Kabupaten Nias Barat
Kabupaten Nias Barat adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sumatra Utara, Indonesia, tepatnya di pulau Nias. Kabupaten ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, pada 26 Mei 2009, sebagai salah satu hasil pemekaran dari Kabupaten Nias. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Nias Barat tahun 2021, penduduk kabupaten ini pada tahun 2020 berjumlah 89.994 jiwa dengan kepadatan penduduk 173 jiwa/km2.[1]
Kabupaten Nias Barat | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
| |
Koordinat: 1°03′35″N 97°35′10″E / 1.05966°N 97.58606°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatra Utara |
Tanggal berdiri | 26 November 2008 |
Dasar hukum | UU Nomor 46 Tahun 2008 |
Ibu kota | Lahomi |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Khenoki Waruwu |
• Wakil Bupati | Era-Era Hia |
• Sekretaris Daerah | Dr. Fakhili Gulo |
Luas | |
• Total | 520,34 km2 (200,90 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 89.994 |
• Kepadatan | 173/km2 (450/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Kristen 97,73% - Protestan 78,48% - Katolik 19,25% Islam 2,26% Budha 0,01%[2] |
• Bahasa | Bahasa Nias, Indonesia |
• IPM | 61,51 (2020) Sedang[3] |
Zona waktu | [[UTC]] (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | - |
Kode Kemendagri | 12.25 |
DAU | Rp 371.229.195.000,- (2020) |
Flora resmi | - |
Fauna resmi | - |
Situs web | niasbaratkab |
Geografis
Batas Wilayah
Utara | Kecamatan Tugala Oyo |
Timur | Kecamatan Botomuzöi, Kecamatan Gidö, Kecamatan Hili Serangkai, dan Kecamatan Ma'u |
Selatan | Kecamatan Lölöwau |
Barat | Samudera Indonesia |
Sejarah
Kabupaten Nias Barat merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Nias berdasarkan UU Nomor 46 Tahun 2008 [4] Kabupaten ini terdiri dari 8 kecamatan dan 105 desa. Nias Barat menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) pada masa Bupati Nias Binahati B. Baeha dan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Mardiyanto meresmikan Nias Barat menjadi DOB, Selasa (26/05/2009), sekaligus melantik Faduhusi Daeli sebagai Penjabat Bupati (Pj) Nias Barat. Setelah 18 bulan Faduhusi Daeli mengundurkan diri sebagai Penjabat Bupati Nias Barat oleh karena menjadi calon bupati Nias Barat definitif. Roda pemerintahan, kemudian, dijalankan oleh Pelaksana Tugas Bupati Nias Barat Drs. Sudirman Waruwu.
Pada 2 Februari 2011 untuk pertama kalinya, Nias Barat melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada). Ada tiga pasangan calon, yakni: Faduhusi Daeli-Sinar Abdi Gulö (FASIA), Yupiter Gulö-Raradödö Daeli (PIRA), dan Adrianus Aroziduhu Gulö dan Hermit Hia (AARO’ÖHE). Pasangan calon yang terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nias Barat definitif adalah Adrianus Aroziduhu Gulö dan Hermit Hia. Mereka dilantik oleh Pelaksana Tugas Gubernur Sumatra Utara pada 13 April 2011.[5]
Pemerintahan
Daftar Bupati
Bupati | Wakil Bupati | Periode |
---|---|---|
Adrianus Aroziduhu Gulö, SH., MH | Hermit Hia, S.Ip | 13 April 2011-13 April 2016 |
Faduhusi Daeli, S.Pd | Khenoki Waruwu | 22 April-sekarang |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Nias Barat dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[6] | 2019–2024[7] | 2024–2029 | ||
PKB | 1 | 1 | 1 | |
Gerindra | 3 | 2 | 6 | |
PDI-P | 2 | 5 | 2 | |
Golkar | 3 | 2 | 2 | |
NasDem | 1 | 4 | 1 | |
Hanura | 2 | 4 | 5 | |
PAN | 1 | 1 | 0 | |
Demokrat | 7 | 1 | 2 | |
Perindo | (baru) 0 | 1 | ||
Jumlah Anggota | 20 | 20 | 20 | |
Jumlah Partai | 8 | 8 | 8 |
Kecamatan
Pariwisata
Potensi pariwisata di Kabupaten Nias Barat sangat besar terutama karena langsung berbatasan dengan Samudera Hindia di sebelah barat kabupaten ini. Nias Barat memiliki andalan pariwisata kepulauan yakni kepulauan Hinako yang terdiri atas delapan pulau-pulau kecil yang indah antara lain:
- Pulau Hinako
- Pulau Bögi
- Pulau Bawa
- Pulau Asu
- Pulau Imana
- Pulau Heruanga
- Pulau Hamutala
- Pulau Langu
Delapan pulau ini terletak di Kecamatan Sirombu Nias Barat. Pulau-pulau kecil ini memiliki pantai berpasir putih, terumbu karang, dan perkebunan kelapa masyarakat. Pulau Asu dan Pulau Bawa sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara untuk kegiatan surfing (berselancar) dan diving (penyelaman) karena memiliki ombak yang tinggi dan terumbu karang yang banyak. Pulau-pulau ini masih terjaga karena pada umumnya sangat minim penghuni bahkan ada yang tidak berpenghuni sama sekali seperti Pulau Hamutala, Pulau Heruanga dan Pulau Langu.
Referensi
- ^ a b "Kabupaten Nias Barat Dalam Angka 2021" (pdf). www.niasbarat.bps.go.id. hlm. 7, 60. Diakses tanggal 15 April 2021.
- ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2020". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 15 April 2021.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan 2019-2020". www.bps.go.id. Diakses tanggal 15 April 2021.
- ^ http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2008_46.pdf
- ^ http://www.niasisland.com/home/writing_disp.php?writing_no_option=005495&category_code_option=NW, diakses 16 Februari 2017
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Nias Barat Periode 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Nias Barat 2019-2024[pranala nonaktif permanen]