Kelompok Musik Sastra Warung Tegal (KMSWT) adalah kelompok musik rakyat yang berasal dari Kota Tegal, Jawa Tengah. Didirikan pada 11 September 1996 oleh Nurngudiono, salah satu seniman musik kota itu. Awalnya, KMSWT hanyalah sebuah kelompok musik di pinggiran kelurahan Panggung Kota Tegal, yang hanya berpentas dari kampung ke kampung. Kekhasan dari kelompok ini terletak pada jenis lagunya yakni menggunakan bahasa Jawa dialek Tegal.

KMSWT

Anggota KMSWT berasal dari rakyat biasa. Mereka adalah para kuli bangunan, buruh, dan pekerja cilik lainnya. Mereka bermusik hanya mengandalkan bakat alam, autodidak, dan naluri bermusik yang luar biasa. Tapi itulah menarik dan uniknya irama khas pesisiran yang dibawakan KMSWT selama ini.

Perjalanan karir

Dalam kurun waktu 4 tahun sejak berdirinya, KMSWT belum menunjukkan kemajuan berarti. Mereka hanyalah sebuah kelompok musik kampungan biasa. Dalam masa sulit tersebut, lahir karya karya lagu seperti Dolanan Rakyat, Kembang Geni, Negri Compang-camping, dan lain-lain. Namun 'keajaiban' pertama pun datang lewat Richard Curtis, dosen di Nort Teritory University Darwin, Australia. Ia mengadakan penelitian satu bulan penuh akan proses kreatif KMSWT. Titik terang selanjutnya datang lewat sentuhan dan dukungan luar biasa dari Walikota Tegal, Adi Winarso.

Betapa tidak, KMSWT tiba-tiba mendapat tawaran dari Walikota untuk mengisi acara pada Malam tasyakuran dalam rangka peringatan HUT Republik Indonesia pada tahun 2001 di pendopo Ki Gedhe Sebayu. Sejak itulah, nama KMSWT mulai melambung. Tawaran pentas dan lawatan pentas ke luar kota datang mengalir bak air hujan. Dalam waktu 12 tahun, KMSWT telah menggelar pentas sebanyak 74 kal. 33 kali di antaranya main di dalam kota. Selebihnya; 4 kali pentas di TBS Solo, 3 kali mengikuti Festival musik Puisi tingkat Nasional di Yogyakarta, pentas live di TVRI Jawa Tengah, 2 kali ditayangkan pada Program Horison Indosiar, 2 kali tampil sebagai duta seni Kota Tegal di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pentas di Warung Apresiasi (Wapres) Bulungan, Jakarta, di Rumentang Siang Bandung, di Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, di Universitas Indonesia, dikontrak oleh KPU Kabupaten Brebes untuk sosialisasi pemilu tahun 2004, dan puluhan kali pentas di pesta-pesta rakyat, hajatan, perayaan hari besar keagamaan, dan perayaan adat.

Kerja kreatif KMSWT memungkinkan kelompok tersebut dalam pentasnya di luar kota sebagai corong publikasi perkembangan seni-budaya Kota Tegal. KMSWT pun menyosialisasikan bahasa Tegal sebagai bahasa yang punya estetika tinggi, karena hampir semua syair lagu milik KMSWT menggunakan bahasa Tegal, dan sarat kritik sosial.

Tahun 2006, dalam rangka mengampanyekan gerakan kebersihan kepada masyarakat Tegal, Pemerintah Kota Tegal mempercayakan KMSWT untuk ikut terlibat di dalamnya, dengan membawakan lagu berjudul Tegal Keminclong Moncer Kotane. Lagu ini diciptakan oleh Yono Daryono dan Nurngudiono, diputar setiap hari di radio-radio Kota Tegal. Masih pada tahun yang sama, sineas Tegal, Andy Prasetyo, bahkan memproduksi [[film pendek berjudul Tukang-tukang Kemoncer yang bercerita tentang perjalanan sebuah kelompok musik rakyat. Pemerannya adalah semua personel KMSWT ditambah beberapa praktisi film lainnya.

Diskografi

  • Dolanan Rakyat
  • Kembang Geni
  • Babon Oyok Oyok Jago
  • Iwak Nangis Gulung Kuming
  • Kedanan Nomer
  • Aja Kadiran
  • Negri Compang Camping
  • Tsunami
  • Negri Gemah Ripah Loh Jinawi
  • Suradadi Kotane Sing Dadi Nyatane
  • Sorak Hore
  • Melangkah Lagi
  • Tukang-tukang
  • Wulan Bunder Nang Nduwur Laut Muara Reja
  • Ura-ura Ngluku
  • Kowen Donge Sapa
  • Godhong Rogrog
  • Jaman Kala Bendu
  • Mbangun Tegal
  • Tegal Keminclong Moncer Kotane

Pranala luar