Fadjroel Rachman

Politikus dan diplomat asal Indonesia
Revisi sejak 28 September 2021 18.19 oleh 101.110.49.67 (bicara) (perbaikan penulisan)

Dr. Mochammad Fadjroel Rachman, S.E., M.H. (lahir 17 Januari 1964[1]) adalah diplomat, penulis, dan aktivis sosial yang berasal dari Indonesia. Tahun 2021, Presiden Joko Widodo menunjuk Fadjroel Rachman sebagai Duta Besar RI untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan.

Mochammad Fadjroel Rachman
Fadjroel Rachman sebagai Juru Bicara Presiden Republik Indonesia
Juru Bicara Presiden Republik Indonesia ke-9
Masa jabatan
21 Oktober 2019 – 26 Agustus 2021
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pendahulu
Johan Budi
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Mochammad Fadjroel Rachman

17 Januari 1964 (umur 60)
Indonesia Banjarmasin, Kalimantan Selatan
KebangsaanIndonesia Indonesia
Partai politikIndependen
AlmamaterUniversitas Indonesia
PekerjaanAktivis
Pembawa acara
Pengamat politik
Peneliti
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Fadjroel Rachman adalah Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Komunikasi sekaligus Juru Bicara Presiden RI pada Kabinet Indonesia Maju (2019-2024).[2] Dikenal sebagai aktivis sosial dan penulis,[3] Fadjroel kemudian menjadi tim sukses Jokowi sejak pemilihan presiden 2014.[4] Ia terpilih sebagai Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk. setelah selesai mengabdi sebagai Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk. tahun 2015-2020.[5]

Aktivisme Politik

Fadjroel Rachman lahir di Banjarmasin pada tanggal 17 Januari 1964. Ia memiliki darah Banjar. Fadjroel merupakan Pelajar Teladan sejak Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas se-Kalimantan Selatan. Setelah tamat SMA kemudian dia pergi ke pulau Jawa untuk kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Kimia, dan sempat aktif memimpin Gerakan Apresiasi Sastra (GAS) menggantikan Nirwan Dewanto. Tahun 1992, ia di-dropout (DO) oleh kampus setelah terlibat dalam aksi Gerakan Lima Agustus 1989 ITB yang menuntut Jenderal Besar Soeharto turun dan pembubaran rezim antidemokrasi Orba.[6] Berkat bantuan Rizal Ramli, ia direkomendasikan kembali kuliah di UI.[7] Fadjroel mengambil kuliah Manajemen Keuangan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Magister Hukum (Ekonomi) di Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia (lulus dengan predikat Cum Laude). Fadjroel adalah Doktor Ilmu Komunikasi Pascasarjana FISIP Universitas Indonesia (Komunikasi Politik) dengan disertasi berjudul "Distingsi Pemilih di Indonesia: Studi Interpretative Phenomenological Analysis Habitus Kelas dan Perilaku Memilih dengan Pendekatan Strukturalisme Genetik Pierre Bourdieu" yang melakukan analisis mendalam atas opini politik dan pilihan politik pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden pada 17 April 2019.

Pada masa Orde Baru, Ia sempat mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan akibat aktivitasnya menentang pemerintahan Jenderal Besar Soeharto dan Rezim Orde Baru semasa menjadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung.[8] Fadjroel bersama lima rekannya dipindah-pindah dari penjara satu ke penjara lainnya. Dari Rumah Tahanan Militer Bakorstanasda Jawa Barat, ia dipindah ke Penjara Kebonwaru, lalu ke Penjara Batu di Pulau Nusakambangan, dan terakhir di Penjara Sukamiskin (tempat Ir. Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia, dipenjarakan oleh penjajah Belanda).

Buku dan karya

  • Menggugat Indonesia: Republik Tanpa Publik (Pledoi Pengadilan Mahasiswa ITB, 1990)
  • Democracy without The Democrats: On Freedom, Democracy and The Welfare State (Friedrich Ebert Stiftung, 2007) ‎
  • Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat (Penerbit Koekoesan, 2006)
  • May Revolution and Mass Media (Penerbit Gramedia, 2001)
  • Antologi puisi Catatan Bawah Tanah (Yayasan Obor Indonesia, 1992)
  • Antologi puisi Dongeng untuk Poppy (Penerbit Bentang, 2007) menjadi Lima Besar Khatulistiwa Literary Award 2007, dan dianugerahi 100 Puisi Indonesia Terbaik 2008
  • Antologi Puisi Sejarah Lari Tergesa dinominasikan pada Khatulistiwa Literary Award 2005
  • Bulan Jingga Dalam Kepala (Novel, Gramedia, 2007)
  • Indonesianisasi Saham Penanaman Modal Asing: Studi Tentang PT Freeport Indonesia (2013)

Antologi puisinya Sejarah Lari Tergesa (GPU, 2004) menjadi nominator Khatulistiwa Literary Award 2005. Karya-karya lainnya, Catatan Bawah Tanah (YOI, 1993), Pesta Sastra Indonesia (Kelompok Sepuluh, Bandung, 1985), Lingkar Sokrates dan Aku Ratu Kemalasari (Novel, proses penerbitan) dan Menggugat Indonesia: Republik Tanpa Publik (Pledoi, proses penerbitan).

Referensi

  1. ^ "FADJROEL RACHMAN, CAPRES INDEPENDEN 2009 – Surabaya Pos". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-12. Diakses tanggal 2008-08-22. 
  2. ^ https://www.setneg.go.id/baca/index/presiden_jokowi_tunjuk_jubir_dan_tujuh_orang_untuk_bantu_proses_pembentukan_kabinet
  3. ^ "Profil - Fadjroel Rachman". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-09-09. 
  4. ^ https://bisnis.tempo.co/read/702920/jadi-komisaris-utama-adhi-fadjroel-rahman-mengaku-terkejut/full&view=ok
  5. ^ https://www.liputan6.com/news/read/4641179/tinggalkan-posisi-jubir-presiden-siapa-pengganti-fadjroel-rachman-di-istana
  6. ^ Administrator (1992-04-04). "Mereka yang ingin Kembali". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-02-16. 
  7. ^ Indonesia, PT Entitas System. "Kritik Tajam Menghujam Jubir Presiden, Fadjroel Rachman". TEROPONGSENAYAN.com-Mata dan Hati Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-02-16. 
  8. ^ Miftahul Ulum (23 Juli 2008). "Fadjroel Rachman Maju ke Pilpres 2009". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-07-25. Diakses tanggal 23 Juli 2008. .

Pranala luar