Myrmecodia pendens
Sarang semut (Myrmecodia pendans) atau disebut longkong (Papua) termasuk ke dalam keluarga Rubiaceae. Famili Rubiaceae terdiri dari 5 genus (Myermecodia, Anthorrhiza, Hydnophytum, Myrmephytum dan Squamellaria) yang memiliki umbi dan merupakan tempat tinggal semut. Myrmecodia merupakan genus kedua terbanyak di dunia, setelah genus Hydnophytum. Sarang semut ini biasanya menempel pada tanaman inang untuk bertahan hidup. Tanaman ini berasal dari Papua, salah satu tempat persebarannya adalah Jayawijaya, Papua[1].
Sarang semut diketahui kaya akan senyawa aktif flavonoid, tokoferol, fenolik dan mineral penting seperti Kalsium (Ca), natrium (Na), kalium (K), Seng (Zn), Besi (Fe), Fosfor (P) dan Magnesium (Mg) dan senyawa lainnya yang berguna sebagai Antioksidan dan Anti kanker. Tanaman ini digunakan secara tradisional di Malaysia dan Indonesia sebagai pengobatan alternatif untuk kanker dan tumor, khususnya di payudara, hati, paruparu, ovarium, dan otak. Selain itu, tanaman ini juga dapat digunakan untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah[2]. Ekstrak rimpangnya dimanfaatkan untuk mengobati penyakit jantung.
Referensi
- ^ Mabe -, Juliana; Simbala, Herny E. I.; Koneri -, Roni (2016-10-12). "Identifikasi Dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Suku Dani Di Kabupaten Jayawijaya Papua". Jurnal MIPA (dalam bahasa Inggris). 5 (2): 103–107. doi:10.35799/jm.5.2.2016.13512. ISSN 2302-3899.
- ^ Kurniawati, Evy; Sianturi, Christine Yohana (2016-09-01). "Manfaat Sarang Semut (Myrmecodia pendans) sebagai Terapi Antidiabetes". Jurnal Majority (dalam bahasa Inggris). 5 (3): 38–42. ISSN 2337-3776.