Dia Bukan Cinderella

seri televisi Indonesia tahun 2008

Dia Bukan Cinderella adalah salah satu Sinetron yang ditayangkan SCTV

Dia Bukan Cinderella
GenreKomedi
Romantis
PembuatMD Entertainment
PemeranEstelle Linden
Donny Michael
Kinaryosih
Teuku Ryan
Shenny Andrea
Melody Prima
Eza Gionino
Arumi Bachsin
Christ Laurent
Negara asal Indonesia
Bahasa asliIndonesia
Produksi
Produser eksekutifShania Punjabi
ProduserDhamoo Punjabi
Manoj Punjabi
Lokasi produksiJakarta
Durasi60 menit
DistributorSurya Citra Media
Surya Citra Pictures
MD Entertainment
Rilis asli
Jaringan SCTV
Ria (Malaysia) - 2014
RilisSabtu, 21 Juni –
Kamis, 31 Juli 2008

Lagu dalam serial ini adalah "Walau Habis Terang" oleh Peterpan, single pertama dari album Sebuah Nama Sebuah Cerita.

Pemeran

Pemeran Peran
Estelle Linden Nadya
Donny Michael Marcel
Krisna Murti Wibowo Krisna
Teuku Ryan Yoga
Arumi Bachsin Rasti
Nena Rosier Agatha
Kinaryosih Dinda
Conchita Caroline Ayu
Shenny Andrea Vera
Melody Prima Amanda
Eza Gionino Gino
Yuppie Andreas Jendra
Christ Laurent Gio

Sinopsis

NADIA adalah gadis berusia 16 tahun. Tidak seperti remaja seusianya, penampilan Nadia terlihat culun, bahkan ketinggalan zaman. Meski demikian, ia adalah gadis yang lincah, ceria, sekaligus menyenangkan hati semua orang. Nadia tinggal bersama Dinda, sang ibu, dan kucing kesayangannya di Purwokerto, Jawa Tengah. Penampilan Nadia itu kerap membuatnya menjadi bahan ejekan teman-teman sekampung.

Suatu hari, saat Nadia tengah diganggu oleh teman-temannya, datanglah seorang cowok keren yang lantas menolongnya. Semenjak itulah, Nadia menganggap cowok tersebut sebagai pangeran impiannya. Di sisi lain, Nadia menderita penyakit yang membuat daya tahan tubuhnya lemah, hingga tidak boleh kelelahan dan stres. Dinda pun berencana mengobati penyakit Nadia. Sayang, hanya rumah sakit di Jakarta saja yang mampu menangani penyakit Dinda. Akhirnya, dengan berbekal uang seadanya, Dinda membawa Nadia berobat ke Jakarta.

Di Ibukota, Dinda justru bertemu Yoga, mantan kekasihnya yang sekaligus ayah kandung Nadia. Namun Nadia sendiri tidak mengetahui hal tersebut, lantaran Dinda menyimpannya sebagai rahasia. Sama halnya, Yoga pun tidak mengetahui kalau Nadia adalah anak kandungnya. Ternyata, sewaktu Dinda hamil, Yoga telah meninggalkan Purwokerto untuk meneruskan sekolah ke luar negeri. Dinda yang sakit hati, bersumpah tidak akan memberitahu Yoga perihal Nadia. Kini, Yoga bekerja sebagai dokter anak di rumah sakit tempat Nadia berobat. Kebetulan, Yoga juga yang menangani penyakit Nadia.

Ketika Dinda dan Nadia mendapat musibah, dirampok, Yoga lantas menawari mereka untuk tinggal di rumahnya. Semula, Dinda enggan menanggapi tawaran tersebut, karena hanya akan membuka luka lama. Tapi lantaran Nadia harus terus berobat, dan Dinda belum mempunyai pekerjaan, tawaran itu pun diterima.

Sementara Vera yang tinggal di sebelah rumah Yoga, merasa cemburu dan kesal. Apalagi begitu mengetahui kalau Dinda adalah mantan pacar Yoga. Perempuan yang juga tunangan Yoga itu pun berusaha mengusir Dinda, dibantu komplotannya. Namun usaha mereka tidak pernah berhasil. Hal itu membuat Vera semakin geram. Ia tidak mau rencana untuk menjadi istri sekaligus menguasai harta keluarga Yoga berantakan, hanya gara-gara Dinda.

Atas anjuran Yoga, Nadia masuk ke sekolah milik Agatha, ibu kandung Yoga. Ternyata, di sekolah itulah Nadia bertemu kembali dengan orang yang dulu menolongnya, Marcel. Sayang, harapan Nadia agar bisa dekat dengan Marcel pudar, karena pemuda itu telah memiliki kekasih, Amanda.

Siapa sangka, Amanda adalah anak Vera. Sama seperti ibunya, Amanda juga membenci Dinda dan Nadia. Di rumah Yoga, Vera berusaha memojokkan Dinda. Sementara di sekolah, Amanda menghasut teman-temannya untuk memojokkan Nadia. Sewaktu mengetahui kalau Nadia tidak memiliki seorang ayah, Amanda langsung menyebarkan fitnah, Nadia adalah anak haram yang tidak jelas siapa ayahnya.

Kenyataan itu tentu saja membuat Nadia sedih. Ia pun meminta Dinda untuk menceritakan ayah kandung yang sebenarnya. Namun permintaan itu ditolak oleh Dinda. Dengan membawa kekecewaan dan luka hati, Nadia mengadu pada Yoga. Saat itu juga Nadia meminta agar Yoga membantu mencari ayah kandungnya.

Dalam proses pencarian tersebut, hubungan Yoga dan Nadia bertambah dekat. Yoga menyayangi Nadia selayaknya anak kandung, begitu pula sebaliknya. Nadia sendiri kerap berkhayal kalau Yoga adalah ayah kandungnya. Ironis, keduanya tidak pernah mengetahui kalau mereka memang ayah dan anak kandung