Pendawa, Lebaksiu, Tegal
Pendawa merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Pendawa pernah menjadi salah satu desa otonomi yang berada di Tegal Pada masa Pemerintahan Hindia-Belanda, Dari 4 (empat) Desa otonomi Tegal.
Desa otonomi Regent Tegal 1927
REGENT TEGAL
Pendawa | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Tegal | ||||
Kecamatan | Lebaksiu | ||||
Kode pos | 52461 | ||||
Kode Kemendagri | 33.28.06.2010 | ||||
|
Pendawa merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Pendawa pernah menjadi salah satu desa otonomi yang berada di Tegal Pada masa Pemerintahan Hindia-Belanda, Dari 4 (empat) Desa otonomi Tegal.
Desa otonomi Regent Tegal 1927
REGENT TEGAL
Penyelidikan otonomi dilakukan dengan berkonsultasi dengan pemerintah daerah
Pejabat administrasi diadakan di empat desa berikut yang berbeda
jenis, yang bisa dianggap memberi gambaran lebih atau kurang
mengembangkan masyarakat desa di kabupaten ini.
Pilihan desas untuk itu
penelitian otonomi.
I. Slawikoelon, BAGIAN dari ibu kota kadipaten Slawi,
pusat populasi penting dengan pasar regional, dalam waktu dekat
dekat dengan pabrik gula Kemanglen dan Doekoehwringin.
Desa ini, pada tahun 1917 dengan lingkungan Desas Slawi wetan dan Pakembaran
bersatu, memiliki kemerdekaan lamanya sendiri pada tahun 1927 dengan membelahnya
pulih. Ini menghitung 3367 jiwa dan memiliki 66 sawahs komunal yang dibangun
bagian permanen dan pengguna tetap, perbesar 60 membangun taman dan pekarangan
dalam kepemilikan individu secara turun-temurun. Ada sekolah desa, yang juga miliknya
ke dua desa tetangga yang disebutkan di atas.
ll. Tegalsari, desa kota (sebagian nelayan, sebagian
desa pertanian) di ibu kota Tegal (dalam kabupaten tersebut
teraad), yang terdiri dari bawahan (desas lama), terutama Pangan-
djaran, Pasengkongan, Todan, Bong dan Keteraberan. Desa ini berada di '
1917 dengan desas Pendjalan, Mangoendipoeran, Kratonlor dan Asemtiga
disatukan menjadi satu desa kota besar, yaitu Redjosari, tetapi pada tahun 1926
dipulihkan dengan membelah kemerdekaan sebelumnya. Ini memiliki 4.545 jiwa
dan memiliki 75 pembangunan sawah komunal dengan saham tetap dan penggunaan permanen
ceri selain 51 gedung taman dan pekarangan. Sawah disewa
oleh pabrik gula Pagongan. Kecuali lembaga kredit desa
(loembung dan desabank) ada sekolah desa lain.
lll. Kedjambon, sebagian kota desa dalam batas-batas wilayah
komune dan sebagian lagi dusun (desa lama) Karangdowo-w ètan
menyangku t pertanian desa, memiliki nomor 2642 jiwa dan yang dimilikinya
dari 39 konstruksi sawah dalam kepemilikan komunal dengan saham tetap sebagai tambahan
44 membangun kebun dan pekarangan. Sawah disewa oleh gula
Perusahaan Pagongan. Ada sekolah desa, yang juga merupakan bagian dari lingkungan desa
milik. Setelah bersekutu dengan Desas Karang pada tahun 1917
dawawetan, Slerok Langon dan Kemeduran ke kota besar desa Ka-
moeljan, Kedjabmon mendapatkan kembali kemerdekaannya pada tahun 1926, dengan
tambahan Karangdawawètan.
IV. Pendawa, sebuah desa pertanian di kabupaten Slawi dekat sarang.
jalan bagus dari Tegal kPa Banjoemas, sebanyak 2.395 jiwa, dan memil iki 128 jiwa
sawahs konstruksi milik bersama dengan bagian tetap dan 63 kebun konstruksi
dan mewarisi. Desa ini terdiri dari dusun (desas tua) Pendawa dan
Saimbang. Dia menjalankan pasar dan memiliki sekolah desa, bunga desa
bung dan desabank.
Dalam penyelidikan itu juga ada anggota dewan dan beberapa anggota
Rukun Tetangga hadir, sehingga informasi yang didapat bisa
diverifikasi dan ditambah.
Pada era sebelumnya,Dalam salah satu arsip laporan pabrik Gula tahun 1857 disebutkan bahwa Pendawa mempunyai Bekel Bernama Wangsaprana/Wangsa Truna,arsip tersebut menjelaskan tentang laporan perkebunan tebu untuk SF. Doekoehwringin). (Delpher)
The Kartasura Dynasty GENEALO
1726-1742 and 1743-1749 H.H. Sampeyan Dalam ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhanan Prabhu Sri Paku Buwana II Senapati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid ud-din Panatagama [Sunan Ngalavijana], Susuhanan of Mataram. b. at Kraton Kartasura, 8th December 1711, as Radin Mas Gusti Prabhu Suyasa, educ. privately. Appointed as Heir Apparent with the title of Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anum Amangku Negara Sudivya Rajaputra Narendra Mataram. Succeeded on the death of his father, 20th April 1726. Installed 2nd June 1726. Fled to Panaraga 30th June 1742. Restored with Dutch help after the taking of the Kraton of Kartasura, 24th December 1742. Moved his capital to Surakarta, 9th February 1746. Ceded his kingdom to the VOC, 11th December 1749. m. (first) at Kartasura, 10th June 1726, Radin Ayu Sukiya/Subiya/Kanjeng Ratu Mas/Kanjeng Ratu Kinchana (b. 1712; d. at Kartasura, 14th April 1738, bur. Imagiri), daughter of his uncle, Radin Mas Gusti Sasangka/Pangeran Adipati Purbaya/Gusti Panembaha Purbaya. m. (second) August 1726, Ratu Mas Virasmara (k. for infidelity, 15th January 1728), former wife of his father, H.H. Susuhanan Prabhu Amangku Rat IV, a lady of peranakan stock from Semarang. m. (third) a daughter of his uncle, Radin Mas Papak/Radin Natavira/Radin Dipataruna/Pangeran Arya Adipati Dipa Negara/Panembahan Eru Chakra Senapati Panatagama. m. (fourth) February 1732 (div. 1736) Radin Ayu Tambelek (m. second, 15th October 1736, Pangeran Arya Bumi Nata, who d. 1739, and m. third, November 1739, Pangeran Arya Tepasana), daughter of his uncle, Radin Mas Sudhama/Pangeran Arya Blitar. m. (fifth) Radin Ayu Gedhong, daughter of Wangsa Prana/Wangsa Truna,
Dalam Catatan Urutan Kepala desa dan sejarah Desa Pendawa, Wangsapra/Wangsa Truna Adalah seorang Tokoh yang mempimpin Desa Pendawa,Beliau adalah Anak Dari Raden Wirasari.Masyarakat Desa Pendawa Menyebut dengan Julukan Bekel/Lurah Geong.
The Kartasura Dynasty GENEALO,menyebutkan Wangsapra/Wangsa Truna adalah Ayah dari Raden Ayu Gedhong,Istri Kelima dari Sampeyan Dalam Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhanan Prabhu Sri Paku Buwana IISampeyan Dalam Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhanan Prabhu Sri Paku Buwana II Senapati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid Ud-Din Panatam.