Perawang, Tualang, Siak
Perawang adalah ibu kota Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau, Indonesia. Sebuah kota kecil bernama Tualang Perawang atau lebih di kenal "Perawang" dengan jumlah penduduk 102.306 jiwa merupakan kota industri di pinggir Sungai Siak. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai buruh.
Perawang | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Riau | ||||
Kabupaten | Siak | ||||
Kecamatan | Tualang | ||||
Kodepos | 28772 | ||||
Kode Kemendagri | 14.08.04.1001 | ||||
Kode BPS | 1405022017 | ||||
Luas | 373,75 km² | ||||
Jumlah penduduk | 102.306 jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Geografis Kota Perawang
Kota Perawang terletak antara 0°32'-0°51' Lintang Utara dan 101°28'-101°52' Bujur Timur di pinggir Sungai Siak, ketinggian 0,5 – 5 dpl dengan suhu udara berkisar 22 °C samapai 33 °C.
Wilayah Perawang seperti pada umumnya wilayah Kabupaten Siak lainnya terdiri dari dataran rendah dengan struktur tanah pada umumnya terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari batuan dan aluvial serta tanah organosol dan gley humus dalam bentuk tanah rawa-rawa atau tanah basah. Bentuk Wilayahnya 75 % datar sampai berombak dan 25 % berombak sampai berbukit.
Letaknya lebih kurang 1 jam menuju ibu kota provinsi (Pekanbaru) dan 1,5 jam menuju ibu kota kabupaten (Siak Sri Indrapura). Wilayah lain yang berbatasan sebagai berikut:
Utara | Kecamatan Mandau, Minas |
Timur | Kecamatan Sei Mandau, Kecamatan Koto Gasib |
Selatan | Kecamatan Kerinci Kanan, Pekanbaru |
Barat | Kecamatan Minas |
Perawang secara umum berada pada daerah dataran dimana sektor industri pengolahan merupakan motor penggerak perekonomian yang sangat dominan tidak saja bagi Perawang sendiri tetapi juga menjadi sektor andalan Kabupaten Siak. Sehingga tidak berlebihan apabila daerah ini disebut daerah industri.
Sejarah
Nama desa ini berasal dari bahasa arkais minangkabau, yakni "Rawang" yang artinya pekerjaan tidak teratur, atau "marawang" (mengerjakan sesuatu secara tidak teratur), dikarenakan masyarakat di desa ini kebanyakan berasal dari perantauan orang-orang minangkabau, yang awalnya jauh sebelum adanya pabrik di desa ini, masyarakat asli desa ini bekerja terkadang berladang, terkadang menangkap ikan di sungai dan terkadang pekerjaan lainnya. Karena ketidakteraturan ini, perantau menyebutnya sebagai Perawang (pe-rawang, yang berarti orang yang tidak teratur pekerjaannya). Hal ini bisa kita rasakan dengan bahasa masyarakat setempat yang berbeda dengan bahasa melayu pada umumnya. Masyarakat setempat banyak menggunakan serapan kosakata minangkabau dengan logat melayu. Seperti kata "orang" -bahasa melayu "oghang"- justru menggunakan kata "uang" yg berasal dari kata mk "urang". Contoh lainnya, kata "beras" -bahasa melayu "beghas"- menggunakan kata mk "boeh". Akan tetapi dengan serapan kosakata tersebut, tidak menghilang ciri khas melayu yang menjadi suku asli masyarakat desa Perawang.
Tidak banyak sejarah pasti yang mengutarakan berdirinya kota ini, namun kalau bisa kita tinjau awal permulaan kota ini berasal dari sebuah dusun tepi Sungai Siak (Desa Perawang) dan semakin berkembang seiring berdirinya perusahaan SURYA DUMAI & IKPP. Saat ini Perawang sudah berkembang menjadi sebuah kota industri dengan fasilitas pendukungnya antara lain Gadjah Tunggal Square hingga Persada Indah Square.
Ekonomi dan Masyarakat
Di kota ini terdapat pabrik kertas PT. Indah Kiat yang merupakan anak perusahaan Sinar Mas Group. PT Indah Kiat merupakan pabrik kertas dan bubur kertas utama di Indonesia. Pabrik ini telah memberikan manfaat ekonomi untuk masyarakat Perawang dan sekitarnya, baik langsung maupun tidak langsung. Ada yang berprofesi sebagai pedagang baik dalam skala Toko maupun berjualan di pasar . Ada juga yang berprofesi sebagai nelayan, karena letak desa Perawang yang dekat dengan sungai , Serta ada juga yang berprofesi sebagai pekebun sawit yang ditandai dengan banyaknya jumlah kebun sawit yang mengapit kota Perawang .
Setelah masuk perusahaan besar seperti CALTEX, IKPP sangat membantu pertumbuhan makro desa Perawang. Hingga saat ini pertumbuhan Perawang dapat dikatakan berkembang dengan baik ditandai dengan benyaknya pembangunan yang semakin merata.
Masyarat Perawang sebagian besar adalah pendatang dari berbagai macam suku dan agama.
Pendidikan
Kota Perawang, seiring dengan pertumbuhan penduduknya, juga tumbuh menjadi pusat pendidikan bagi kawasan sekitarnya. Berikut daftar sekolah yang terdapat dii Kota Perawang.
Tingkat Perguruan Tinggi:
1. Universitas Muhammadiyah Riau (Kampus III)
2. Universitas Terbuka (Kelas Jauh)
Tingkat SMA-Sederajat:
SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 3, SMA Negeri 4, SMA Negeri 5, MAN Insan Cendikia, SMK Negeri 1, SMAIT Nurul Ilmi, SMALB Fajar Amanah, MAS I'anatuth Thalibin, SMK Muhammadiyah, SMK YPPI, SMK YAMATU, SMK Payung Negeri, SMK Ash-Shobru Qolbi
Tingkat SMP-Sederajat:
SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Negeri 3, SMP Negeri 4, SMP Negeri 5, SMP Negeri 6, SMP Negeri 7, SMP Negeri 8, SMP Negeri 9, SMP Negeri 10, SMP Negeri 1 Satu Atap, SMP Negeri 2 Satu Atap, SMP Negeri 3 Satu Atap, MTs I'anatuth Thalibin, MTs Fataha, MTs Al-Wathaniyah, MTs Nur Ikhlash, SMPIT I'anatuth Thalibin, SMPIT Nurul Ilmi, SMP Plus Muhammadiyah, SMP Al-Wathaniyah, SMP Ash-Shobru Qalbi, SMP PGRI, SMP YPPI SMP YPPM, SMPLB Fajar Amanah, SMPK Marsudirini, SMPK Rehobot.
Tingkat SD/MI:
Di Kota Perawang terdapat 20 SD Negeri, 14 SD Swasta, dan 5 Madrasah Ibtidaiyah