Batalyon Infanteri 6
Batalyon Infanteri 6/Singa Nanggala disingkat Yonif 6/Marinir adalah sebuah pasukan marinir Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) yang merupakan bagian dari Brigade Infanteri 1/Marinir yang bermarkas besar di Cilandak, Jakarta Selatan.
Batalyon Infanteri 6/Marinir | |
---|---|
Berkas:Logo Yonif 6 Marinir.png | |
Dibentuk | 14 Juli 1962 |
Negara | Indonesia |
Cabang | TNI Angkatan Laut |
Tipe unit | Berkas:Gambar kormar.png Korps Marinir |
Bagian dari | Brigade Infanteri 1/Marinir |
Moto | Yudha Hamungmemayu Hayuning Bawono Langgeng |
Situs web | www.marinir.mil.id |
Sejarah Batalyon Infanteri - 6 Marinir
Batalyon Infanteri 6 Marinir terdiri dari 4 Kompi yaitu Kompi Dwipangga Yudha, Kompi Garuda Sakti, Kompi Harimau Perkasa, dan Kompi Jaguar Yudha. Awal pembentukan dengan sebutan Batalyon VI Komando Korps Komando Angkatan Laut disingkat BAT. VI. KO Kemudian mengalami perubahan menjadi Batalyon Infanteri – 6 Korps Komando Angkatan Laut disingkat Yonif – 6 KKO AL Selanjutnya ditetapkan kembali dengan sebutan Batalyon Infanteri – 6 Korps Marinir disingkat Yonif – 6 Mar sampai dengan sekarang
Awal pembentukan
Berdasarkan Surat Keputusan Komandan Korps Komando Angkatan Laut Nomor: 5401.12.6 tanggal 14 Juli 1962 tentang penetapan terbentuknya Batalyon VI Komando Korps Komando Angkatan Laut disingkat “BAT. VI. KO” dengan kekuatan personel beberapa PERWIRA, siswa keluaran SEDASPAKO, Pelajar keluaran SECABA, pelajar keluaran SETAKOP dan pelajar keluaran WAMILTA, taraf-taraf pembentukan BAT.VI.KO dilanjutkan kemudian hingga sesuai dengan TOP Batalyon Infanteri Korps Komando Angkatan Laut yang baru disamping mendidik WAMILTA berlokasi di Kesatrian Korps Komando Angkatan Laut Cilandak.
Perubahan status
Berdasarkan Surat Keputusan Panglima Korps Komando Angkatan Laut Nomor: 5401.9 Tahun 1966 tanggal 5 Mei 1966 Panglima Korps Komando Angkatan Laut (Mayjen KKO R. Hartono) meresmikan terbentuknya Batalyon Infanteri – 6 Korps Komando Angkatan Laut (Yonif–6 KKO AL) yang menjadi organik Paskoarma. Pada akhir tahun 1970 Batalyon Infanteri – 6 KKO AL dilikuidasi yang selanjutnya unsur-unsur yang ada di dalamnya menjadi organik Batalyon – 2 KKO AL. Sejarah berjalan terus penyempurnaan Korps Komando AL semakin maju disesuaikan dengan derap majunya pembangunan, maka sesuai Surat Keputusan Dan Kormar Nomor: Skep / 19 / IV / 1979 pada tanggal 7 April 1979 Batalyon Infanteri 6 Korps Marinir (Yonif – 6 Mar) kembali diaktifkan sebagai Satuan pelaksana Resimen Infanteri – 2 Marinir yang berkedudukan langsung di bawah Danmenif – 2 Mar, bermarkas di Cilandak, Jakarta Selatan.[1]
Hari jadi Batalyon Infanteri – 6 Marinir
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Dan Kormar Nomor: Skep / 121 / IX / 1993 tanggal 10 September 1993 menetapkan HARI JADI YONIF – 6 MAR pada tanggal 14 Juli 1962, dengan demikian semua ketentuan yang bertentangan dengan Surat Keputusan ini tidak berlaku lagi.
Pengalaman Pengalaman Tugas Operasi Prajurit Batalyon Infanteri 6 Marinir
Sejak masa berdirinya,telah banyak sekali tugas tugas operasi yang berhasil diemban oleh Batalyon Infanteri 6 marinir,diantaranya operasi di Timor Timur,Perbatasan malaysia,pengamanan selat Malaka,juga tugas Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon.Beberapa penugasan yang dinilai cukup sukses dan memberikan hasil positif yang berhasil dilaksanakan oleh Batalyon Infanteri 6 Marinir yaitu Satgas Rencong Sakti XVI Aceh Utara di mana Satgas ini berhasil melumpuhkan beberapa tokoh sentral GAM.
Semboyan Batalyon Infanteri – 6 Marinir
Batalyon Infanteri – 6 Marinir "NANGGALA" yang berkedudukan di bawah Brigade Infanteri 2/Marinir bermarkas di Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, mempunyai semboyan "Yudha Hamungmemayu Hayuning Bawono Langgeng” yang bermakna "Bertempur untuk menjaga kedaulatan & kedamaian Nusantara yang abadi"
Komandan
- Mayor KKO Pirngadi (1966-1967)
- Kapten KKO Ari L. Kaligis (1967-1969)
- Mayor KKO Sukarno (1969-1979)
- Letkol Mar RM. Djamaludin (1979-1981)
- Mayor Mar Bonard Maruhum (1981-1983)⭐⭐
- Mayor Mar T. Sastrawirya (1983-1985)
- Mayor Mar Darius Apan (1985-1987)
- Mayor Mar Saldin Norman (1987-1989)
- Letkol Mar Frans L. Kansil (1989-1990)⭐
- Letkol Mar Herman Rastam (1990-1992)⭐
- Letkol Mar Agung Widjayadi Supriyono (1992-1993)⭐⭐
- Letkol Mar Safzen Noerdin (1993-1995)⭐⭐⭐
- Letkol Mar Arief Suherman (1995-1996)⭐
- Letkol Mar Erwin AB. Kawengian (1996-1998)
- Letkol Mar Mokhamad Suwandy Thahir (1998-2000)⭐⭐
- Letkol Mar Tory Subiyantoro (2000-2001)⭐
- Letkol Mar Harhar Sucharyana (2001-2003)⭐⭐
- Letkol Mar Purwadi (2003-2005)⭐
- Letkol Mar Edi Juardi (2005-2006)⭐
- Letkol Mar Suherlan (2006-2008)
- Letkol Mar Hermanto, SE (2008-2009)⭐
- Letkol Mar I Made Sukada (2009-2010)
- Letkol Mar Teguh Widodo (2010-2011)
- Letkol Mar Qomarudin (2011-2012)
- Letkol Mar Nawawi (2012-2013)
- Letkol Mar Etwin Ramadhan (2013-2015)
- Letkol Mar Kristiyono (2015-2015)
- Letkol Mar Isna Muksin Abdillah (2015-2016)
- Letkol Mar Irwanto, M.Tr (Han). (2016-2017)
- Letkol Mar Dwi Ariyanto Wibowo, S.E. M.Tr (Han). (2017-2018)[2]
- Letkol Mar Romanimbun Butar Butar, M.Tr.Hanla. (2018-2019)
- Letkol Mar Dwi Hartono M. Tr.Opsla. (2019-2020)
- Letkol Mar Daniel Tarigan (2020-Sekarang)