Kepolisian Daerah Jambi
Kepolisian Daerah Jambi atau Polda Jambi (dulu bernama Komando Daerah Kepolisian (Komdak atau Kodak) V/Jambi) adalah pelaksana tugas Kepolisian RI di wilayah Provinsi Jambi. Polda Jambi tergolong polda tipe A karena itu dipimpin oleh seorang kepala kepolisian daerah yang berpangkat bintang dua atau (Inspektur Jenderal Polisi).
Kepolisian Daerah Jambi | |
---|---|
Singkatan | Polda Jambi |
Yurisdiksi hukum | Provinsi Jambi |
Markas besar | Kota Jambi |
Pejabat eksekutif |
|
Situs web | |
jambi.polri.go.id |
Sejarah
Sejarah panjang bangsa Indonesia telah tertoreh dalam sejarah kebangsaan dan perjuangan Bangsa Indonesia, yang tentunya tidak terlepas didalamnya peran insan - insan Bhayangkara. Sebagaimana diketahui bahwa Patih Majapahit, Gajah Mada merupakan embrio Bhayangkara di negeri ini.
Pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, satuan Polisi dibentuk untuk kepentingan pemerintah penjajah, namun pada waktu di Proklamirkan kemerdekaan Bangsa Indonesia satuan - satuan Polisi Istimewa yang telah memiliki senjata dengan heroik memproklamirkan diri sebagai Polisi Nasional Indonesia, bersama - sama rakyat dan unsur bersenjata lainnya dengan segenap kekuatan yang ada berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia, tidak terkecuali didaerah Jambi, disamping turut serta mengusir penjajah satuan Polisi tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Dalam menjaga keutuhan kedaulatan wilayah Republik Indonesia, Polda Jambi telah turut berperan di dalam memelihara kamtibmas di wilayah konflik antara lain di Aceh, Kalimantan dan Timtim.
Karena Polisi merupakan bagian prasyarat suatu negara, Polri secara berkelanjutan dari waktu ke waktu terus berbenah memperbaiki kinerjanya selaku pelindung, pengayom, pelayan masyarakat dan penegak hukum, sehingga Polda Jambi mengalami perubahan – perubahan bentuk organisasi searah kebijaksanaan pimpinan guna menjawab tantangan kedepan.
Polda Jambi sejak diresmikan oleh Kapolri Letnan Jenderal Polisi Drs. Dibyo Widodo tanggal 2 Oktober 1996 yang merupakan penjabaran likuidasi Polda Sumbagsel, dimana sebelumnya merupakan kesatuan kewilayahan setingkat Polwil dengan kesatuan wilayah 1 (satu) Polresta, 6 (enam) Polres yaitu Polresta Jambi, Polres Batanghari, Polres Tanjung Jabung, Polres Bungo Tebo, Polres Sarolangun Bangko dan Polres Kerinci.
Validasi Polwil Jambi menjadi Polda Jambi merupakan hasil pertimbangan strategis pimpinan ABRI setelah melalui berbagai usul, saran dan masukan serta pertimbangan- pertimbangan pimpinan Polri serta pihak - pihak lain diluar Polri guna mengantisipasi berbagai perkembangan lingkungan dan kebutuhan organisasi Polri kedepan dalam menjawab perkembangan tantangan tugasnya dan menuntut pelayanan Polri yang semakin baik dan meningkat.
Hari Jadi Polda Jambi (hari jadi kesatuan) merupakan momentum peringatan terhadap nilai-nilai perjuangan kesatuan untuk dijadikan kaji ulang dan perbaikan pada masa yang akan datang.
Pada dasarnya Polda Jambi dengan dukungan sarana dan prasarana yang relatif terbatas, tetap dan selalu berupaya berkiprah meningkatkan pelaksanaan tugas sebagai pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat sesuai eksistensinya sebagai Kepolisian Daerah.
Dengan keyakinan kebersamaan hubungan kerja yang diwarnai oleh azas - azas kemitraan Polri, maka Polda Jambi bertekad untuk mampu memenuhi tuntutan tugas sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta selaku alat negara penegak hukum yang senantiasa menjunjung tinggi kebenaran, keadilan dan kemanusiaan sesuai dengan kemandirian Polri dan selalu meningkatkan profesionalisme guna memenuhi tuntutan masyarakat yang menginginkan ketentraman di dalam mewujudkan kamtibmas.
Lintas Sejarah Perjuangan Kepolisian Daerah Jambi
Setelah berita Proklamasi secara resmi di terima dan disebarkan di kota Jambi, maka tindakan pertama kali dilakukan anggota Kepolisian bersama - sama pemuda dan rakyat kota Jambi adalah penaikan bendera Sang Merah Putih disertai penurunan semua bendera Jepang “ HINOMARU “. Anggota Kepolisian mempelopori penaikan bendera Merah Putih di semua tempat strategis.
Tanggal 11 Februari 1946
Dalam lintasan sejarahnya, embrio kesatuan Kepolisian Daerah berbentuk Kepolisian Keresidenan Jambi pada tahun 1946. pada masa ini tercatat pada buku sejarah “Perjuangan Kemerdekaan RI 1945 – 1949 di Propinsi Jambi“, yang disusun oleh Dewan Harian Angkatan 45 Propinsi Jambi Bahwa:
“Dari hasil rapat TKR tanggal 11 Februari 1946 ” yang dilakukan di Sarolangun, ditetapkan pembentukan Tri Resimen II Divisi II / Jambi, yang pada saat itu dijabat oleh KEISI TEUKU MOCHAMAD INSYA sebagai Komandannya, dengan penyesuaian pangkat menjadi LETNAN KOLONEL.
Tahun 1958
Kepolisian Daerah Jambi bernama Komisariat Kepolisian Jambi. Kepala Polisi Komisariat (KPKOM) Jambi yang pertama adalah Ajun Komisaris Besar Polisi Teuku Abdul Azis dan wakilnya Ajun Komisaris Besar Polisi R. Otong Wirahadi yang kemudian digantikan oleh Ajun Komisaris Besar Polisi R. Moedjoko Koesoemodirdjo dan wakilnya Ajun Komisaris Besar Polisi R. Ng. Manto Pranoto.
Tahun 1964
Sebelum Kepolisian Komisariat (KP Kom) diubah nama menjadi Komando Daerah Kepolisian (Komdak) V/Jambi, Markas Komando (Mako) terletak di Jalan Untung Surapati yaitu Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi Jalan Raden Matthaher sekarang. Pangdak V Jambi adalah sebagai berikut:
- Ajun Komisaris Besar Polisi R. Soetio Atmohadikoesoemo (1964–1965)
- Komisaris Besar Polisi Teoekoe Soelaiman Mahmoed (1965– 1969)
Tanggal 17 Juni 1969
Pada tanggal 17 Juni 1969 Komdak V/Jambi berubah menjadi Kodak V/Jambi, Pangdak dijabat oleh Komisaris Besar Polisi Soenardjo (1970–1973). Kemudian Komisaris Besar Polisi Soenardjo digantikan oleh Komisaris Besar Polisi Koer Hidayat (1971 – 1973), pada masa akhir jabatannya Kodak V/Jambi dilikuidasi dan bergabung dengan Kodak VI/Sumbagsek (Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu dan Jambi) dan Kepolisian Jambi menjadi Pengendali Antar Polres (Daltares) dengan dan Daltares Kolonel Polisi M. Ali Hanafiah.
Tahun 1974 – 1996
Tahun 1974 Daltares berubah menjadi Komando Antar Resor dengan wilayah meliputi Resort Kota (Resta) 631/Jambi, Resort 632/Batang Hari, Resort 633/Sarolangun Bangko. Komtares pada era Dantaresnya yaitu Kolonel Polisi Drs. Sri Wiyono berubah nama menjadi Komando Wilayah (Komwil) dan kemudian berubah kembali menjadi Kowil dan terakhir menjadi Kepolisian Wilayah (Polwil) dan dilanjutkan oleh beberapa Kapolwil penerus estafet kepemimpinan sebagai berikut:
- Kolonel Polisi Drs. Johni Haryono (1982–1984)
- Kolonel Polisi Drs. Sariaman Panjaitan (1984–1987)
- Kolonel Polisi Drs. Usman Ibrahim (1987–1989)
- Kolonel Polisi Drs. Syamsir Amiruddin (1989–1991)
- Kolonel Polisi Drs. Syahrel Achmad (1991–1993)
- Kolonel Polisi Drs. Soeyono (1993–1994)
- Kolonel Polisi Drs. H. Syaiful Arsat (1994–1996)
- Kolonel Polisi Drs. Solihin (1996
Pejabat
KAPOLDA
No | Kapolda | Awal Menjabat | Akhir Jabatan | Ket. |
---|---|---|---|---|
Ajun Komisaris Besar Polisi
Teuku Mochamad Insya |
||||
Ajun Komisaris Besar Polisi
Teuku Abdul Azis |
||||
Ajun Komisaris Besar Polisi
R. Moerdjoko Koesoemodirjo |
||||
Ajun Komisaris Besar Polisi
R. Soetio Atmohadikoesoemo |
||||
Komisaris Besar Polisi
Teoekoe Soelaiman Mahmoed |
||||
Komisaris Besar Polisi
Soenardjo |
||||
Komisaris Besar Polisi
Koer Hidayat |
||||
Kolonel Polisi
M. Ali Hanafiah |
||||
Kolonel Polisi
Drs. Sri Yuwono |
||||
Kolonel Polisi
Drs. Johni Haryono |
||||
Kolonel Polisi.
Drs. Sariaman Panjaitan |
||||
Kolonel Polisi
Drs. Usman Ibrahim |
||||
Kolonel Polisi
Drs. Syamsir Amiruddin |
||||
Kolonel Polisi
Drs. Syahrel Achmad |
||||
Kolonel Polisi
Drs. Soeyono |
||||
Kolonel Polisi
Drs. H. Syaiful Arsat |
||||
Kolonel Polisi
Drs. Solihin |
||||
Brigadir Jenderal Polisi
Drs. Toto Senarjo Soewali |
||||
Brigadir Jenderal Polisi
Drs. Mudjianto |
||||
Brigadir Jenderal Polisi
Drs. Suwaji |
||||
Brigadir Jenderal Polisi
Drs. Carel Risakotta |
||||
Brigadir Jenderal Polisi
Prof.Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si. |
||||
Brigadir Jenderal Polisi
Drs. Raden Sulistiyono, M.Si. |
||||
Brigadir Jenderal Polisi | ||||
Brigadir Jenderal Polisi
Drs. Bambang Suparsono |
||||
Brigadir Jenderal Polisi
Dr. Anang Iskandar, S.H., M.H. |
||||
Brigadir Jenderal Polisi
Drs. Ade Husen Kartadipura, S.H. |
||||
Brigadir Jenderal Polisi
Drs. Satriya Hari Prasetya, S.H. |
||||
Brigadir Jenderal Polisi
Drs. Bambang Sudarisman, S.H., M.H. |
||||
Brigadir Jenderal Polisi
Drs. Lutfi Lubihanto, M.M. |
||||
Brigadir Jenderal Polisi
Drs. Musyafak, S.H., M.M. |
||||
Brigadir Jenderal Polisi
Drs.H. Yazid Fanani, M.Si. |
||||
Brigadir Jenderal Polisi
Drs. Priyo Widyanto, M.M. |
||||
Inspektur Jenderal Polisi
Drs. Muchlis, M.H. |
||||
Inspektur Jenderal Polisi
Drs. Firman Santyabudi, M.Si. |
||||
Inspektur Jenderal Polisi
Albertus Rachmad Wibowo, S.I.K., M.I.K. |
WAKAPOLDA
No | Wakapolda | Awal Menjabat | Akhir Jabatan | Ket. |
---|---|---|---|---|
Komisaris Besar Polisi
Drs. Robby Kaligis |
||||
Komisaris Besar Polisi
Drs. Rachmad Fudail, M.H. |
||||
Komisaris Besar Polisi
Drs. Slamet Riyanto, S.H. |
||||
Komisaris Besar Polisi
Drs. Suprayitno, S.H. |
||||
Komisaris Besar Polisi
Drs. Nana Sujana, M.M. |
||||
Komisaris Besar Polisi
Drs. Nugroho Aji Wijayanto, S.H., M.H. |
||||
Komisaris Besar Polisi
Drs. Muchlis, M.H. |
||||
Brigadir Jenderal Polisi
Drs. Ahmad Haydar, S.H., M.M. |
||||
Brigadir Jenderal Polisi
Drs. Charles Bonardo Sadatua Nasution, M.Si. |
||||
Brigadir Jenderal Polisi
Drs. Dul Alim, M.H. |
||||
Brigadir Jenderal Polisi
Drs. Yudawan Roswinarso, S.H., M.H. |