Negara maju
Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati standar hidup yang relatif rendah melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Negara-negara yang memiliki pendapatan minimal US$11.906 per tahun atau lebih dapat disebut sebagai negara maju.[1] Kebanyakan negara dengan GDP per kapita tinggi dianggap negara maju. GDP (Gross Domestic Product) atau Produk Domestik Bruto ( PDB) adalah salah satu indikator penting yang digunakan untuk mengukur kondisi perekonomian suatu negara.[2] Namun beberapa negara telah mencapai GDP tinggi melalui eksploitasi sumber daya alam (seperti Nauru melalui pengambilan fosfor dan Brunei Darussalam melalui pengambilan minyak bumi) tanpa mengembangkan industri yang beragam, dan ekonomi berdasarkan-jasa tidak dianggap memiliki status 'negara maju'.
Pengamat dan teoretis melihat alasan yang berbeda mengapa beberapa negara (dan lainnya tidak) menikmati perkembangan ekonomi yang tinggi. Banyak alasan menyatakan perkembangan ekonomi membutuhkan kombinasi perwakilan pemerintah (atau demokrasi), sebuah model ekonomi pasar bebas, dan sedikitnya atau ketiadaan korupsi. Beberapa memandang negara kaya menjadi kaya karena eksploitasi dari negara miskin pada masa lalu, melalui imperialisme dan kolonialisme, atau pada masa sekarang, melalui proses globalisasi. Negara-negara maju sebagian besar berada di kawasan Eropa Barat, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, dan Jepang.[3]
Istilah lain
Istilah yang terkait dengan konsep negara maju adalah "negara industri", "negara yang lebih maju (more developed country/MDC)", "negara yang lebih maju secara ekonomi" (more economically developed country/MEDC), "negara Utara Global", "negara dunia pertama", dan "negara pasca industri". Istilah negara industri mungkin agak ambigu, karena industrialisasi adalah proses berkelanjutan yang sulit didefinisikan. Negara industri pertama adalah Britania Raya, lalu Belgia. Selanjutnya menyebar lebih jauh ke Jerman, Amerika Serikat, Prancis, dan negara-negara Eropa Barat lainnya. Akan tetapi, menurut beberapa ekonom seperti Jeffrey Sachs, kesenjangan saat ini antara negara maju dan negara berkembang sebagian besar merupakan fenomena abad ke-20.[4] Mathis Wackernagel menyebut pelabelan dua golongan negara tersebut tidak jelas atau tidak deskriptif.[5]
Program Pembangunan PBB menghitung nilai IPM berdasarkan perkiraan data tahun 2018, ditunjukkan dalam tabel berikut.
Legenda:
- = meningkat
- = tetap
- = menurun
- Nomor dalam kurung menunjukkan urutan meningkat atau menurunnya posisi negara dari urutan tahun 2017.
|
|
Daftar
Menurut IMF
Berikut adalah daftar 42 ekonomi maju menurut Dana Moneter Internasional.[6] Yang dicetak miring di daftar ini adalah bagian dari negara lain (seperti Puerto Riko merupakan bagian dari Amerika Serikat).
Asia:
Komite DAC
Komite Bantuan Pembangunan (Development Assistance Committee) adalah kelompok 29 negara ditambah Uni Eropa sebagai donor utama yang membahas masalah seputar bantuan pembangunan dan pengurangan kemiskinan di negara berkembang. Anggotanya adalah sebagai berikut.[7]
23 negara di Eropa:
2 negara di Amerika:
2 negara di Asia:
2 negara di Oceania:
Paris Club
Paris Club (bahasa Prancis: Club de Paris) adalah kelompok pejabat dari negara kreditor besar yang berperan untuk menemukan solusi terkoordinasi dan berkelanjutan terhadap masalah kesulitan pembayaran yang dialami oleh negara pengutang. Terdapat 22 anggota tetap sebagai berikut.[8]
15 negara di Eropa:
3 negara di Amerika:
3 negara di Asia:
1 negara di Oceania:
Referensi
- ^ Indonesia, C. N. N. "Melihat Beda Negara Berkembang dan Maju Gelar Baru AS ke RI". ekonomi. Diakses tanggal 2020-12-23.
- ^ Media, Kompas Cyber. "Apa Itu Gross Domestic Product (GDP)? Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-12-23.
- ^ "Apa Saja Karakteristik Negara Maju dan Negara Berkembang?". tirto.id. Diakses tanggal 2020-12-23.
- ^ Sachs, Jeffrey. (2005). The end of poverty : economic possibilities for our time (dalam bahasa Inggris). New York: Penguin Press. hlm. 28. ISBN 1-59420-045-9. OCLC 57243168.
The gulf between today's rich and poor countries is therefore a new phenomenon, a yawning gap that opened during the period of modern economic growth. As of 1820, the biggest gap between the rich and poor—specifically, between the world's leading economy of the day, the United Kingdom, and the world's poorest region, Africa—was a ratio of four to one in per capita income (even after adjusting for differences in purchasing power).
- ^ Wackernagel, Mathis; Beyers, Bert (2019). Ecological Footprint: Managing Our Biocapacity Budget. Gabriola Island, BC, Canada: New Society Publishers. hlm. 132. ISBN 978-0865719118.
The binary labeling of countries is neither descriptive nor explanatory. It is merely a thoughtless and destructive endorsement of GDP fetish. In reality, there are not two types of countries, but over 200 different countries, all faced with the same laws of nature, yet each with unique features.
- ^ https://www.imf.org/external/datamapper/NGDP_RPCH@WEO/OEMDC/ADVEC/WEOWORLD
- ^ "Peer Reviews of DAC Members - OECD". www.oecd.org. Diakses tanggal 31 Desember 2020.
- ^ Secrétariat du Club de Paris. "Club de Paris". clubdeparis.org. Diakses tanggal 31 Desember 2020.
Pranala luar
- IMF (advanced economies)
- The Economist (quality of life survey)
- The World Factbook (developed countries)
- United Nations Statistics Division (definition)
- List of countries, United Nations Statistics Division (developed regions)
- World Bank (high-income economies)