Asep Kambali

An Indonesia historian; History-preneur; Lecturer; Public speaker; History Consultant.
Revisi sejak 2 Juli 2021 12.33 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: +{{Authority control}})

Templat:Infobox artis indonesia

Asep Kambali S.Pd., M.I.K (lahir 16 Juli 1980) adalah sejarawan Indonesia, aktivis pelestarian sejarah dan budaya, serta pendiri Komunitas Historia Indonesia (KHI).[1] Dengan komunitasnya itu, ia mengajak kembali generasi muda untuk mencintai bangsa dan negaranya melalui pemahaman serta penghargaan terhadap peninggalan sejarah dan budaya Indonesia.[2] Asep juga merupakan pendiri Paguyuban Asep Dunia,[3] yaitu suatu gerakan sosial dan kebudayaan yang anggotanya terdiri atas puluhan ribu pemilik nama Asep di seluruh Dunia.

Kehidupan Awal

Melihat sosoknya sekarang mungkin tidak banyak orang menyangka bahwa Asep kecil tergolong anak nakal. Akibat kenakalan masa kecil, Asep Kambali pernah mengalami robek pada bagian tangan, hidung patah, bahkan terbaring koma selama dua pekan di rumah sakit karena mengalami benturan kepala yang hebat. Hal tergila yang pernah ia lakukan yaitu membakar sebuah gubuk petani di sawah bersama teman-temannya saat sekolah dasar.[4] Asep kecil, bahkan sebenarnya tidak pernah menyukai sejarah.

Ketertarikannya kepada sejarah dimulai dari dorongan gurunya di SMAN 1 Sukatani Kabupaten Bekasi Jawa Barat yang meyakinkannya bahwa Jurusan Sejarah akan mempermudahnya lolos seleksi PMDK di pendidikan tinggi. Namun, Asep justru lebih tertarik kepada bahasa Inggris karena terinspirasi oleh Ibu Hj. Hindun Martiana, guru bahasa Inggris favoritnya sewaktu sekolah di SMPN 1 Cipanas[5] Setelah memasuki jurusan Pendidikan Sejarah di Universitas Negeri Jakarta, ia menyadari bahwa jurusan tersebut memberikan kesempatan pekerjaan yang besar.

Pada awal semester kedua, Asep pernah berencana pindah ke jurusan ke Bahasa Inggris di kampus yang sama. Namun, hal tersebut kandas karena birokrasi yang rumit dan ia enggan kuliah mengulang dari tahun pertama. Selain waktu yang terbuang, ia harus membayar kuliah dari awal. Asep tampaknya menyadari betul kondisi ekonomi kedua orang tuanya. Meski demikian, hal tersebut tak pernah menyurutkan semangatnya untuk kuliah dan berorganisasi. Buktinya, ia aktif di berbagai organisasi intra/ekstra kampus, yang memungkinkannya memulai berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kunjungan ke tempat bersejarah, dan akhirnya menjadi awal dari KHI itu.

Riwayat Pendidikan

Asep menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Cibeureum, Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat tahun 1994. Sementara pendidikan menengah pertamanya diselesaikan di SMP Negeri 1 Cipanas tahun 1997 dan pendidikan menengah atasnya di SMA Neger 2 Cianjur. Namun, hanya setahun sekolah di SMA yang mempunyai julukan SMANDA itu, Asep harus mengikuti kedua orang tuanya pindah ke Kabupaten Bekasi dan melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Sukatani hingga lulus pada tahun 2000.

Mantan Ketua OSIS SMAN 1 Sukatani periode 1998-1999 itu kemudian melanjutkan kuliah di Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada tahun 2000 melalui jalur PMDK dan lulus pada tahun 2007. Semasa kuliah di UNJ, Asep merupakan aktivis kampus. Ia sempat aktif di HMI Cabang Jakarta. Baginya, organisasi ekstra kampus tersebut telah memberikan jalan dan ruang dialektis yang memadai sehingga tahun 2003 Asep memutuskan untuk mandiri. Bersama teman-temannya dari beberapa kampus di Jakarta, Asep kemudian mendirikan Komunitas Historia Indonesia (KHI).

Pada tahun 2010, mantan Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jurusan Sejarah UNJ periode 2001/2002 ini kemudian lolos seleksi dan mendapatkan program beasiswa penuh dari PT Indika Energy Tbk untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang S2 di Program Pasca Sarjana Universitas Paramadina jurusan Corporate Communication dan lulus pada tahun 2016.

Pekerjaan dan Karier

Demi pengabdiannya pada sejarah, Asep Kambali rela meninggalkan jabatan general manager di sebuah hotel dan kehidupan finansial yang mapan pada 2010. Ia berdalih ingin fokus memasyarakatkan sejarah melalui Komunitas Historia Indonesia yang didirikannya tersebut.[6] Asep bahkan sebelumnya pernah bekerja malang melintang di berbagai tempat, antara lain sebagai Site Manager di Museum Bank Mandiri, General Manager di Roemahku Heritage Hotel, External Manager di Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI), konsultan hubungan masyarakat (PR), serta menjadi Kepala Museum Samanhudi di Kota Solo,[7][8] ia akhirnya memutuskan keluar dari "zona nyaman" untuk berkonsentrasi dengan beasiswa pendidikan magisternya dari PT Indika Energy Tbk dalam bidang Komunikasi Perusahaan di Universitas Paramadina Jakarta dan mengembangkan Komunitas Historia Indonesia hingga berhasil menghimpun lebih dari 23.500 anggota yang tersebar di seluruh Dunia.[9]

Dewasa ini, masyarakat lebih mengenal Asep sebagai "Guru Sejarah Keliling" karena kiprahnya di bidang pendidikan sejarah.[10][11] Dia kerap diundang menjadi pembicara, pemandu wisata sejarah, guru tamu, dan narasumber oleh berbagai instansi seperti sekolah, kampus, perusahaan dan berbagai institusi lain, mulai dari kalangan play group hingga kalangan profesional.[6] Kemunculannya di publik pertama kali sejak tahun 2003.

Setelah itu, Asep sering diundang menjadi narasumber dan muncul di berbagai stasiun televisi,[12] radio dan media massa lain seperti koran, majalah, tabloid, dll, baik pada tingkat nasional maupun internasional. Kiprah Asep yang mampu menggerakan masyarakat secara massal untuk mengunjungi situs-situs sejarah, budaya, dan museum, kini ditiru oleh banyak anggotanya di seluruh Indonesia. Pada tahun 2013 Asep mendirikan perusahaan yang bergerak dibidang sejarah. Dengan perusahaannya itulah maka tak aneh jika Asep sering dijuluki sebagai pelopor "History-preneur" dan "Heritage-preneur"-nya Indonesia. Kini, disela-sela kesibukannya mengajar sejarah berkeliling Indonesia, Asep mengabdikan dirinya menjadi dosen mata kuliah Intro to Mass Communication dan National Heroism di kampus STIKOM The London School of Public Relations (LSPR) Jakarta tahun 2013.

Dengan kegigihannya, Asep Kambali berhasil mengubah persepsi sebagian besar masyarakat Indonesia dalam memandang dan memperlakukan sejarah dan budaya bangsa seperti yang seharusnya. Di tangan Asep, sejarah dan budaya menjadi menarik dan menyenangkan dengan penyampaian materi yang interaktif dan atraktif. Belakangan, misi Asep bukan sekadar ingin menjadikan sejarah menarik, lebih daripada itu, dia juga ingin membangkitkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme generasi muda Indonesia melalui sejarah yang diajarkannya itu serta melalui Komunitas Historia Indonesia yang ia dirikan.[6]

Aktivitas Lain

Tak berhenti disitu, Asep Kambali ternyata memiliki kesibukan lain. Asep kini sibuk mengurus dan memimpin suatu gerakan sosial dan kebudayaan dalam sebuah perkumpulan berbasis nama yang berpusat di Jakarta. Bersama sahabat-sahabatnya: Asep Iwan Gunawan, Asep Bambang Fauzi, Asep RS, dan Asep Dudi, dia mendirikan Paguyuban Asep Dunia pada 1 Agustus 2010 di Jakarta.[13] Paguyuban Asep kini memiliki lebih dari puluhan ribu anggota di seluruh Dunia. Asep Kambali terpilih sebagai Presiden Paguyuban Asep Dunia (PAD) pada ajang Rapat Dewan Pendiri (RDP) di Bandung, 10 Mei 2015.

Pada tahun 2015, Asep Kambali menjadi Koordinator Umum peringatan Hari Komunitas Nasional yang diselenggarakan di Kota Kasablanka Mall pada 26-27 September 2015. Hari Komunitas Nasional ini diselenggarakan oleh Indonesian Community Network (ICN). ICN merupakan wadah bagi para komunitas yang aktif mendukung gerakan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. ICN sendiri diinisiasi oleh tiga orang pemuda asal Jakarta yaitu Taufan Teguh Akbari, Doddy Matondang dan Gerryl Besow.[14]

Pada tahun 2016, Asep Kambali menjadi salah satu anggota tim perumus Uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Tahun Emisi 2016. Kemudian di tahun 2019, Asep Kambali ditunjuk kembali oleh Bank Indonesia untuk menjadi anggota tim perumus Uang Peringatan Kemerdekaan ke-75 RI yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan RI pada 17 Agustus 2020.[15]

Jiwa sosial Asep terus bergeliat. Pada 22 Februari 2021 Asep mendirikan rumah sakit virtual pertama di dunia melalui aplikasi Clubhouse yang diberi nama IGD Clubhouse.[16] Layaknya Instalasi Gawat Darurat dari sebuah rumah sakit, IGD Clubhouse melayani masyarakat untuk konsultasi kesehatan dan masalah kegawat-daruratan selama 24 jam dan GRATIS.[17] Saat ini IGD Clubhouse telah didukung oleh 150 lebih dokter dan spesialis dari berbagai penjuru tanah air.[18]

Asep juga terlibat pada program Indonesia Makin Cakap Digital yang diluncurkan Presiden RI Joko Widodo pada 20 Mei 2021[19] sebagai narasumber/pembicara dengan topik membangun budaya digital. Asep berprinsip, transformasi digital tidak sesederhana mengubah teknologi, tetapi mengubah manusia dan kebudayaannya. Maka, menurutnya diperlukan penciptaan digital mindset. Asep meyakini tumbuhnya prilaku atau budaya digital dapat terjadi manakala kita menumbuhkan mindset digital di kepala kita.[20] [21]

Pengalaman Organisasi

No. Nama Organisasi Tahun Didirikan Lingkup Sebagai Tahun Bergabung
1. Bandung Karate Club (BKC) 16 Juni 1966 Nasional Sabuk Hitam DAN IV / Koord. Humas 1995 - Sekarang
2. OSIS SMAN 1 Sukatani, Bekasi - Jawa Barat - Sekolah Ketua Umum 1998 - 1999
3. Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Sejarah UNJ - Universitas Ketua Umum 2001 - 2002
4. Komunitas Historia Indonesia (KHI) 22 Maret 2003 Internasional Pendiri & Presiden 2002 - Sekarang
5. Yayasan Nurani Dunia 1999 Nasional Volunteer 2003 - 2005
6. Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) 17 Agustus 2004 Nasional Declarator / Koordinator Eksternal 2004 - 2008
7. Paguyuban Asep Dunia (PAD) 1 Agustus 2010 Internasional Pendiri & Presiden 2008 - Sekarang
8. Asosiasi Museum Indonesia (AMI) 28 Oktober 1998 Nasional Pengurus 2014 - Sekarang
9. Rumah Millennials 22 Juli 2017 Nasional Advisor Bidang Kebudayaan 2019 - Sekarang
10. Indonesia Community Network (ICN) 28 September 2013 Nasional Deklarator/Ketua 2020 - Sekarang

Prestasi, Penghargaan & Pengalaman Kegiatan

  • Siswa Teladan tingkat SMA se-Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat tahun 1999.
  • Lulus dengan predikat Cumlaude dari Universitas Negeri Jakarta tahun 2007.
  • Lulusan Terbaik dari Universitas Negeri Jakarta tahun 2007.
  • Pemuda Pilihan versi tvOne dalam rangka Hari Sumpah Pemuda ke-80 tahun 2008.
  • Indonesia Berprestasi Award (IBA) dari PT XL Axiata Tbk tahun 2008.[22][23]
  • Peraih beasiswa penuh untuk program S2 jurusan Komunikasi Perusahaan dari Indika Group – Paramadina Graduate School, 2010.
  • Satu dari 45 Figur Inspiratif versi KOMPAS tahun 2010. [24]
  • Pembicara pada kegiatan Indonesian Young Changemakers Summit (IYCS) di Bandung tahun 2012.
  • Narasumber pada program Kick Andy Show di Metro TV, Feb 17 2012.
  • Pembicara pada kegiatan National Marketing Conference di Prasetya Mulya Business School Jakarta tahun 2012.
  • Narasumber pada Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2012.
  • Narasumber pada Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) tahun 2013.
  • Pembicara pada ASEAN Youth Expo Workshop tentang Maritime Ideology tahun 2015.
  • Deklarator/Koordinator Umum kegiatan Hari Komunitas Nasional tahun 2013 dan 2015.
  • Narasumber pada Rapat Koordinasi Strategis (RAKORNIS) Pusat Sejarah TNI Tahun 2020.
  • Narasumber pada Kuliah Umum Pembinaan Kesadaran Bela Negara tahun 2019 & 2020, ITENAS Bandung Jawa Barat.
  • Tim Perumus Uang NKRI Tahun Emisi 2016 dan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan RI tahun 2020. [25]
  • Inisiator dan Narasumber pada kegiatan Kongres Komunitas Nasional 2020 yang diselengarakan oleh Indonesia Community Network (ICN).

Kumpulan Gambar

Referensi

  1. ^ "Radar Lampung: Asep Kambali, Pendiri KHI". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-26. Diakses tanggal 2013-05-15. 
  2. ^ "Liputan6: Asep Kambali, Bangun Nasionalisme Bangsa Lewat Sejarah". 
  3. ^ "KOMPAS: Konperensi Asep Asep Digelar di Bandung". 
  4. ^ "JEJAK LANGKAH- Ingin Sukses Mulia sebagai Sejarawan, Koran Sindo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-24. Diakses tanggal 2014-03-24. 
  5. ^ "Radar Lampung: Asep Kambali, Membenci Sejarah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-26. Diakses tanggal 2013-05-15. 
  6. ^ a b c "Sejarah Demi Nasionalisme, Koran Sindo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-24. Diakses tanggal 2014-03-24. 
  7. ^ "Kolom Kita: Eksotisme Jawa". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-02. Diakses tanggal 2013-03-31. 
  8. ^ "Situs Tokoh Indonesia: Asep Kambali". 
  9. ^ "The Jakarta Globe". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-02. Diakses tanggal 2015-10-08. 
  10. ^ "YouthEmpowering.org". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-05. Diakses tanggal 2013-06-09. 
  11. ^ "The Jakarta Globe: Follow Friday, @AsepKambali on a Crusade to Make History Relevant". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-02. Diakses tanggal 2015-10-08. 
  12. ^ "Pandji Pragiwaksono: Stand Up Special Indonesia". 
  13. ^ "Femina: Ketika Para Asep Berkumpul". 
  14. ^ "Tentang ICN". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-04. Diakses tanggal 2015-10-08. 
  15. ^ "ANTARA NEWS: Merangkum Indonesia Pada Selembar Rupiah". 
  16. ^ "KORAN TEMPO: Sejarawan Asep Kambali menggagas rumah sakit virtual di Clubhouse". 
  17. ^ "OkeZone: IGD Clubhouse ruang dokter tumpahkan ilmu dan konsultasi gratis 24 jam". 
  18. ^ "OKEZONE: Aksi para dokter berantas hoax lewat IGD Clubhouse". 
  19. ^ "KOMINFO: Peluncuran Literasi Digital, Indonesia Makin Cakap Digital 2021". 
  20. ^ "KABARE: Jangan penting posting, tapi posting yang penting". 
  21. ^ "CAKRAWALA: Asep Kambali, kemampuan pola pikir digital dimulai dari digital mindset yang kreatif dan inovatif". 
  22. ^ "Indonesia Berprestasi Award 2008 Tunjuk 5 Juara". Detik.Com. Diakses tanggal 2018-01-09. 
  23. ^ "XL Beri Penghargaan Pemenang Indonesia Berprestasi 2008". Diakses tanggal 2018-01-09. 
  24. ^ "Asep dan Propaganda Sejarah". KOMPAS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-11. Diakses tanggal 2018-01-09. 
  25. ^ "Merangkum Indonesia pada Selembar Rupiah". ANTARA. Diakses tanggal 2020-12-14. 

Pranala luar