Ekonomi Makau
Ekonomi Makau merupakan salah satu ekonomi paling terbuka di dunia semenjak penyerahan Makau kepada Tiongkok pada tahun 1999. Ekspor, perjudian, dan pariwisata merupakan industri utama di Makau. Karena tidak banyak tanah yang dapat digarap dan tidak banyak sumber daya alam yang dapat dieksploitasi, Makau harus mengimpor makanan, air, dan energi dari Tiongkok daratan. Jepang dan Hong Kong merupakan pemasok utama bahan mentah dan modal. Walaupun Makau diguncang oleh krisis finansial Asia tahun 1997–98 dan kemunduran ekonomi global pada tahun 2001, ekonominya tumbuh dengan rata-rata 13,1% setiap tahunnya dari tahun 2001 hingga 2006.[4] Pada tiga kuatal pertama tahun 2007, ekonomi Makau tumbuh 31,4%.[4] Pertumbuhan pesat ini didorong oleh peningkatan jumlah pengunjung dari Tiongkok daratan, bertambahnya pengeluaran dalam sektor pekerjaan umum, dan masuknya investasi yang terkait dengan liberalisasi industri judi Makau. Setelah tahun 2002, anggaran Makau memperoleh lebih banyak masukan daripada pengeluaran (surplus) berkat pendapatan dari pengunjung Tiongkok dan pajak judi. Dengan pendapatan pajak dari industri judi, pemerintah Makau dapat menetapkan program kesejahteraan sosial seperti pendidikan gratis selama 15 tahun untuk semua rakyat Makau.[5] Namun, pada tahun 2015, ekonomi Makau mengalami kemunduran sebesar -26.4% pada Q2 2015 akibat penurunan pengeluaran pengunjung dari Tiongkok daratan.[6]
Ekonomi Makau | |
---|---|
Mata uang | pataca (MOP) |
Tahun fiskal | tahun kalender |
Organisasi perdagangan | WTO |
Statistik | |
PDB | AS$51,8 miliar (413,5 miliar pataca, 2013)[1] |
Pertumbuhan PDB | 11,9% (2013), -26,4% (Q2 2015) |
PDB per kapita | AS$88.700 (perk. 2013) |
PDB per sektor | jasa: 94m1%, industri: 5,9% (perk. 2014) |
Inflasi (IHK) | 6% (perk. 2014) |
Penduduk di bawah garis kemiskinan | tidak ada data |
Angkatan kerja berdasarkan sektor | perdagangan grosir dan retail 13,3%, judi 13.3%, restoran dan hotel 12,7%, konstruksi 8,7%, sektor publik 6,7%, transportasi dan komunikasi 5,5%, manufaktur 4,3%, jasa keuangan 2,4%, jasa lain dan agrikultur 33,2% (perk. 2010) |
Pengangguran | 1,9% (perk. 2013) |
Industri utama | pariwisata, judi, pakaian, tekstil, elektronik, sepatu, mainan |
Eksternal | |
Ekspor | $1,137 miliar (perk. 2013) |
Komoditas ekspor | pakaian, tekstik, sepatu, mainan, elektronik, alat mesin dan bagian-bagiannya |
Tujuan ekspor utama | Hong Kong 53,4% Republik Rakyat Tiongkok 17,6% Amerika Serikat 4% (perk. 2014)[2] |
Impor | $10,13 miliar (perk. 2013) |
Komoditas impor | bahan mentah dan barang semi-jadi, barang konsumen (makanan, minuman, tembakau), bahan bakar dan minyak |
Negara asal impor utama | Republik Rakyat Tiongkok 53,8% Hong Kong 21,4% Prancis 14,2% Jepang 9,7% Amerika Serikat 8,3% Jerman 4,1% (perk. 2013)[3] |
Pembiayaan publik | |
Utang publik | $0 (2013) |
Pendapatan | $16,95 miliar (perk. 2012) |
Beban | $6,934 miliar (perk. 2012) |
Sumber data utama: CIA World Fact Book |
Catatan kaki
- ^ "Macau's GDP posts growth of 11.9 pct in 2013". Macauhub English. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-19. Diakses tanggal 2016-03-09.
- ^ "Export Partners of Macau". CIA World Factbook. 2012. Diakses tanggal 2013-07-23.
- ^ "Import Partners of Macau". CIA World Factbook. 2012. Diakses tanggal 2013-07-23.
- ^ a b "Economic statistics from Monetary Authority of Macao". AMCM. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-12-19. Diakses tanggal 23 December 2007.
- ^ http://hup.sub.uni-hamburg.de/giga/jcca/article/download/12/12
- ^ Economic Outlook of Macau
Bacaan lanjut
- Chan, S. S. (2000). The Macau Economy. Publications Centre, University of Macau. ISBN 99937-26-03-6.
- Fung, Bong Yin (1999). Macau: a General Introduction (dalam bahasa Chinese). Joint Publishing (H.K.) Co. Ltd. ISBN 962-04-1642-2.