Induktansi diri atau keimbasan diri[1] adalah induktansi yang ditimbulkan akibat gaya gerak listrik induksi di dalam kumparan. Penyebabnya adalah perubahan fluks magnetik pada kumparan. Fluks magnetik ini timbul saat terjadi perubahan arus listrik di dalam kumparan yang menghasilkan beda potensial di ujung-ujung kumparan. Induktansi diri terjadi selama proses penghubungan dan pemutusan arus listrik pada suatu rangkaian listrik. Gaya gerak listrik yang dihasilkan selama induktansi diri disebut gaya gerak listrik induksi diri.[2] Induktansi diri berguna dalam mengukur kemampuan sebuah kumparan dalam menghasilkan gaya gerak listrik induksi. Nilai induktansi diri dinyatakan dengan satuan Henry. Pengukurannya dilakukan selama kumparan tersebut mengalami perubahan arus listrik. Gaya gerak listrik induksi semakin besar jika induktansi diri semakin besar. Penambahan jumlah lilitan akan memperbesar nilai indusktasi diri. Selain itu, memperbesar luas penampang juga akan memperbesar nilai induktansi diri. Sebaliknya, induktansi diri akan berkurang jika panjang solenoid bertambah. Faktor yang paling mempengaruhi nilai induktansi diri adalah jumlah lilitan. Nilai induktansi diri merupakan hasil kuadrat dari jumlah lilitan.[3]

Referensi

  1. ^ (Indonesia) Arti kata imbas dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  2. ^ Siswanto, J., Susantini, E., dan Jatmiko, B. (2018). Fisika Dasar: Seri Listrik Arus Searah dan Kemagnetan (PDF). Semarang: UPGRIS Press. hlm. 71–72. ISBN 978-602-5784-14-9. 
  3. ^ Abdullah, Mikrajuddin (2017). Fisika Dasar II (PDF). Bandung: Institut Teknologi Bandung. hlm. 435–436.