Partai Era Masyarakat Sejahtera

partai politik di Indonesia

Partai Era Masyarakat Sejahtera (disingkat: Partai Emas) adalah salah satu partai politik di Indonesia yang identik dengan program ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.[1]

Partai Era Masyarakat Sejahtera
Ketua umumMischa Hasnaeni Moein
Sekretaris JenderalIhsan Prima Negara
Dibentuk11 Juli 2020; 4 tahun lalu (2020-07-11)
Kantor pusatJl. Kemang Timur 5, Kavling Selatan No. 2A, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan 12760
IdeologiPancasila
Ekonomi liberalisme
Situs web
partaiemas.id

Manifesto

Misi

  1. Mewujudkan cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia, sebagaimana dituangkan dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
  2. Mengeluarkan Indonesia dari jurang kemiskinan agar tercipta era masyarakat sejahtera yang mampu mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin.
  3. Mempersatukan seluruh elemen bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai ragam suku bangsa, berbagai cara pola pikir dan berbarbagai bentuk keyakinan agar tercipta manusia yang memiliki satu ideologi, satu tujuan dan satu usaha untuk mencapai cita-cita Bangsa Indonesia.
  4. Mewujudkan masyarakat yang demokratis, berkeadilan dan berkedaulatan.
  5. Menciptakan para calon legeslatif yang mampu ikut merancang, merumuskan dan menata pembangunan nasional bidang sosial, hukum, politik, ekonomi, pendidikan, olahraga, kesehatan, seni budaya dan lain-lain.

Kepengurusan

Pendirian Emas-Jek

Sebagai partai politik berbasis ekonomi, Partai Emas mendirikan badan usaha ojek online dengan nama Emas-Jek.[2] Bertujuan agar menjadi sumber lapangan pekerjaan dan sumber pendapatan bagi kader dan simpatisan partai ini.

Kontroversi

Mantan Ketua Dewan Pembina Partai Emas, Max Sopacua menyatakan mundur dari partai ini per tanggal 16 Februari 2021.[3] Max berencana mempersiapkan diri untuk menggelar kongres luar biasa Partai Demokrat untuk melengserkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono dan kepengurusan lainnya hasil Kongres V tahun 2020.[4] Bahkan Ketua Umum Partai Emas yang juga mantan kader Partai Demokrat, Mischa Hasnaeni Moein bersedia apabila dirinya terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat hasil kongres luar biasa.[5]

Referensi