Bahasa Musi
Bahasa Melayu Musi (Jawi: بهاس ملايو موسي) yang dituturkan oleh masyarakat (utamanya suku Musi) di sebagian wilayah Sumatra Selatan khususnya di Lubuklinggau,Musi Rawas,Musi Rawas Utara,Musi Banyuasin,Penukal Abab Lematang Ilir,Kabupaten Ogan Ilir dan Sebagian Kecil Prabumulih dengan penutur asli berjumlah sekitar 3,1 juta orang. Bahasa ini merupakan salah satu bahasa dalam rumpun bahasa Melayu. Di antara beragam bahasa yang dipertuturkan di Sumatra Selatan Khususnya di Lubuklinggau,Musi Rawas,Musi Rawas Utara,Musi Banyuasin,Penukal Abab Lematang Ilir,Ogan Ilir dan Sebagian Kecil Prabumulih.[1]
Sejarah
Dalam perkembangannya, bahasa Melayu Musi lahir dari pertuturan Melayu Musi berasal dari kawasan sungai Musi.
Dialek di Bahasa Melayu Musi
- Sekayu
- Belide
- Burai
- Kelingi
- Lematang Ilir
- Meranjat
- Panesak
- Pegagan
- Penukal
- Rawas
Fonologi
Dunggio (1981) mendata 31 fonem dalam bahasa Melayu Musi, dengan rincian 25 bunyi konsonan dan 6 bunyi vokal. Namun studi lanjutan dari Aliana (1987) menyatakan bahwa hanya ada 25 fonem dalam bahasa Melayu Musi.[4][5]
Vokal
depan | tengah | belakang | |
---|---|---|---|
tinggi | i | u | |
medial | e | ə | o |
rendah | a |
Konsonan
bilabial | alveolar | postalv./palatal | velar | glottal | ||
---|---|---|---|---|---|---|
sengau | m | n | ɲ (ny) | ŋ (ng) | ||
letup/gesek | nirsuara | p | t | t͡ʃ (c) | k | ʔ (q,') |
bersuara | b | d | d͡ʒ (j) | g | ||
desis | nirsuara | f | s | ɣ (gh) | h | |
bersuara | z | sj (sy) | r | |||
hampiran | semivokal | w | j (y) | |||
lateral | v | l | kh |
Bahasa
Bahasa Melayu Musi memiliki dengan di daerah Kabupaten Musi Banyuasin,Musi Rawas,Musi Rawas Utara,Penukal Abab Lematang Ilir, Ogan Ilir,Kota Lubuklinggau,Kota Prabumulih. Di Huruf E Tarling Di Kemiripan dengan Bahasa Betawi dan Melayu Sambas dan Juga Di Huruf O Di Kemiripan dengan Bahasa Melayu Palembang,Bahasa Melayu Jambi dan Bahasa Melayu Bengkulu
Referensi
- ^ a b Bahasa Melayu Musi di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Melayu Musi". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Musi". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ Dunggio 1983, hlm. 7-10.
- ^ Aliana 1987, hlm. 14.
Daftar pustaka
- Adelaar, K. Alexander (1992). Proto-Malayic: The reconstruction of its phonology and parts of its lexicon and morphology. Dept. of Linguistics, Research School of Pacific Studies, the Australian National University. ISBN 9780858834088.
- Anderbeck, Karl; McDowell, Jonathan (2020). The Malay Lects of Southern Sumatra. JSEALS Special Publication. 7. University of Hawai'i Press. hdl:10524/52473.
- Hanifah, Abu (1999). Undang-Undang Simbur Cahaya. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. ISBN 9794593869.
- Marsden, William (1811). History of Sumatra, Containing an Account of the Government (etc.). London: Longman.
- Dunggio, P.D. (1983). Struktur bahasa Melayu Palembang. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
- Aliana, Zainul Arifin (1987). Morfologi dan sintaksis bahasa Melayu Palembang. Jakarta: Pursat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
- McDonnell, Bradley James (2016). Symmetrical Voice Constructions in Besemah: A Usage-based Approach. Santa Barbara: University of California Santa Barbara.