Kota Bandung

ibu kota Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Revisi sejak 12 Maret 2005 20.45 oleh LouCypher (bicara | kontrib) (ganti kategori)

Bandung kota, sebuah kotamadya dan ibukota provinsi Jawa Barat. Kota ini jaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau “Parisnya Jawa”. Kota ini terkenal akan Gedung Sate dan gadis-gadisnya yang cantik-cantik.

Statistik

Wilayah: 22,75 km²
Penduduk: &plusmn 3 juta jiwa.
Provinsi: Jawa Barat


Demografi

Bandung terletak pada koordinat 107° Bujur Timur and 6° 55’ Lintang Selatan. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektar. Kota ini secara geografis terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, dengan demikian, sebagai ibukota provinsi, Bandung mempunyai nilai strategis terhadap daerah-daerah di sekitarnya.

Kota Bandung terletak pada ketinggian +768 meter di atas permukaan laut rata-rata (mean sea level), dengan di daerah utara pada umumnya lebih tinggi daripada di bagian selatan. Ketinggian di sebelah utara adalah sekitar +1050 msl, sedangkan di bagian selatan adalah sekitar +675 msl. Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga Bandung merupakan suatu cekungan (Bandung Basin).

Melalui Kota Bandung mengalir sungai utama seperti Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum serta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum, dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir.

Sejarah

Tahun 1799 VOC mengalami kebangkrutan sehingga wilayah kekuasaannya di nusantara diambilalih oleh pemerintah Belanda. Saat itu Bandung dipimpin oleh Bupati R.A. Wiranatakusumah II.

Tahun 1808 Belanda mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal di nusantara setelah ditinggalkan VOC.

Tahun 1809 bupati memerintahkan pemindahan ibukota dari Karapyak ke daerah pinggiran Sungai Cikapundung (alun-alun sekarang) yang waktu itu masih hutan tapi sudah ada permukiman di sebelah utara.

Tahun 1810 Daendels menancapkan tongkat di pinggir sungai Cikapundung yang berseberangan dengan alun-alun sekarang. “Zorg, dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd!” (Usahakan, bila aku datang kembali ke sini, sebuah kota telah dibangun!”). Sekarang tempat itu menjadi titik pusat atau KM 0 kota Bandung. 25 Mei 1810 Daendels meminta bupati Bandung dan Parakanmuncang memindahkan ibukota ke wilayah tersebut.

Pada 25 September 1810 Daendels mengeluarkan surat keputusan pindahnya ibukota Bandung dan sekaligus pengangkatan Raden Suria sebagai Patih Parakanmuncang. Sejak peristiwa tersebut 25 September dijadikan sebagai hari jadi kota Bandung dan R.A. Wiranatakusumah sebagai the founding father. Sekarang nama tersebut diabadikan menggantikan jalan Cipaganti, di mana wilayah ini menjadi rumah tinggal bupati sewaktu ibukota berpindah ke alun-alun sekarang.

24 Maret 1946 adalah hari yang sangat berarti bagi Bandung. Pada hari ini terjadi pembumihangusan Bandung oleh para pejuang kemerdekaan yang dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api dan diabadikan dalam lagu Halo-Halo Bandung

Lihat pula