Sofa secara umum dapat diartikan sebagai kursi panjang yang memiliki lengan dan sandaran, berlapis busa dan upholstery (kain dan kulit pelapis). Istilah sofa berasal dari kata sopha yang memiliki arti sebagai tempat duduk seperti dipan (tempat tidur).

Tiga sofa di lobi kantor.

Komponen sofa

Komponen sofa terdiri dari:

  • Rangka, umumnya terbuat dari bahan kayu, jenis kayu yang biasa digunakan sebagai rangka sofa antara lain: jati belanda, kayu jinjing, meranti, mahoni, pinus, dll. Dalam masa perkembangannya, penggunaan sofa dari rangka besi/baja banyak digunakan untuk memperoleh kekuatan serta daya mekanik suatu sofa
  • Sistem pegas, berfungsi sebagai penahan daya tekan dari dudukan sofa. Sistem pegas biasanya terbuat dari per, tetapi dapat pula menggunakan webbing/karet sebagai penggantinya.
  • Dudukan, berfungsi memberikan kenyamanan dalam sebuah sofa. Tingkat kelembutan dari dudukan berbeda-beda pada selera masing-masing individu. Penggunaan dudukan yang terlalu empuk akan menyebabkan covber menjadi kendur, sedangkan dudukan yang terlalu keras akan menyebabkan tingkat kenyamanan sofa menjadi berkurang. Dudukan dibuat dari busa, kadang-kadang digunakan per sebagai bahan penopang untuk menghemat penggunaan busa.
  • Sandaran. Sandaran dapat dibuat dari busa, dakron, maupun bulu angsa. Penggunaannya tergantung dari model sofa yang dibuat. Sandaran yang terbuat dari bulu angsa memiliki nilai yang tinggi.
  • Upholstery. Kunci keindahan dari sebuah sofa terletak dari upholstery-nya. Upholstery ini dapat menggunakan fabric kain, dapat juga menggunakan kulit (asli maupun sintetis/oscar). Pemilihan upholstery selayaknya disesuaikan dengan tema ruangan dan selera pengguna sofa.

Referensi

  • John Gloag, A Short Dictionary of Furniture rev. ed. 1962. (London: Allen & Unwin)

Bacaan lanjutan

  • Campbell, Gordon (2006). "Sofa". The Grove Encyclopedia of Decorative Arts. Volume 2. Oxford University Press. hlm. 369. ISBN 9780195189483.