Irman Gusman

politisi Indonesia
Revisi sejak 21 Juni 2021 08.45 oleh SayudaPH (bicara | kontrib) (Penambahan konten pada latar belakang. Penambahan subjudul untuk Karier Politik dan Dunia Bisnis.)

H. Irman Gusman, S.E., MBA (lahir 11 Februari 1962) adalah seorang politikus dan pengusaha kayu asal Indonesia. Irman Gusman memulai karier politiknya sejak tahun 1999 dengan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia mewakili Sumatra Barat. Pada Pemilu 2004, Irman yang dikenal sebagai penggagas lahirnya DPR RI, terpilih sebagai anggota DPD RI mewakili Sumatra Barat dan menjadi Wakil Ketua DPD RI bersama Ginandjar Kartasasmita sebagai Ketua DPD RI periode pertama.

H.
Irman Gusman
Ketua Dewan Perwakilan Daerah ke-2
Masa jabatan
1 Oktober 2009 – 11 Oktober 2016
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah ke-1
Masa jabatan
6 Oktober 2004 – 1 Oktober 2009
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Informasi pribadi
Lahir11 Februari 1962 (umur 62)
Indonesia Padang Panjang, Sumatra Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia Indonesia
Suami/istriLiestyana Rizal Gusman
AnakIrviandari Alestya Gusman
Irviandra Fathan Gusman
Irvianjani Audria Gusman
Orang tuaGusman Gaus (ayah)
Janimar Kamili (ibu)
Tempat tinggalKompleks Denpasar Raya, Kuningan, Jakarta Selatan
AlmamaterUniversitas Kristen Indonesia
University of Bridgeport
PekerjaanPolitisi, pengusaha
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pada periode kedua DPD, Irman Gusman terpilih sebagai Ketua. Irman Gusman menyisihkan saingannya anggota DPD asal Sulawesi Tenggara, Laode Ida. Dalam pemungutan suara yang dilaksanakan dalam rapat paripurna DPD di Gedung Nusantara V Jakarta, Jumat 2 Oktober 2009 dini hari, Irman Gusman berhasil meraih suara dukungan sebanyak 81 suara sedangkan Laode Ida mendapat 46 suara.

Sedangkan pada pemilihan periode ketiga, Irman Gusman kembali terpilih sebagai Ketua. Pemilihan yang digelar Kamis 2 Oktober 2014 berlangsung sangat alot. Penentuan Irman Gusman sebagai Ketua DPD berlangsung dengan empat kali tahapan. Penentuan pimpinan DPD ini dimulai pada pukul 14.30 WIB dan berakhir pada pukul 22.30 WIB. Irman Gusman akhirnya menang dengan memperoleh 66 suara melawan saingan ketatnya senator asal Nusa Tenggara Barat, Farouk Muhammad yang meraih 53 suara. Dengan demikian, maka Irman Gusman tercatat dalam sejarah sebagai satu-satunya pimpinan parlemen yang terpilih hingga tiga periode berturut-turut.

Langkah karier Irman Gusman terhenti setelah ditangkap KPK di rumah dinasnya pada tanggal 16 September 2016 setelah menerima uang suap Rp100 juta untuk pengurusan kuota gula impor dan resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik KPK.[1] Namun demikian pada tanggal 25 September 2019 Mahkamah Agung[2] menggugurkan dakwaan jaksa KPK, mengkoreksi putusan judex factie, dan mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali (PK) Irman Gusman dengan cara memangkas masa hukuman menjadi 3 tahun, sekaligus juga menurunkan denda dari Rp200 juta yang telah Irman bayar lunas, menjadi Rp50 juta, sesuai laporan Detikcom.

Latar belakang

Irman merupakan putra Minangkabau pasangan Gusman Gaus asal Padang Panjang dan Janimar Kamili asal Guguak Tabek Sarojo, Agam.[3] Ayahnya pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat, sedangkan ibunya merupakan anak dari pedagang emas yang cukup sukses. Irman menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia, dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Graduate School of Business, University of Bridgeport, Connecticut, Amerika Serikat.

Karier Politik

Irman memulai karier politiknya sejak tahun 1999 dengan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia mewakili Sumatra Barat. Kemudian pada Pemilu 2004, Irman yang dikenal sebagai penggagas lahirnya Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, terpilih sebagai anggota DPD RI mewakili Sumatra Barat dan menjadi Wakil Ketua DPD RI bersama Ginandjar Kartasasmita sebagai Ketua DPD RI periode pertama. Pada tahun 2009, Irman kembali terpilih sebagai anggota DPD RI mewakili Sumatra Barat dan terpilih sebagai Ketua DPD RI.

Dalam perjalanan karier politiknya, Irman mencurahkan perhatiannya untuk membangun Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan daerah-daerah. Irman Gusman dikenal sebagai pejuang daerah yang konsisten pada pemikiran dan cita-citanya yaitu membangun negeri dari daerah. Irman dikenal sebagai salah seorang penggagas sistem politik dua kamar (bikameral) pada Majelis Permusyawaratan Rakyat. Pada saat reformasi bergulir, Irman berperan sebagai salah satu penggagas amendemen UUD 1945 yang saat itu menjadi anggota MPR RI utusan Sumatra Barat tahun 1999. Berkat perjuangannya tersebut, terjadi perubahan yang mendasar dalam sistem ketatanegaraan bangsa Indonesia. Di mana presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat, pembatasan masa jabatan presiden hanya dua periode, lahirnya Mahkamah Konstitusi serta Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI).

Pada bulan Maret 2013, Irman Gusman diangkat sebagai keluarga kehormatan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dalam rangkaian HUT ke-61 Kopassus. Penghargaan ini termasuk langkah untuk kalangan sipil karena penghargaan militer diberikan dengan kriteria dan pertimbangan yang ketat, mengingat TNI harus tetap netral di bidang politik.

Dunia Bisnis

Selain dikenal sebagai politisi, Irman juga merupakan seorang pengusaha ulung. Kariernya sebagai pengusaha dimulai pada tahun 1988, ketika ia terjun ke bisnis milik keluarga PT Khage Lestari Timber. Pada saat itu ia ditugasi untuk mengembalikan keadaan perusahaan yang terlilit hutang. Berkat kemampuan dan intelektualitasnya, ia berhasil membalikkan posisi keuangan perusahaan menjadi positif. Dan perusahaan itu bisa mengekspor produk-produknya ke luar negeri. Disamping mengelola perusahaan kayu, Irman juga mendirikan Padang Industrial Park, sebuah kawasan industri yang didirikan di atas lahan seluas 200 hektare. Disini ia sempat menjadi Komisaris Utama perusahaan.

Keluarga

Irman menikah dengan seorang wanita asal Sungai Batang, Maninjau bernama Liestyana Rizal Gusman. Dari pernikahannya itu, ia telah dikaruniai dua putri dan seorang putra, yaitu Irviandari Alestya Gusman, Irviandra Fathan Gusman dan Irvianjani Audria Gusman.[4][5]

Organisasi

Jabatan

  • Komisaris Utama PT Padang Industrial Park (PIP)
  • Komisaris Utama PT Khage Lestari Timber
  • Komisaris Utama PT Sumatra Korea Motor
  • Komisaris PT Abdi Bangsa, Tbk
  • Komisaris Independen PT Media Nusantara Citra, Tbk
  • Direktur Utama PT Prinavin Prakarsa
  • Komisaris Utama PT Guthri Pasaman Nusantara
  • Komisaris Utama PT Kopitime DotCom, Tbk

Penghargaan

  • Bintang Mahaputra Adipradana
  • Gelar Datuk Nan Labiah dari suku Pisang di Guguak Tabek Sarojo, Agam[6]
  • Pemimpin Muda Berpengaruh oleh Majalah Biografi Politik
  • Pemimpin Muda Indonesia oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
  • Pemimpin Muda Berpengaruh oleh Majalah Jakarta Political Club
  • Pemimpin Muda Potensial di Parlemen oleh Pemerintah Amerika Serikat

Catatan kaki

  1. ^ "KPK Tetapkan Irman Gusman Sebagai Tersangka". 17 September 2016. Diakses tanggal 8 April 2017. 
  2. ^ "Mahkamah Agung". 25 September 2019. 
  3. ^ hariansinggalang.co.id Otobiografi Jiwa Irman Gusman untuk Indonesia Diarsipkan 2014-03-23 di Wayback Machine.
  4. ^ "Irman Gusman Sosok Pemimpin Baru Indonesia". ANTARA. 20 Februari 2014.
  5. ^ "PEMIMPIN BARU Membawa perubahan baru dari dan untuk negeri" Diarsipkan 2014-07-07 di Wayback Machine.. irmangusman.com. Diakses 25 Juni 2014.
  6. ^ "KETUA DPD RI DIBERIKAN GELAR DATUAK RAJO NAN LABIAH". Dewan Perwakilan Daerah RI. 1 Maret 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-09. Diakses tanggal 8 April 2017. 

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Ginandjar Kartasasmita
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
2009–2016
Diteruskan oleh:
Mohammad Saleh