Leukippos

Filsuf Yunani era abad ke-5 sebelum masehi
Revisi sejak 2 Juli 2021 13.23 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: +{{Authority control}})

Leukippos adalah seorang filsuf yang merintis mazhab Atomisme.[1][2][3][4] Ia juga merupakan guru dari Demokritos.[1][5][6] Di dalam filsafat Atomisme, pemikiran Demokritos lebih dikenal ketimbang Leukippos, meskipun amat sulit membedakan antara pandangan Leukippos dan Demokritos.[1][6] Para ahli masa kini menganggap bahwa Leukippos merumuskan garis besar ajaran-ajaran atomisme, lalu Demokritos mengembangkan pemikiran gurunya lebih lanjut.[1][4][5]

Leukippos
LahirAwal abad ke-5 SM
Elea atau Miletos
MeninggalAbad ke-5 SM
EraFilsafat pra-Sokrates
KawasanFilsafat Barat
AliranFilsafat pra-Sokrates: Atomisme, Materialisme
Minat utama
Metafisika
Gagasan penting
Atomisme
Dipengaruhi
Memengaruhi

Riwayat Hidup

Riwayat hidup Leukippos (sekitar abad ke-5 SM) sulit diketahui sebab hanya sedikit sumber kuno yang berbicara tentang kehidupan dan karyanya.[1] Epikuros dan Samos bahkan membantah bahwa Leukippos adalah tokoh historis.[1][6][3] Akan tetapi, Aristoteles dan Theophrastos, muridnya, menyatakan Leukippos sebagai pendiri mazhab Atomisme, dan kesaksian mereka lebih dipercaya para ahli masa kini.[1][2][3]

Tempat kelahiran Leukippos tidak diketahui, namun ada sumber kuno yang mengatakan bahwa Leukippos berasal dari kota Miletos atau kota Elea.[1][6] Leukippos dikatakan memiliki hubungan dengan mazhab Elea.[1] Ada kemungkinan ia menetap di Elea beberapa waktu dan merumuskan filsafatnya sebagai kritik atas filsafat Elea.[1]

Pemikiran

Tentang Atom

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pemikiran Leukippos dan Demokritos sulit untuk dipisahkan sehingga untuk mengetahui lebih banyak tentang konsep atom kita perlu mempelajari Demokritos.[1] Ada satu catatan dari Simplicius yang berbicara sedikit tentang konsep atom Leukippos.[6] Menurut Leukippos, atom adalah elemen yang tak terbatas dan abadi, terus bergerak, serta memiliki bentuk yang jumlahnya tak terbatas.[6] Atom inilah yang membentuk segala sesuatu yang ada.[6] Selain itu, atom-atom tersebut bersifat padat dan penuh.[6]

Determinisme

Leukippos juga mengajarkan semacam pandangan determinisme di dalam satu fragmennya yang masih tersisa.[3][2][6] Leukippos mengatakan:

"Tidak ada satu hal pun yang terjadi secara sembarangan, melainkan semuanya terjadi karena maksud tertentu dan kebutuhan tertentu" (di dalam bahasa Inggris, "No thing happens in vain, but all things for reason and by necessity.")[3][2][6]

Nihil fit sine causa (tidak ada satupun peristiwa di muka bumi ini yang terjadi tanpa sebab)

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k K. Bertens. 1990. Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius.
  2. ^ a b c d (Inggris) Ted Honderich (ed.). 1995. The Oxford Companion to Philosophy. Oxford, New York: Oxford University Press.
  3. ^ a b c d e (Inggris) C.C.W. Taylor. 2006. "The Atomist". In The Cambridge Companion to Early Philosophy, ed. A.A. Long. London: Cambridge University Press.
  4. ^ a b (Inggris) Richard McKirahan. 2003. "Presocratic Philosophy". In The Blackwell Guide to Ancient Philosophy. Christopher Shields (Ed.). Malden: Blackwell Publishing.
  5. ^ a b Juhaya S. Praja. 2005. Aliran-Aliran Filsafat dan Etika. Jakarta: Kencana.
  6. ^ a b c d e f g h i j (Inggris) Jonathan Barnes. 2001. Early Greek Philosophy. London: Penguin.

Pranala luar