, Rowosari, Gempolsewu dan Sendang Sikucing. Puskesmas Rowosari 2 membawahi 8 desa juga yaitu Desa Wonotenggang, Randusari, Pojoksari, Karangsari, Tanjunganom, Parakan, Tanjungsari dan Tambaksari.[1]
Ekonomi
Pertanian
Secara umum sektor pertanian masih mendominasi sebagai sumber pendapatan bangsa Indonesia terutama yang hidup di daerah Pedesaan, khususnya di wilayah Kecamatan Rowosari. Pertanian merupakan sektor lapangan usaha utama bagi mayoritas penduduk di Kecamatan Rowosari, jenis tanaman yang diusahakan adalah padi sawah. Luas panen tanaman padi sawah tahun 2015 di kecamatan Rowosari mencapai 3.828 hektar dengan produksi sebanyak 27.576 ton.dimana produksi terbanyak ada di desa Sendangsikucing dengan produksi sebanyak 8.918 ton dengan luas panen seluas 1.238 hektar dan desa dengan produksi padi terendah ada di desa Tanjunganom sebanyak 590 ton dengan luas panen seluas 82 hektar[1]
Perikanan
Kecamatan Rowosari merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Kendal yang berada di daerah pesisir pantai dengan mata pencaharian sebagian penduduknya yang berada di desa gempolsewu dan sendang sikucing bekerja sebagai nelayan. Dimana sebagian kecil tangkapan ikannya di jual di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang ada di desa masing – masing yaitu di TPI Minatawang yang ada di desa gempolsewu dan TPI sendangsikucing yang berada di desa sendang sikucing. Jumlah produksi Ikan dan nilai produksi ikan yang di jual di TPI antara lain ikan bawal, ikan kembung, ikan selar, ikan tembang, ikan teri, ikan tongkol,ikan tenggiri, ikan layur, ikan tiga waja, ikan petek, ikan cumi-cumi dan ikan lainnya.produksi ikan terbanyak yang di jual di TPI adalah ikan teri dengan produksi sebanyak 468.505 kg pertahun dengan nilai produksi sebanyak Rp. 3.188.100.000,- dan produksi ikan terkecil adalah ikan layur yaitu sebanyak 1.063 kg pertahun dengan nilai produksi sebanyak Rp. 8.504.000,-[1]
Keuangan
Manfaat lembaga keuangan Bank dan bukan Bank adalah untuk membantu menggerakkan sistem perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan. di kecamatan rowosari terdapat fasilitas lembaga keuangan Bank dan lembaga keuangan bukan bank yaitu Kopersai Simpan Pinjam (KSP) dan Koperasi Unit Desa (KUD). Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang usahanya menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para anggota yang memerlukan dengan persyaratan mudah dan bunga relatif ringan, dibawah bunga bank.Tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil. Fasilitas Bank yang berada di Kecamatan Rowosari yaitu berupa 1 Unit Bank Republik Indonesia (BRI) yang berada di Desa Gempolsewu, dan fasilitas lembaga keuangan bukan bank sebanyak 8 yaitu 7 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan 1 Koperasi Unit Desa (KUD) yang masing – masing berada di desa Sendangdawuhan 1 Unit Koperasi Simpan Pinjam, 3 Unit Koperasi Simpan Pinjam dan 1 Unit Koperasi Unit Desa di desa Rowosari dan 3 Unit Koperasi Simpan Pinjam di desa Gempolsewu.
Kecamatan Rowosari mempunyai fasilitas perdagangan berupa 4 (empat) buah pasar tradisional yang berada di desa Sendangdawuhan, Bulak, Rowosari dan Gempolsewu. 5 (lima) minimarket yang berada di desa Rowosari dan desa Gempolsewu dan 2 (dua) pasar ikan, yang masing – masing berada di desa Gempolsewu dan Sendang Sikucing. Fungsi dan peranan pasar tradisional adalah sebagai pusat pertemuan kegiatan sosial ekonomi kerakyatan, khususnya masyarakat di pedesaan, Pusat distribusi barang, menyerap tenaga kerja dalam dalam jumlah besar dan sebagai penggerak perekonomian masyarakat. Kecamatan Rowosari merupakan daerah pesisir pantai, yang berbatasan langsung dengan laut jawa yaitu desa gempolsewu dan sendang sikucing. posisi ini menguntungkan bagi penduduk desa setempat, dimana sebagian mata pencaharian penduduknya adalah nelayan dan pedagang ikan. dan di dua desa tersebut masing – masing terdapat pasar ikan tradisional. di mana pedagang menjajakan dagangannya di pinggir sungai.[1]