Aksara Arab Melayu (Jawi) di Palembang,Jambi,Banyuasin,Prabumulih, Riau,Sumatra Timur dan Minangkabau adalah budaya menulis aksara yang berkembang pada masyarakat Melayu di Indonesia. Aksara Jawi (Arab Melayu) yang digunakan Bahasa Palembang Sehari-hari (Baso Pelembang Sari-sari) Yang Kemiripan Dengan Bahasa Melayu pada masa kesultanan Palembang Darussalam.

Aksara Arab Melayu
Tulisan Jawi
Jenis aksara
Abjad
BahasaMelayu Palembang
Melayu Riau
Melayu Jambi
Melayu Deli
Minangkabau
Musi
Aksara terkait
Silsilah
 Artikel ini mengandung transkripsi fonetik dalam Alfabet Fonetik Internasional (IPA). Untuk bantuan dalam membaca simbol IPA, lihat Bantuan:IPA. Untuk penjelasan perbedaan [ ], / / dan  , Lihat IPA § Tanda kurung dan delimitasi transkripsi.

Cara Penulisan

Cara penulisan aksara Arab Melayu di Indonesia ditulis dari kanan ke kiri, berbeda dengan aksara lainnya di Nusantara Yaitu Aksara Arab Jawi dari Malaysia,Singapura dan Brunei Darussalam dan Aksara Arab Pegon dari Pulau Jawa.

Kontroversi

Ada banyak kontroversi mengenai Aksara Arab Melayu. Sebagian pakar sejarah berpendapat, bahwa aksara yang digunakan di Palembang merupakan abjad Jawi (Arab Melayu), merujuk pada aksara Arab Melayu yang ditulis dalam Simbur Cahaya yang ditulis dengan Abjad Jawi, disamping penggunaan Surat Ulu yang digunakan oleh masyarakat Uluan. Di dalam aksara Arab Melayu di dalam catatan tertulis membuat aksara ini diragukan sebagai aksara yang memang ada, bahkan dianggap sebagai aksara yang mengada-ada, yang dibuat baru pada masa sekarang. Tapi dikarenakan aksara Arab Melayu ini memang tumbuh dan berkembang di Palembang,Minangkabau,Riau,Pontianak,Jambi,Aceh dan Deli.

Pranala luar