Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko suatu perusahaan atau individu tidak mampu memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek karena tidak bisa mengubah asetnya menjadi uang tunai.[1] Risiko likuiditas timbul karena ketidakmampuan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan entitas.[2]
Risiko likuiditas sering terjadi ketika aset tidak dapat dijual dengan harga yang wajar karena kurangnya daya pembeli dan pergerakan harga yang besar dalam sebuah perusahaan.[3] Risiko likuiditas berbeda dengan penurunan drastis harga aktiva, karena pada kasus penurunan harga aktiva, pasar berpendapat bahwa aktiva tersebut tidak bernilai. Sementara pada kasus risiko likuiditas, kemungkinan terjadi karena pihak debitur tidak dapat menjual asetnya karena tidak adanya pihak lain yang berminat membeli aset tersebut. Risiko likuiditas biasanya lebih sering terjadi pada pasar yang baru tumbuh atau bervolume kecil.[4][5]
Pada lembaga keuangan, likuiditasnya bisa berkurang jika peringkat kreditnya turun, mengalami pengeluaran kas yang tidak terduga, atau peristiwa lain sehingga pihak lain menghindari transaksi atau memberikan pinjaman kepada lembaga tersebut. Suatu perusahaan juga dapat terpapar risiko likuiditas jika pasar yang diikutinya mengalami penurunan likuiditas.[4]
Jenis
Ada dua jenis risiko likuiditas yang berbeda, yang pertama adalah risiko likuiditas pendanaan atau arus kas, dan yang kedua adalah risiko likuiditas pasar, juga disebut sebagai risiko aset atau produk.[6]
Risiko likuiditas pendanaan mengacu kepada risiko bahwa perusahaan tidak akan dapat memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Dengan kata lain, risiko likuiditas pendanaan adalah risiko bahwa perusahaan tidak akan dapat menyelesaikan tagihannya saat ini. Rasio likuiditas, seperti rasio lancar dan rasio cepat, dapat digunakan sebagai indikator risiko likuiditas pendanaan suatu perusahaan.[7]
Referensi
- ^ Ibnu Ismail (19 Maret 2021). "Risiko Likuiditas: Pahami Pentingnya, Penyebab dan Tindakan Pencegahannya". Accurate. Diakses tanggal 29 November 2021.
- ^ Akad, Tata Kelola, dan Etika Syariah. Ikatan Akuntan Indonesia. 2020. hlm. 441. Diakses tanggal 29 November 2021.
- ^ "Risiko Likuiditas : Pahami Pentingnya, Penyebab Dan Tindakan Pencegahannya". Harmony. 17 Maret 2021. Diakses tanggal 29 November 2021.
- ^ a b Agus Salihin (November 2021). Pengantar Lembaga Keuangan Syariah. Guepedia. hlm. 79. ISBN 9786233194174. Diakses tanggal 29 November 2021.
- ^ Firda. "7 Risiko Investasi yang Perlu Diketahui Para Investor". KoinWorks. Diakses tanggal 29 November 2021.
- ^ David R. Harper (31 Mei 2021). "Understanding Liquidity Risk". Investopedia. Diakses tanggal 29 November 2021.
- ^ "Funding Liquidity Risk". CFI Education Inc. Teks "accessdate-29 November 2021" akan diabaikan (bantuan)