Moules-frites
Moules-frites atau moules et frites[1] (pengucapan bahasa Prancis: [mul.fʁit]]; bahasa Belanda: mosselen-friet) adalah hidangan utama populer yang berbahan dasar kerang dan kentang goreng yang berasal dari Belgia. Hidangan ini juga populer di Jersey dan Prancis[2]. Nama hidangannya diambil dari bahasa Prancis, moules yang berarti kerang (bahasa Inggris: mussel) dan frites yang berarti kentang goreng, dengan kata dalam bahasa Belanda untuk hidangan yang sama. Hidangan ini dianggap sebagai hidangan nasional negara Belgia. Porsi moules di restoran Belgia cenderung satu setengah kilogram per orang, yang bisa disajikan dengan berbagai cara[3].
Sejarah
Meskipun moules-frites populer di Prancis dan di seluruh dunia, diperkirakan bahwa hidangan tersebut berasal dari Belgia.[4] Kemungkinan itu awalnya dibuat dengan menggabungkan kerang, makanan populer dan murah yang dimakan di sekitar pantai Flemish, dan kentang goreng yang biasa dimakan di seluruh negeri di musim dingin saat tidak ada ikan atau makanan lain yang tersedia.[4] Pada mereka sendiri, kentang goreng juga terkait erat dengan masakan Belgia oleh banyak orang Eropa[5]. Meskipun Belgia mengklaim sebagai tempat kelahiran kentang goreng, asal mereka tidak pasti dan beberapa negara lain juga mengklaim namanya[5].
Varian dan Penyajian
Moules
Cara memasak kerang untuk membuat moules bisa sangat bervariasi. Beberapa varian yang sudah biasa dilihat adalah:
- Moules marinière: Kemungkinan merupakan resep yang paling umum dan bisa dikenali secara internasional. Moules marinière menggunakan anggur putih, bawang merah, peterseli, dan mentega untuk memasak kerang.
- Moules natures: Kerang dikukus dengan seledri, daun bawang, dan mentega[2].
- Moules à la crème: Resep lain yang juga umum, dimana anggur putih dibuat sebagai kaldu dan dikentalkan menggunakan tepung dan krim[2].
- Moules parquées: Varian ini kemungkinan berasal dari Brussels. Dibuat dari kerang mentah dengan setengah cangkangnya, disajikan dengan saus lemon mustard.
- Moules à la bière: Dalam varian ini, kerang dimasak dalam saus yang mengandung bir, bukan anggur putih.[6]
- Moules à l'ail: Kerang dimasak dengan irisan atau bawang putih cincang.
Yang kurang umum, varian gabungan terlihat dimana kaldunya dapat dibumbui dengan bahan-bahan non-lokal seperti lada Espelette atau minuman Pernod[2]. Mereka juga bisa disajikan dengan "Mosselsaus", saus yang dibuat dari campuran mayones, mustard, dan cuka. Di Belgia, moules yang digunakan umumnya dibudidayakan di provinsi Zeeland di Belanda[7].
Frites
Dalam berbagai bentuk, frites atau friet memainkan peran penting dalam budaya dan masakan Belgia. Di Belgia, kentang bintje umumnya disukai sebagai basis untuk membuat kentang goreng karena kandungan patinya yang tinggi[5][2]. Kentang umumnya digoreng sebanyak dua kali (digoreng, dibiarkan dingin, lalu digoreng lagi) agar menjadi lembut di bagian dalam dan renyah di bagian luar[5]. Atas dasar inilah, kentang sering digoreng pada suhu tinggi (sekitar 190 °C (374 °F))[8].
Presentasi dan Nutrisi
Sebagai hidangan, moules-frites biasanya disajikan di piring terpisah sehingga kentang goreng tidak menjadi lembap. Seringkali, moules disajikan dalam panci dengan campuran kaldu yang digunakan untuk memasaknya[9]. Panci cadangan umumnya juga disediakan di mana cangkang kerang bisa ditaruh di sana begitu daging kerangnya telah selesai dimakan.
Menurut ahli gizi Prancis, jumlah kerang optimum adalah satu liter, mengingat nilai nutrisinya dan kandungan Omega 3, namun tidak lebih dari 150 gram (5,3 oz) kentang goreng[10] . Kuantitas ini mengandung antara 500-600 kalori[10].
Popularitas dan Budaya Populer
Di Belgia dan Prancis, moules-frites tersedia di sebagian besar restoran. Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh TNS, moules-frites diidentifikasi sebagai hidangan favorit kedua di Prancis, mendapat suara 20 persen, kalah tipis dari magret de canard yang mendapat 21 persen[11]. Rata-rata, antara 25 dan 30 ton moules dikonsumsi setiap tahun di Belgia sebagai moules-frites[12].
Musisi Belgia, Stromae, membawakan lagu berjudul "Moules frites" di album terbarunya, Racine Carrée tahun 2013.
Referensi
Tautan
- ^ Spoiden 2001, hlm. 162.
- ^ a b c d e Saveur 2011.
- ^ Spoiden 2001, hlm. 169.
- ^ a b "Ensiklopedi Kuliner: Moules-frites". www.ifood.tv. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-03. Diakses tanggal 23 Desember 2017.
- ^ a b c d Spoiden 2001, hlm. 166.
- ^ "Belgium: Moules-frites". Where the food is. Diakses tanggal 23 Desember 2017.
- ^ Spoiden 2001, hlm. 168.
- ^ Spoiden 2001, hlm. 167.
- ^ Spoiden 2001, hlm. 159.
- ^ a b La Voix du Nord 2010.
- ^ Doctissimo 2011.
- ^ RTL 2011.
Literatur
- Coenart, Virginie (14 July 2011). "A nous les moules-frites!". RTL. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-16.
- "Le magret de canard, plat préféré des Français, devant les moules-frites". Les News Nutrition (dalam bahasa Prancis). Doctissimo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-29.
- Malgieri, Nick (18 May 2011). "A National Obsession: Belgium's Moules Frites". Saveur.
- "Mussels". Visit Belgium.
- Spoiden, Stéphane (2001). "The Betrayal of Moules-frites". Dalam Schehr, Lawrence R.; Weiss, Allen S. French Food: On the Table, On the Page, and in French Culture. New York: Routledge. ISBN 978-0415936286.
- Thompson, Antony Worrall. "Moules marinière". BBC Food.
- "Qui peut faire la peau à la "moules-frites"?". La Voix du Nord (dalam bahasa Prancis). 5 September 2010.