Budaya peretas

Revisi sejak 24 April 2021 13.59 oleh Adhi Kurniawan (bicara | kontrib) (Menambahkan sub perkembangan kultur budaya hacking culture)

Budaya peretas atau populer disebut hacker culture adalah budaya kelainan individu atau kelompok dalam menikmati hasil karya dan melanggar batas hak cipta dengan menyebarkannya secara gratis. Budaya peretasan hasil karya ini dimulai pada tahun 1960 pada awal generasi komputer.

Latar Sejarah

Budaya peretas awal mulanya menggunakan istilah penyelia mahir bidang komputasi. Seperti asal istilahnya, budaya peretas lahir di Institut Tekonologi Massachusetts, Amerika Serikat.[1] Dimana di lembaga pendidikan tersebut memiliki kekhususan bidang teknologi komputasi.

Perkembangan Kultur Budaya Peretas

Peretasan berkembang dari hanya meretas peralatan aplikasi untuk dijadikan peralatan gratis, menjadi peretasan konten materi berlisensi hak cipta. Peretasan semakin meningkat pada zaman perkembangan konten multimedia ini. Konten berlisensi hak cipta seperti gambar, suara, hingga gambar bergerak menjadi objek peretasan[2].

  1. ^ "A Brief History of Hacker Culture". Cyber Security Education Guides. Diakses tanggal 24 April 2021. 
  2. ^ "Hacking Culture". Hacking Culture. Diakses tanggal 24 April 2021.