Franz Magnis-Suseno

pastor Katolik, filsuf dan budayawan Indonesia
Revisi sejak 7 November 2021 10.24 oleh Jordan Diwi (bicara | kontrib) (Perbaikan Gelar)

Rm. Prof. Dr. Franz Magnis Suseno, SJ (nama asli: Franz Graf von Magnis atau nama lengkapnya Maria Franz Anton Valerian Benedictus Ferdinand von Magnis (lahir 26 Mei 1936) adalah seorang rohaniawan Katolik dan budayawan Indonesia. Ia berasal dari sebuah keluarga bangsawan. Magnis-Suseno juga dikenal sebagai seorang Direktur Program Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara. Sebagai seorang pastur Serikat Yesus Magnis-Suseno memiliki panggilan akrab Romo Magnis.

Reverendus Pater

Franz Magnis-Suseno

Franz Magnis-Suseno
Imamat
Tahbisan imam
31 Juli 1967[1]
(57 tahun, 123 hari)
Informasi pribadi
Nama lahirMaria Franz Anton Valerian Benedictus Ferdinand von Magnis
Lahir26 Mei 1936 (umur 88)
Eckersdorf, Silesia, Polandia (kini Bożków, Nowa Ruda, Polandia)
Kewarganegaraan Indonesia

Magnis-Suseno datang ke Indonesia pada tahun 1961 pada usia 25 tahun[2] untuk belajar filsafat dan teologi di Yogyakarta. Tiba di Indonesia, dia langsung mempelajari bahasa Jawa untuk membantunya berkomunikasi dengan warga setempat. Setelah ditahbiskan menjadi Pastor, ia ditugaskan untuk belajar filsafat di Jerman sampai memperoleh gelar doktor di bidang filsafat dengan disertasi mengenai Karl Marx.

Sebelum menjadi warganegara Indonesia pada tahun 1977, Magnis-Suseno adalah seorang warga Jerman yang bernama Franz Graf von Magnis. Saat berganti kewarganegaraan, dia menambahkan 'Suseno' di belakang namanya.

Tulisan-tulisannya telah dipublikasikan dalam bentuk buku dan artikel. Buku "Etika Jawa" dituliskan setelah ia menjalani sabbatical year di Paroki Hati Kudus Yesus di Sukoharjo Jawa Tengah. Buku lain yang sangat berpengaruh adalah "Etika politik" yang menjadi acuan pokok bagi mahasiswa filsafat dan ilmu politik di Indonesia. Magnis dikenal kalangan ilmiah sebagai seorang cendekiawan yang cerdas dan bersahabat dengan semua orang tanpa pandang bulu. Banyak kandidat doktor yang merasa dibantu dalam menyelesaikan disertasinya.

Franz Magnis mendapat gelar doktor kehormatan di bidang teologi dari Universitas Luzern, Swiss.

Franz Magnis Suseno dianugerahi Bintang Mahaputera Utama pada 13 Agustus 2015 (berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 83/TK/TaHUN 2015 tanggal 7 Agustus 2015) oleh Pemerintah RI atas jasa-jasa dia di bidang kebudayaan dan filsafat.

Karya tulis

  • Normative Voraussetzungen im Denken des jungen Marx (1843–1848). Dissertation. Freiburg. München 1975.
  • Javanische Weisheit und Ethik: Studie zu einer östlichen Moral. Oldenbourg, München/Wien 1981, ISBN 3-486-50561-0.
  • Neue Schwingen für Garuda. Indonesien zwischen Tradition und Moderne. München 1989, ISBN 3-925412-08-5.
  • Filsafat Sebagai Ilmu Kritis. Magnis, Franz von. 1992. Yogyakarta : PT. Kanisius, ISBN 978-979-21-3983-9
  • Pemikiran Karl Marx ‘Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme’ (2018)

Referensi

  1. ^ (Inggris) Salazar, Marlies. (2015). «Dialog, Kritik, Mission Franz Magnis-Suseno, Ein indonesischer Jesuit aus Deutschland». Archipel. 89. Diakses pada 3 Juli 2019
  2. ^ Wawancara dengan kath.ch

Pranala luar