Kudeta Guinea 2021
Artikel ini membahas suatu peristiwa terkini. Informasi pada halaman ini dapat berubah setiap saat seiring dengan perkembangan peristiwa dan laporan berita awal mungkin tidak dapat diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini. Silakan hapus templat ini apabila sudah lebih dari satu bulan (September 2021) |
Upaya kudeta Guinea 2021 adalah upaya kudeta militer yang sedang berlangsung di Guinea pada 5 September 2021. Dalam upaya kudeta ini, Presiden Alpha Condé ditangkap setelah baku tembak di ibukota Conakry. Anggota pasukan khusus menerbitkan sebuah video yang menunjukkan Alpha ditawan dan komandan pasukan khusus Mamady Doumbouya menerbitkan siaran di televisi negara yang mengumumkan pembubaran konstitusi dan pemerintah.
Upaya kudeta Guinea 2021 | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Peta Guinea. | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Pemerintah | Komite Rekonsiliasi dan Pembangunan Nasional | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Alpha Condé | Mamady Doumbouya | ||||||
Latar belakang
Alpha Condé adalah presiden pertama yang terpilih secara damai dan demokratis untuk menjabat sebagai Presiden Guinea pada 2010,[1] yang kemudian terpilih kembali pada 2015.[2][3] Negara ini memiliki batas masa jabatan presiden sebanyak dua kali, tetapi referendum konstitusi 2020 memasukkan ketentuan yang memperpanjang masa jabatan dan memungkinkan Condé untuk mengatur ulang batas masa jabatannya dan mengupayakan dua masa jabatan lagi.[4] After the constitutional referendum was approved, Condé won the 2020 presidential election and thus got his third term; however, this was followed by protests against the President, while opposition candidates accused Condé of ballot stuffing.[5][1]
Tanggapan
Dalam negeri
Jacques Gbonimy, ketua partai oposisi Persatuan Kemajuan Guinea (UPG), menyatakan dalam wawancara dengan Guinée Matin bahwa ia tidak terkejut dengan kudeta sembari mempertahankan bahwa semua persyaratan dipenuhi bagi tentara untuk merebut kekuasaan dan menyalahkan salah urus pemerintahan Alpha. Meskipun ia tidak mendukung atau menentang kudeta, ia mengaku puas dengan cara militer menangani pengambilalihan.[6] Saikou Yaya dari Persatuan Tenaga Republik (UFR) yang juga menjadi partai oposisi semasa pemerintah Alpha berpendapat bahwa pemerintah tidak mendengarkan oposisi dan rakyat Guinea sehingga menyebabkan kudeta.[7]
Luar negeri
- Amerika Serikat: Kementerian Luar Negeri telah mengeluarkan komunike yang mengutuk kudeta dengan mengatakan bahwa kekerasan dan tindakan yang tidak konstitusional hanya akan mengikis prospek Guinea untuk perdamaian, kestabilan, dan kemakmuran serta mendesak penegakan kedaulatan hukum.[8]
- Ghana: Presiden Ghana dan Pejabat Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) Nana Akufo-Addo mengeluarkan pernyataan atas nama ECOWAS yang mengutuk upaya kudeta dan menyerukan pembebasan Alpha dengan menegaskan kembali ketidaksetujuan dari setiap perubahan politik yang inkonstitusional.[9]
- Meksiko: Sekretariat Luar Negeri mengutuk kudeta dengan keras dan menyerukan pembebasan segera Alpha.[10]
- Nigeria: Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa kudeta nyata Guinea melanggar aturan ECOWAS dan mendesak negara itu untuk kembali ke tatanan konstitusional.[11][9]
- Prancis: The Ministry of Europe and Foreign Affairs condemned the coup and called for the immediate release of president Condé.[12]
- Qatar: The Foreign Ministry has condemned the coup and called "on all parties to avoid escalation, let the voice of wisdom prevail and pursue dialogue in order to overcome the crisis in the country."[13]
- Tiongkok: Wang Wenbin, the spokesperson of Ministry of Foreign Affairs condemned the coup, called for the immediate releasal of president Condé and urged restraint on both parties while asking to resolve the conflict through dialogue and consultation.[14]
- Turki: The Foreign Ministry condemned the coup and called for the president to be released as well as the restoration of its constitution.[15]
Organisasi
- Uni Afrika: Felix Tshisekedi, President of the Democratic Republic of the Congo and head of the African Union, and Moussa Faki Mahamat, head of the African Union Commission has denounced the coup and demanded immediate release of the president.[16]
- Uni Eropa: Josep Borrell, the High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy, demanded "respect for the state of law, the interests of peace and the well-being of the Guinean people".[17]
- Perserikatan Bangsa-Bangsa: António Guterres, Secretary-General of the United Nations, in a tweet, has "strongly condemned the takeover of the government by force of the gun" and called for release of Condé.[18][9]
Referensi
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama:5
- ^ Bah, Youssouf; Paquette, Danielle (2021-09-05). "Guinea's president is detained in apparent military takeover". The Washington Post. Diakses tanggal 2021-09-05.
- ^ editing (2021-09-05). "BREAKING: Fear Of Military Coup Hits Guinea As Heavy Gunfire Is Reported Near Presidential Palace". Sahara Reporters. Diakses tanggal 2021-09-05.
- ^ "Guinea elections: Alpha Condé wins third term amid violent protests". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2020-10-24. Diakses tanggal 2021-09-05.
- ^ "Guinea: At least 50 people killed with impunity during protests in less than a year". Amnesty International (dalam bahasa Inggris). 2020-10-01. Diakses tanggal 2021-09-05.
- ^ Guineematin (2021-09-05). "Coup d'Etat en Guinée : « ça ne nous étonne pas » (Jacques Gbonimy)". Guinée Matin - Les Nouvelles de la Guinée profonde (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 2021-09-06.
- ^ Guineematin (2021-09-05). "Saïkou Yaya (UFR) sur le coup d'Etat en Guinée : « Alpha Condé a fait la sourde oreille… »". Guinée Matin - Les Nouvelles de la Guinée profonde (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 2021-09-06.
- ^ "On the Military Seizure of Power in Guinea". United States Department of State (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-09-06.
- ^ a b c "Nigeria, UN condemn Guinea coup, demand release of detained President Condé". Premium Times (dalam bahasa Inggris). 2021-09-05. Diakses tanggal 2021-09-05.
- ^ Murillo, Eduardo (5 September 2021). "Gobierno de México condena golpe de Estado en Guinea" [Government of Mexico condemns coup in Guinea] (dalam bahasa Spanish). MSN. Diakses tanggal 5 September 2021.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama:2
- ^ "Guinée : la France condamne la tentative de putsch et appelle à la libération du président Alpha Condé". Franceinfo (dalam bahasa Prancis). 2021-09-05. Diakses tanggal 2021-09-06..
- ^ "Qatar condemns coup in Guinea". m.gulf-times.com. 2021-09-05. Diakses tanggal 5 September 2021.
- ^ 于潇清, 刘栋 (2021-09-06). "外交部回应几内亚局势:反对政变夺权,呼吁立即释放总统" (dalam bahasa Tionghoa). 澎湃新闻. Diakses tanggal 2021-09-06.
- ^ "Turkey condemns military takeover in Guinea". dailysabah.com. 2021-09-05. Diakses tanggal 5 September 2021.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama:8
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama:7
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama:4