Kereta wisata komersial di Indonesia
Di Indonesia, kereta wisata komersial (Kawis) adalah kereta api yang digunakan untuk keperluan khusus, yakni untuk pariwisata. Kereta api wisata komersial di Indonesia dioperasikan oleh anak perusahaan Kereta Api Indonesia, yakni KAI Wisata yang dibentuk tahun 2009.[1]
Kereta wisata ini dapat disewa untuk rapat, reuni, peresmian produk atau acara pernikahan. Pengelolaan paket wisata oleh KAI Pariwisata menggunakan kereta api dengan bantuan kerja sama dengan perusahaan lain. Selain itu tersedia juga paket angkutan wisata lanjutan serta layanan penunjang. Kereta wisata ini dapat ditarik dengan kereta api reguler kelas eksekutif atau kelas ekonomi AC dengan pembangkit listrik dengan daya listrik minimal 300 kiloVoltAmpere maupun dijalankan sebagai kereta luar biasa.
Sejarah
Masa Orde Lama
Keberadaan kereta wisata di Indonesia sebenarnya tak lepas dari sejarah penamaan kereta api luar biasa. Istilah 'kereta luar biasa' pada awalnya merujuk kepada kereta api yang digunakan oleh Presiden Indonesia pertama yaitu Soekarno saat hijrah ke Kota Yogyakarta pada tanggal 3 Januari 1946. Kereta api ini dahulunya milik perusahaan Staatsspoorwegen. Kereta ini ditarik oleh lokomotif C2849 yang tersusun atas 8 gerbong penumpang. Pemindahan dilakukan dengan sangat rahasia karena diawasi secara sangat ketat oleh pihak keamanan asing. Soekarno berhasil tiba dengan selamat di Kota Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946. Pelarian diri dengan kereta tersebut diabadikan dengan sebutannya sebagai kereta luar biasa.[1]
Masa Orde Baru
Kereta luar biasa di era Orde Baru menjadi salah satu agenda pembangunan dari presiden Indonesia kedua, Soeharto. Pemerintah saat itu membuatkan kereta perjalanan khusus bagi presiden khusus dengan nama Nusantara, Bali, dan Toraja. Kereta tersebut dimodifikasi dari kereta makan yang biasanya dipakai oleh kereta api Bima pada masa itu.[2] Selain itu, ketiga kereta api luar biasa ini sering dipakai oleh para menteri dan pejabat negara.[1]
Kereta luar biasa ini dihias dengan menyediakan ruang rapat, balkon, ruang makan, mini bar, tempat tidur, hingga ruang santai dengan televisi ukuran besar. Akan tetapi, karena kereta tersebut hanya dioperasikan jika Presiden, Wakil Presiden, menteri kabinet, maupun pejabat negara mempergunakan kereta tersebut. Akibatnya, kereta tersebut lebih banyak idle alias "menganggur".[1]
Pada tahun 2009, PT Kereta Api Indonesia mendirikan PT KA Pariwisata dengan brand name Indorailtour. KA Pariwisata pertama kali menjual jasa layanan tiga kereta wisata tersebut sebagai modal awalnya. Kereta tersebut digandengkan dengan kereta-kereta api lain, utamanya kereta eksekutif.
PT KA Pariwisata kemudian menambah lagi armada kereta wisatanya. Sepanjang tahun 2013-2014, kereta api wisata baru berjumlah enam unit telah dikerjakan di Balai Yasa Manggarai[3] dan diberi nama Sumatra, Jawa, Imperial (4 unit), dan Priority (3 unit).
Kereta wisata yang saat ini dioperasikan
Saat ini PT KA Pariwisata mengoperasikan tujuh unit kereta. Kereta-kereta tersebut antara lain Nusantara, Bali, Toraja, Sumatra, Jawa, Imperial, dan Priority.
Kereta wisata Nusantara
Kereta ini sebenarnya merupakan kereta khusus Kepresidenan. Ditinjau dari desainnya ada keunikan. Di dalam kereta wisata tersebut terdapat sebuah ruang balkon sehingga bila tirai jendelanya dibuka dapat menyaksikan panorama sepanjang perjalanan. Dengan adanya aturan kereta aling-aling, maka kereta wisata ini tidak lagi dipasang paling belakang rangkaian, namun nomor dua dari belakang. Semua fasilitas seperti nonton film, atau berkaraoke, tetap dapat dinikmati. Kereta ini dilengkapi dengan sebuah kamar tidur, menambah kenyamanan penumpang selama beristirahat.[1]
Kereta wisata Bali
Kereta ini dihiasi dengan ornamen khas Bali, sesuai namanya. Kereta ini sering dipakai oleh Presiden untuk melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah di Jawa. Sebagai kereta presiden, kereta ini satu paket dengan kereta Nusantara dan kereta Toraja. Ruang utama kereta Bali sama dengan kereta Nusantara yaitu kursi yang membelakangi jendela, namun juga memiliki kesamaan dengan kereta Toraja, yaitu sama-sama memiliki kompartemen atau ruang VVIP dengan 6 kursi. Kereta ini dapat memuat 20 penumpang saja.
Pada saat SBY menjabat sebagai presiden, terakhir menaiki kereta ini dengan sistem perjalanan KLB untuk mengunjungi pengungsi erupsi Gunung Kelud.[1]
Kereta wisata Toraja
Jika kereta Nusantara digunakan untuk Presiden, maka kereta Toraja digunakan untuk tamu VVIP pengiring rombongan presiden seperti menteri. Tempat duduk kereta Toraja searah perjalanan KA dengan formasi 2-2 seperti di kereta eksekutif dan berjumlah 16 tempat duduk; dan dapat memuat 22 penumpang, termasuk yang duduk di ruang VVIP untuk 6 orang. Dilengkapi mini bar, toilet, dan audio-video.
Kereta wisata Sumatra
Kereta ini terinspirasi dari pengembangan interior kereta Bali. Sama-sama memiliki ruang utama dengan sofa, kompartemen, ruang makan, meeting room, mini bar, toilet, audio/video. Kompartemen hanya untuk tiga orang dan dilengkapi home theater dengan tambahan TV LED di dalamnya. Akan tetapi kereta ini dapat memuat 22 orang.[1]
Kereta wisata Jawa
Kereta Jawa dibuat dengan nuansa khas Jawa. Kereta ini terinspirasi dari pengembangan interior kereta Nusantara. Kereta yang dapat memuat 20 penumpang dilengkapi fasilitas kamar tidur, ruang keluarga, serta ruang makan yang bersebelahan dengan mini bar. Ruang utama dengan sofa untuk 14 orang, dan enam kursi di ruang makan yang dapat difungsikan sebagai ruang meeting.[1]
Kereta wisata Imperial
Kereta wisata terbaru milik PT KAI ini didesain hanya untuk 21 penumpang dengan formasi 2-1 sebanyak tujuh baris. Kursi dapat diputar 45 derajat menghadap jendela sehingga dapat melihat pemandangan selama perjalanan.[1]
Kereta wisata Priority
Kereta ini adalah kereta pertama di Indonesia yang memiliki audio/video on demand (AVOD) seperti pesawat terbang.[1]
Berikut ini Kereta Wisata Priority yang sudah dioperasikan KAJJ tersebut:
- Taksaka Priority Malam° (53P/54P): Yogyakarta-Gambir
- Argo Lawu Priority° (7P/8P): Solo Balapan-Gambir
- Argo Lawu Fak Priority° (7FP-8FP): Gambir-Solo Balapan
- Argo Dwipangga Priority° (9P/10P): Solo Balapan-Gambir
- Argo Dwipangga Fak Priority° (9FP-10FP): Gambir-Solo Balapan
- Argo Wilis Priority° (5P-6P): Bandung-Surabaya Gubeng
- Sembrani Priority° (47P-48P): Gambir-Surabaya Pasarturi
- reta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan Priority]]● (19P-22P), (25P-28P), (27P-30P) dan (23P-26P): Bandung-Gambir
- Argo Sindoro Priority° (12P): Gambir-Semarang Tawang
- Argo Muria Priority° (13P): Semarang Tawang-Gambir
Keterangan:
- Tanda ° Berarti: Rangkaian Kereta api tersebut akan ditambahkan 1 hingga 2 Gerbong Priority dan akan diberangkatan pada tiap Jumat dan Minggu saja.
- Khusus Untuk Tanda ● Berarti: KA Argo Parahyangan Priority (19-22-23-25-26-27-28-30) akan ditambahkan 1 Gerbong Priority dan akan diberangkatan pada setiap hari untuk KA 19-22-25-28, akan diberangkatan pada tiap senin dan rabu saja untuk KA 27-30, akan diberangkatan pada tiap jumat saja untuk KA 23-26.
Ragam Kereta Wisata
Awalnya PT KA Wisata diberikan kepercayaan oleh induk perusahaan untuk mengelola 3 Kereta kepresidenan yaitu Kereta Wisata Toraja, Kereta Wisata Nusantara, dan Kereta Wisata Bali. Lambat laun, bersamaan dengan reputasi perusahaan yang semakin baik, dilakukan penambahan kereta wisata untuk mendongkrak pendapatan seperti Kereta Wisata Jawa, Kereta Wisata Sumatera, Kereta Wisata Priority (Prioritas), dan Kereta Wisata Imperial. Tahun ini perusahaan direncanakan akan menambahkan 1 lagi armada yaitu Kereta Wisata Retro.
Berikut Ini Ragam Kereta Wisata:
- Kereta Wisata Nusantara
- Tersedia ada 1 Kereta
- Kapasitas tempat duduk ada 19 Penumpang
- Fasilitas ada Karaoke, Tempat Tidur, Mini Bar, Restorasi, Toilet
- Kereta Wisata Bali
- Tersedia ada 1 Kereta
- Kapasitas tempat duduk ada 20 Penumpang
- Fasilitas ada Karaoke, Mini Bar, Restorasi, Toilet
- Kereta Wisata Toraja
- Tersedia ada 1 Kereta
- Kapasitas tempat duduk ada 22 Penumpang
- Fasilitas ada Karaoke, Mini Bar, Restorasi, Toilet
- Kereta Wisata Sumatera
- Tersedia ada 1 Kereta
- Kapasitas tempat duduk ada 22 Penumpang
- Fasilitas ada Karaoke, Mini Bar, Restorasi, Toilet
- Kereta Wisata Jawa
- Tersedia ada 1 Kereta
- Kapasitas tempat duduk ada 20 Penumpang
- Fasilitas ada Karaoke, Tempat Tidur, Mini Bar, Restorasi, Toilet
- Kereta Wisata Priority
- Tersedia ada 7 Kereta (Rencanakan menambahkan 8 Kereta)
- Kapasitas tempat duduk ada 28 Penumpang
- Fasilitas ada Karaoke,AVOD, Mini Bar, Restorasi, Toilet
- Kereta Wisata Imperial
- Tersedia ada 3 Kereta
- Kapasitas tempat duduk ada 20 Penumpang
- Fasilitas ada Karaoke, Reclining Seat, Mini Bar, Restorasi, Toilet
- Kereta Wisata Retro
- Untuk Spesifikasi resmi maslh menunggu launching yang akan dilakukan pada tahun ini
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi PT KA Pariwisata