Keresidenan Jambi

wilayah administratif di Hindia Belanda

Dengan berakhirnya masa kesultanan Jambi menyusul gugurnya Sultan Thaha Syaifuddin tanggal 27 April 1904 dan berhasilnya Belanda menguasai wilayah-wilayah Kesultanan Jambi, maka Jambi ditetapkan sebagai Keresidenan dan masuk ke dalam wilayah Nederlandsch Indie. Residen Jambi (bahasa Belanda: Residentie Djambi) yang pertama O.L Helfrich yang diangkat berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Belanda No. 20 tanggal 4 Mei 1906 dan pelantikannya dilaksanakan tanggal 2 Juli 1906.

Foto Batang Hari yang diambil pada Ekspedisi Sumatra 1877—79

Residen Jambi

Adapun nama Residen mulai dari masa kolonial sampai dengan setelah kemerdekaan adalah sebagai berikut[1]:

Masa Penjajahan Belanda
No. Nama Residen Dari Sampai
1. O.L. Helfrich 1906 1908
2. A.J.N. Engelenberg 1908 1910
3. Th. A.L. Heyting 1910 1913
4. AL. Kamerling 1913 1915
5. H.E.C. Quast 1915 1918
6. H.L.C Petri 1918 1923
7. C. Poortman 1923 1925
8. G.J. Van Dongen 1925 1927
9. H.E.K Ezerman 1927 1928
10. J.R.F Verschoor Van Niesse 1928 1931
11. W.S. Teinbuch 1931 1933
12. Ph. J. Van der Meulen 1933 1936
13. M.J. Ruyschaver 1936 1940
14. Reuvers 1940 1942
Masa Kemerdekaan Indonesia
No. Nama Dari Sampai
15. Segaf Yahya 1945 1945
16. R. Inu Kertapati 1945 1950
17. Bachsan 1950 1953
18. Hoesin Puang Limbaro 1953 1954
19. R. Sudono 1954 1955
20. Djamin Datuk Bagindo 1955 1957


Lihat Juga

Referensi

  1. ^ "Profil Sejarah - PEMDA JAMBI". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-25. Diakses tanggal 2012-04-02. 

Pranala luar