Wilayah Ekonomi Eropa
Wilayah Ekonomi Eropa atau Area Ekonomi Eropa[4] (bahasa Inggris: European Economic Area; EEA) adalah wilayah di mana Perjanjian mengenai EEA memperbolehkan pergerakan bebas manusia, barang, jasa, dan modal dalam Pasar Tunggal Eropa, termasuk kebebasan memilih tempat tinggal di setiap negara dalam area ini. EEA didirikan pada 1 Januari 1994 saat mulai berlakunya Persetujuan EEA.[5]
Wilayah Ekonomi Eropa
| |
---|---|
| |
Negara anggota[1][2] | 27 negara UE 3 negara EFTA 1 negara UE dengan keanggotaan sementara |
Pendirian | |
• Perjanjian EEA ditandatangani | 2 Mei 1992 |
• Mulai berlaku | 1 Januari 1994 |
Luas | |
- Total | 4.944.753 km2 |
Populasi | |
- Perkiraan 2015 | 513.772.446 |
PDB (nominal) | 2014 |
- Total | €14 trilium ($18 triliun)[3] |
€27.300 ($34.000) | |
Perjanjian EEA menetapkan bahwa keanggotaan terbuka bagi negara anggota Uni Eropa (UE) atau Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA). Negara-negara EFTA yang menjadi negara anggota Perjanjian EEA berpartisipasi dalam pasar internal UE tanpa menjadi anggota UE. Mereka menerapkan sebagian besar undang-undang UE mengenai pasar tunggal, tetapi dengan pengecualian penting termasuk undang-undang mengenai pertanian dan perikanan.[6] Barang negara ketiga dikecualikan untuk negara-negara ini dalam penerapan peraturan mengenai tempat asal barang.
Ketika mulai berlaku pada tahun 1994, negara anggota EEA adalah 17 negara dan dua organisasi Masyarakat Eropa: Masyarakat Ekonomi Eropa, yang kemudian diserap ke dalam kerangka kerja UE yang lebih luas, dan Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa yang kini sudah tidak berfungsi. Keanggotaan telah berkembang menjadi 31 negara pada tahun 2016: 28 negara anggota UE, serta tiga dari empat negara anggota EFTA (Islandia, Liechtenstein, dan Norwegia).[5] Perjanjian ini diterapkan sementara untuk wilayah Kroasia — negara anggota UE yang terbaru — yang belum diputuskan ratifikasi penerimaannya oleh seluruh pendukung EEA.[2][7] Salah satu anggota EFTA, Swiss, belum bergabung dengan EEA, tetapi memiliki serangkaian perjanjian bilateral dengan UE yang memungkinkannya juga berpartisipasi dalam pasar internal.
Asal mula
Pada akhir tahun 1980-an, negara-negara anggota EFTA, yang dipimpin oleh Swedia, mulai mempertimbangkan pilihan untuk bergabung dengan Masyarakat Eropa. Alasannya sendiri bermacam-macam. Banyak penulis menyebut kecenderungan penurunan ekonomi pada awal tahun 1980-an dan penerapan agenda Eropa 1992 oleh Uni Eropa sebagai alasan utama. Sementara itu, kelompok intergovernmentalis liberal berpendapat bahwa perusahaan multinasional besar di negara-negara EFTA (terutama Swedia) mendesak pemerintah di negara mereka untuk bergabung dengan EEC di bawah ancaman untuk memindahkan produksinya ke luar negeri. Penulis lain berpendapat bahwa akhir Perang Dingin telah membuat keanggotaan UE menjadi kurang kontroversial secara politik untuk negara-negara netral.[8]
Sementara itu, Jacques Delors, yang merupakan Presiden Komisi Eropa saat itu, tidak menyukai gagasan EEC yang semakin membesar dengan lebih banyak negara anggota, karena dia khawatir hal itu akan menghambat kemampuan Masyarakat untuk menyelesaikan reformasi pasar internal dan membentuk persatuan moneter. Delors mengusulkan Ruang Ekonomi Eropa (EES) pada bulan Januari 1989, yang kemudian berganti nama menjadi Wilayah Ekonomi Eropa, seperti yang dikenal saat ini.[8]
Referensi
- ^ "Agreement details". Council of the European Union. Diakses tanggal 7 July 2013.
- ^ a b "Agreement details". Council of the European Union. Diakses tanggal 23 April 2014.
- ^ "Eurostat - Tables, Graphs and Maps Interface (TGM) table". Epp.eurostat.ec.europa.eu. 2016-08-11. Diakses tanggal 2017-05-07.
- ^ "Indeks A-Z". Official website of the European Union. Diakses tanggal 03 Des 2017.
- ^ a b "AGREEMENT ON THE EUROPEAN ECONOMIC AREA". European Free Trade Association. 19 August 2016. Diakses tanggal 7 May 2017.
- ^ "The Basic Features of the EEA Agreement | European Free Trade Association". Efta.int. Diakses tanggal 2017-05-07.
- ^ "Croatia joins the EEA". European Free Trade Association. 12 April 2014. Diakses tanggal 11 April 2014.
- ^ a b Bache, Ian and Stephen George (2006) Politics in the European Union. Second Edition. Oxford: Oxford University Press: 543–548.