Model dasar komunikasi
Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.
Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.
- Kepada nominator: Tempatkan templat:
{{subst:db-reason-notice|Model dasar komunikasi|header=1|essay}} ~~~~
- pada halaman pembicaraan pembuat/pengunggah.
Kepada pengurus: artikel ini memiliki isi pada halaman pembicaraannya yang harus diperiksa sebelum dihapus.
Pengurus: periksa pranala balik, riwayat (beda), dan catatan sebelum dihapus. Periksa di Google.
Halaman ini terakhir disunting oleh Lianingsih (kontribusi | log) pada 11:43, 3 Desember 2021 (UTC) (3 tahun lalu)
Secara etimologis, kata komunikasi adalah terjemahan dari Bahasa Inggris communication[1]. Komunikasi merupakan proses yang bersifat dinamis dan melibatkan banyak faktor yang saling berkaitan yang bersifat struktural atau fungsional. Model merupakan suatu fenomena yang direpresentasi secara nyata atau abstrak dengan mengedepankan unsur penting fenomena tersebut[2]. Namun model bukanlah suatu fenomena. Baik buruknya model komunikasi yang dikembangkan, perlu mempertimbangkan waktu dan keadaan juga sebagai faktor yang layak dalam mengimplementasikan model komunikasi tersebut. Umumnya para ahli merancang model komunikasi menggunakan serangkaian bilik, lingkaran, panah, dan lainnya untuk mengidentifikasi komponen dan variabel yang membentuk komunikasi dan menyarankan hubungan di antara komponen tersebut.
Tujuan dan Fungsi Komunikasi
Tujuan komunikasi[3]:
Secara universal tujuan komunikasi dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu mengubah sikap, mengubah opini, dan mengubah perilaku. Tujuan komunikasi dapat pula dilihat dari sisi komunikator dan sisi penerima. Dari sudut kepentingan komunikator tujuan komunikasi berupa penyampaian informasi, mendidik, menghibur dan sebagai sarana mempengaruhi orang lain (persuasi). Sedangkan dari sisi penerima tujuan komunikasi adalah agar dapat memahami informasi, mempelajari, menikmati dan menolak ataupun menerima anjuran dari komunikator.
Fungsi komunikasi secara umum adalah[4]:
- Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan
- Dapat mengajarkan atau memberitahukan sesuatu
- Dapat mengetahui atau mempelajari peristiwa di lingkungan
- Dapat mengenal diri sendiri
- Dapat memperoleh hiburan atau menghibur orang lain
- Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang
- Dapat mengisi waktu luang
- Dapat menambah pengetahuan dan merubah sikap serta perilaku kebiasaan
- Dapat meminta atau memaksa orang lain agar memiliki pendapat atau berperilaku sebagaimana diharapkan.
Fungsi dan Manfaat Model Komunikasi
Ada beberapa pendapat yang dikemukan para ahli terkait dengan fungsi dan manfaat model komunikasi di antaranya[5]
Pertama, menurut Gordon Wiseman dan Larry Barker mengemukakan tiga fungsi model komunikasi : proses komunikasi yang digambarkan, hubungan visual yang ditunjukkan dan membantu menemukan atau memperbaiki komunikasi yang tersendat.
Kedua, Deutsch menyatakan bahwa komunikasi memiliki empat fungsi yaitu kemiripan data yang diorganisasi dan hubungan yang tidak teramati, heuristik (memperlihatkan fakta dan metode baru yang tidak diketahui), prediktif memungkinkan peramalan dari sekadar bentuk ya atau tidak sampai yang terhitung/kuantitatif berkaitan dengan waktu dan jumlah, mengukur fenomena yang diprediksi.
Ketiga, Irwin D. J. Boss menyebutkan beberapa manfaat model. Kerangka rujukan untuk memikirkan masalah disediakan model, jika model awal tidak bisa memprediksi. Karakter kegagalan kadang-kadang dapat memberikan petunjuk ketika suatu model diuji mengenai kekurangan model tersebut. Sebagian kemajuan ilmu pengetahuan justru dihasilkan dari kegagalan sebuah model. Manfaat lain dari pembuatan model adalah terbukanya problem abstraksi.
Keempat, Raymond S. Ross, model memberi penglihatan yang lain, berbeda, dan lebih dekat, model menyediakan kerangka rujukan, menyarankan kesenjangan informasional, menyoroti problem abstraksi, dan menyarankan suatu masalah dalam bahasa simbolik bila terdapat peluang untuk menggunakan gambar atau simbol. Model memberikan kerangka rujukan dengan maksud memikirkan masalah yang mungkin timbul, memberi peluang terkait terbukanya problem abstraksi, dan memberikan penglihatan yang lebih dekat.
Model-Model Dasar Komunikasi
Berikut merupakan model-model dasar komunikasi di antaranya[6]
Pertama, Model Komunikasi Barlund terbagi menjadi dua yaitu model komunikasi intrapribadi (Intrapersonal Communication Model) dan model komunikasi antarpribadi (Interpersonal Communication Model). Model komunikasi intrapribadi terjadi dalam diri seseorang, melalui sistem syaraf dan otak manusia adanya proses pengolahan dan pembentukan informasi sehubungan dengan adanya stimulus yang ditangkap melalui panca indra. Sedangkan model Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communicantion Model). Proses komunikasi antarpribadi merupakan kelanjutan dari proses komunikasi intrapribadi, di mana pola dan bentuk komunikasi di antara dua orang dipengaruhi oleh komunikasi intrapribadi.
Kedua, Model Laswell, model komunikasi dipengaruhi oleh pertanyaan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa dan dengan akibat apa. Kelemahan dari model Laswell ini adalah tidak adanya umpan balik sehingga proses komunikasinya bersifat searah.
Ketiga, model Sirkulasi Sirkuler dari Osgood dan Schramm, Osgood dan Schramm menggambarkan model proses komunikasi yang berlaku untuk bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi. Dijelaskan bahwa proses komunikasi berjalan secara sirkuler, di mana masing-masing pelaku secara bergantian bertindak sebagai komunikator dan komunikan. Masing-masing pelaku komunikasi berdasarkan model ini akan terlibat dalam proses membentuk pesan (encoding), menafsirkan (interpreting) pesan, serta menerima dan memecahkan simbol pesan (decoding).
keempat, Model Komunikasi Gerbner terbagi menjadi dua yaitu model verbal dan model gambar. Model verbal/lisan menurut Gerbner menaruh citra bahwa komunikasi meliputi sebelas komponen: pelaku komunikasi (komunikator dan komunikan), objek peristiwa, persepsi terhadap objek peristiwa, reaksi, situasi, saluran/media, distribusi, bentuk/struktur/pola, konteks, makna isi pesan, dan dampak/output. Dengan demikian, komunikasi berdasarkan Gerbner merupakan suatu proses pada seseorang (komunikator atau komunikan), mempersepsikan suatu objek peristiwa, dan bereaksi pada suatu situasi, dengan memakai alat/saluran tertentu agar sesuatu yang disampaikan itu ada, pada bentuk dan konteks tertentu, dengan makna tertentu, dan tujuan mendapatkan suatu dampak atau output tertentu. Sedangkan model Gambar yang dibentuk Gerbner menyebutkan bahwa proses komunikasi diawali menggunakan satu tindakan pemahaman (persepsi). Meskipun proses komunikasi baru dimulai sejak adanya persepsi (E1), tetapi persepsi tersebut tidak bisa lepas dari adanya suatu peristiwa (E). Tanpa adanya peristiwa (E), tidak akan muncul persepsi (E1), dan tidak munculnya persepsi (E1) menyebabkan tidak akan terjadi proses komunikasi. Model gambar menurut Gerbner dapat dilihat melalui dua dimensi pendekatan, yaitu pendekatan transaksional dan pendekatan psikologi fisik.
Kelima, Model Komunikasi Riley & Riley, Riley & Riley menyampaikan bahwa komunikan ketika mendapatkan pesan yang disampaikan komunikator tidak secara langsung bereaksi. Faktor yang berasal dari luar diri turut berpengaruh bahkan mengendalikan aksi dan reaksinya pesan yang diterimanya. Faktor yang dimaksud berkaitan dengan peran kelompok primer (misal, keluarga) dan kelompok lainnya yang menjadi referensi dari komunikan. Pada kelompok primer dan kelompok rujukan nilai yang berlaku lazimnya berpengaruh terhadap komunikan dalam menentukan sikap dan tindakannya. Umumnya hal ini terjadi karena orang akan selalu berusaha agar sikap dan tindakannya tidak terlalu menyimpang dari nilai-nilai kelompok di lingkungannya.
Keenam, Model Newcomb mengembangkan model komunikasi antarpribadi. Model ini mendeskripsikan mengenai dinamika hubungan komunikasi antara dua individu mengenai suatu objek yang dipersoalkan. Model Newcomb atau “model keseimbangan”, adalah pola komunikasi yang terjadi antara dua individu yang memiliki dua bentuk apabila dua orang yang berkomunikasi tentang suatu hal/objek sama-sama mempunyai selera yang sama terhadap hal yang dibicarakan.
Ketujuh, Model Komunikasi Shannon & Weaver melibatkan tujuh komponen komunikasi pada model komunikasi terdiri atas information source (sumber informasi), message (pesan), transmiter (saluran penyampaian), signal (tanda), receiver (alat penerima), destination (sasaran penerima pesan), noise source (sumber gangguan).
Kedelapan, Model Komunikasi Defleur menggambarkan proses komunikasi melalui media massa (komunikasi massa), mencakup delapan komponen terdiri atas: source, transmitter, channel, receiver, destination, noise, mass medium device (sarana medium massa), dan feedback device (sarana penyampai umpan balik).
- ^ Hariyanto, Didik (2021-09-24). "Buku Ajar Pengantar Ilmu Komunikasi". Umsida Press (dalam bahasa Inggris): 1–119. doi:10.21070/2021/978-623-6081-32-7. ISSN 0000-0000.
- ^ RR. Ponco Dewi Karyaningsih,2018, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru (Anggota IKAPI)).http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/ilmu_komunikasi_siap_cetak.pdf
- ^ Hariyanto, Didik (2021-09-24). "Buku Ajar Pengantar Ilmu Komunikasi". Umsida Press (dalam bahasa Inggris): 1–119. doi:10.21070/2021/978-623-6081-32-7. ISSN 0000-0000.
- ^ Rayudaswati Budi, Pengantar Ilmu Komunikasi, Makassar: KRETAKUPA Print Makassar, 2010. http://misterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/BUKU_PENGANTAR_ILKOM_WM.pdf.pdf
- ^ RR. Ponco Dewi Karyaningsih, Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru (Anggota IKAPI), 2018.http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/ilmu_komunikasi_siap_cetak.pdf
- ^ Rayudaswati Budi, Pengantar Ilmu Komunikasi, Makassar: KRETAKUPA Print Makassar, 2010. http://misterhusni.com/wp-content/uploads/2019/08/BUKU_PENGANTAR_ILKOM_WM.pdf.pdf
- ^ Didik Hariyanto, 2020, Buku Ajar Pengantar Ilmu Komunikasi, (Sidoarjo: UMSIDA PRESS).
- ^ RR. Ponco Dewi Karyaningsih,2018, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru (Anggota IKAPI)).
- ^ Rayudaswati Budi, 2010, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Makassar: KRETAKUPA Print Makassar).