Suku Melayu Lembak

suku bangsa di Indonesia

Suku Lembak adalah suku bangsa di Provinsi Bengkulu yang pemukiman utamanya di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Rejang Lebong. Suku Lembak di Kabupaten Rejang Lebong bermukim di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kecamatan Sindang Kelingi, dan Kecamatan Kota Padang.

Suku Lembak
Daerah dengan populasi signifikan
Musi Rawas
Kota Lubuklinggau
Kota Bengkulu
Bengkulu Tengah
Rejang Lebong
Bahasa
Lembak
Indonesia
Melayu Bengkulu
Agama
Islam
Kelompok etnik terkait
Suku Melayu Bengkulu

Subsuku

Suku Lembak sendiri terbagi lagi menjadi 3 bagian yaitu:

  • Suku Lembak Lapan
  • Suku Lembak Bulang
  • Suku Lembak Beliti

Lembak Lapan

Subsuku Lembak Lapan berada di Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu, merupakan sebuah suku yang terdiri dari 8 buah dusun. Namun pada tahun 1983 nama dusun itu diubah menjadi Desa sesuai UU No.5 Tahun 1979 tentang pemerataan desa. Kedelapan desa tersebut adalah:

1. Talang Kering

Masyarakat dari desa Talang Kering menyebar ke Tanjung Agung, Semarang, Surabaya, dan Pasar Bengkulu.

2. Taba Jambu

Masyarakat dari desa Taba Jambu ini menyebar ke Semarang, Surabaya, dan Bentiring.

3. Tanjung Terdana / Datar Tanah

Desa ini sekarang lebih dikenal dengan nama Tanjung Terdana, karena letak antara desa yang saling berdekatan. Masyarakat dari desa Tanjung Terdana ini menyebar ke Tanjung Agung dan Semarang.

4. Gardin

Desa ini sekarang berubah nama menjadi Talang Empat. Dulu di desa Gardin ini terdapat 4 buah pondok. Dari 4 buah pondok tersebutlah masyarakat lebih mengenal desa ini sehingga lambat laun masyarakat menyebutnya desa Talang Empat. Masyarakat dari desa Gardin ini menyebar ke Pondok Kubang, Tanjung Dalam, Karang Tinggi, Ujung Karang dan sekitar Talang Empat.

5. Sebenjol

Masyarakat dari desa Sebenjol ini menyebar ke Batu Raje, Plajau, Tanjung Dalam, Talang Tengah, dan Paku Haji.

6. Paku Haji

Masyarakat desa ini tetap menetap didesa ini dan mengembangkan adat istiadatnya sendiri dan berkembang dengan warga pendatang yang memasuki desanya.

7. Marulan

Masyarakat desa Marulan ini menyebar ke Linggar Galing, Bajak/Talang Boseng, Talang Pau, dan Sungai Hitam

8. Tanjung Telang

Dulunya di desa ini ada sebuah pohon besar yang bernama pohon Matiring. Masyarakat dari desa Tanjung Telang ini menyebar ke Tanjung Agung, Taba Jambu, dan Tanjung Terdana.

Lembak Bulang

Masyarakat subsuku Lembak Bulang berasal dari Desa Tabalagan yang menyebar ke daerah wilayah Samesar (yang lebih dikenal dengan Panorama). Mereka biasa menyebut diri mereka sebagai orang Bulang. Agak sulit untuk membedakan Suku Lembak Bulang dengan Suku Lembak Lapan karena bahasa yang mereka gunakan tidak jauh berbeda. Jika masyarakat Suku Lembak Lapan menggunakan kata col untuk menggantikan kata tidak, lain halnya subsuku Lembak Bulang menggunakan kata die untuk menggantikan kata tidak.

Kelurahan atau desa yang termasuk dari Lembak Bulang adalah:

1. Kelurahan Dusun besar

2. Kelurahan Panorama

3. Kelurahan Jembatan Kecil

4. Kelurahan Pagar Dewa

5. Kelurahan Sukarami

6. Kelurahan Pekan Sabtu

7. Kelurahan Betungan

8. Desa Lagan

9. Desa Taba Lagan

10. Desa Lagan Bungin

11. Desa Bukit

12. Desa Pulau Panggung dan Sekitarnya

Lembak Beliti

Subsuku Lembak Beliti bisa dikatakan suku paling bungsu. Suku ini adalah adik dari Suku Lembak Lapan. Dulu ada dua orang kakak beradik yang laki-laki melahirkan Suku Lembak Lapan dan yang adik perempuan melahirkan Suku Lembak Beliti. Kita dapat bertemu dengan masyarakat Suku Lembak Beliti di daerah antara Kepala Curup (Rejang Lebong) dengan Lubuk Linggau (Palembang). Bahasa yang mereka gunakan juga sangat berbeda dari Suku Lembak Lapan dan Bulang. Bahasa yang mereka gunakan pada dasarnya sama, hanya agak meleok-leok.

Desa yang termasuk dari Lembak Beliti adalah:

1. Desa Beliti

2. Desa Guru Agung

3. Desa Talang Padang

4. Desa Padang Ulak Tanding

5. Ujan Panas

6. Desa Talang Rejo

7.Desa Tempel Rejo

8. Desa Kayu Ara

9. Desa Karang Pinang

10.Desa Lubuk Alay

11. Desa Nyagung

12. Desa Tanjung Eran

13. Desa Balai Buntar

Bahasa

Suku Lembak tidak jauh berbeda dengan masyarakat Melayu pada umumnya, namun dalam beberapa hal terdapat perbedaan. Jika ditinjau dari segi bahasanya, suku Lembak dengan Melayu Bengkulu (pesisir) terdapat perbedaan dari segi pengucapan kata-katanya, Melayu Bengkulu kata-katanya banyak diakhiri dengan huruf 'o' sedangkan suku Lembak banyak menggunakan huruf 'e', selain itu ada kosakata yang berbeda.

Pranala luar