Belut Moray Raksasa (Gymonothorax javanicus) adalah salah satu jenis belut moray yang memiliki massa tubuh paling besar. Belut Moray merupakan keluarga dari belut kosmopolitan. Sekitar 200 spesies dalam 15 genera hampir secara eksklusif berada di laut, tetapi beberapa spesies dapat terlihat di air payau, dan beberapa ditemukan di air tawar. Nama bahasa Inggris, dari awal abad ke-17, berasal dari Moreia Portugis yang itu sendiri berasal dari Murena Latin dan pada gilirannya dari Muraina Yunani, semacam belut.[1]

belut moray raksasa di pulau komodo

Deskripsi

Belut ini dapat tumbuh dengan panjang mencapai 3 meter (9,8 kaki) dan berat 30 kilogram (66 lb). Tubuhnya berwarna cokelat dengan bintik hitam seperti macan tutul di bagian atasnya. Sementara itu, Belut Morat yang masih muda berwarna cokelat dengan bintik hitam besar. Belut Moray merupakan hewan nocturnal atau jenis hewan laut yang beraktivitas pada malam hari.[1]

Penyebaran dan habitat

 
seekor ikan sedang membersihkan mulut moray raksasa

Belut moray dapat dijumpai di wilayah perairan Indo-Pasifik, salah satunya di Indonesia. Belut ini juga ditemukan pantai timur Afrika, Laut Merah, Kepulauan Pitcairn, Kepulauan Hawaii, Polinesia, Jepang, Kaledonia Baru, Fiji, dan Kepulauan Austral. Ia tinggal di laguna dan celah terumbu karang.

Biologi

Belut Moray Raksasa adalah hewan karnivora, Ia aktif pada malam hari untuk berburu Ikan, Moluska, dan Krustasea.

Bahaya

Belut ini mengandung racun berbahaya apabila dikonsumsi oleh manusia.

Referensi

  1. ^ Altaf, Genady (22 Jun 2020). "5 Fakta Moray, Belut yang Suka Sembunyi di Balik Karang". idntimes. Diakses tanggal 10 Juni 2021. 

Pranala luar

https://mimirbook.com/id/e4c64d23300