Rasionalitas

Pola pikir yang didasari logika dan nalar kritis
Revisi sejak 24 Desember 2021 17.17 oleh Spuspita (bicara | kontrib)

Rasional (rational) merupakan suatu pola pikir dimana seseorang cenderung bersikap dan bertindak berdasarkan logika dan nalar manusia. Rasional juga diartikan adalah hal yang bisa dilakukan dengan hal yang ada. Gagasan atau ide berpikir rasional memiliki keterkaitan dengan cabang ilmu filsafat. Pemikiran rasional terjadi dengan mempelajari cara berpikir menggunakan logika secara lurus, tepat, dan teratur.[1]

Rasionalitas merupakan konsep normatif yang mengacu pada kesesuaian keyakinan seseorang dengan alasan seseorang untuk percaya, atau tindakan seseorang dengan alasan seseorang untuk bertindak. Namun, istilah "rasionalitas" cenderung digunakan secara berbeda dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk diskusi khusus ekonomi, sosiologi, psikologi, biologi evolusioner dan ilmu politik.

Sebuah keputusan yang rasional adalah salah satu yang tidak hanya beralasan, tetapi juga optimal untuk mencapai tujuan atau memecahkan masalah. Menentukan optimal untuk perilaku rasional membutuhkan formulasi diukur dari masalah, dan membuat beberapa asumsi utama. Ketika tujuan atau masalah melibatkan membuat keputusan, faktor rasionalitas dalam berapa banyak informasi yang tersedia (misalnya lengkap atau pengetahuan yang tidak lengkap).

Secara kolektif, perumusan dan latar belakang asumsi yang model di mana rasionalitas berlaku. Menggambarkan relativitas rasionalitas jika seseorang menerima model yang diuntungkan diri sendiri adalah optimal, maka rasionalitas disamakan dengan perilaku yang mementingkan diri sendiri ke titik yang egois, sedangkan jika seseorang menerima model yang menguntungkan kelompok yang optimal, maka perilaku murni egois dianggap tidak rasional. Hal demikian berarti untuk menegaskan rasionalitas tanpa juga menentukan asumsi model yang menggambarkan bagaimana latar belakang masalah dibingkai dan dirumuskan.

Definisi

Penggunaan kata rasional menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti menurut pikiran & pertimbangan yang logis, atau menurut pikiran yang sehat, atau cocok dengan akal. Sedangkan, kerasionalan adalah pendapat yang berdasarkan pemikiran yang bersistem dan logis, atau hal dan keadaan rasional.[2] Secara etimologi, istilah rasional berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “rasio” yang artinya kemampuan kognitif untuk memilah antara yang benar dan salah dari yang ada dan dalam kenyataan. Rasionalitas adalah kualitas atau keadaan menjadi rasional – yaitu, berdasarkan atau sesuai dengan alasan.[3] Rasionalitas menyiratkan kesesuaian keyakinan seseorang dengan alasan seseorang untuk percaya, dan tindakan seseorang dengan alasan tindakannya.

Rasionalitas sering dijadikan asumsi perilaku individu dalam model dan analisis ekonomi mikro dan muncul di hampir semua penjelasan pembuatan keputusan manusia yang ada di buku pelajaran ekonomi. Rasionalitas juga penting bagi ilmu politik modern, sosiologi, dan filsafat. Versi turunan dari rasionalitas adalah rasionalitas instrumental yang meliputi pencarian cara paling hemat biaya untuk meraih tujuan tertentu tanpa melihat berharga atau tidaknya tujuan tersebut. Gary Becker adalah salah satu pendukung penerapan model perilaku rasional secara luas.[4] Becker dianugerahi Hadiah Nobel Ekonomi tahun 1992 atas penelitiannya tentang diskriminasi, kejahatan, dan modal manusia.[5]

Ruang lingkup

Self interest rationality

Rasionalitas kepentingan pribadi (self interest rationality) merupakan kecenderungan seseorang yang bergerak berdasarkan kepentingan pribadi atau individu dengan asumsi bahwa orang harus berupaya mengejar apa yang menjadi tujuannya. Kepentingan yang dimaksudkan tidak harus nominal atau materi lainnya.[6]

Present-aim rationality

Rasionalitas tujuan saat ini (present-aim rationality) merupakan kecenderungan seseorang yang aksiomatis tidak berasumsi bahwa orang harus selalu bersikap mementingkan dirinya sendiri, melainkan orang melakukan penyesuaian preferensi selang waktu dengan prinsip tertentu.[7]

Contoh tindakan

Contoh dari tindakan rasional antara lain seperti:

  • Seorang penjahat diadili karena kejahatannya
  • Seseorang harus belajar agar pintar
  • Seseorang diberi hadiah karena sudah menolong orang lain
  • Seseorang harus menabung agar menjadi orang kaya
  • Seseorang tidak mempercayai hal - hal yang belum dilihatnya
  • Seseorang akan lebih berhati hati pada malam hari

Penerapan bidang praktis

Ekonomi

Perilaku ekonomi rasional adalah perilaku ekonomi yang didasarkan pada pilihan-pilihan yang lebih menguntungkan. Dengan kata lain, dibutuhkan tindakan ekonomi yang rasional untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Contoh penerapan perilaku ekonomi rasional dalam bidang komersial, misalnya dengan menentukan jenis produksi yang tepat, sehingga semua produk dapat terjual secara maksimal, dan biaya produksi dapat ditekan secara wajar tanpa mengurangi kualitas produk.[8]

Psikologis

Perilaku individu terkadang irasional, dan irasionalitas biasanya terkait dengan kepribadian individu agen. Orang-orang ini sering tersinggung karena dianggap menganggur dan dilecehkan karena bukan pegawai negeri sipil. Inilah salah satu alasan mengapa individu berusaha keras untuk menjadi pegawai negeri, salah satunya untuk membayar biaya transaksi. Jika difahami lebih jauh, individu sebenarnya memiliki informasi yang cukup, dan media massa telah mengungkap banyak agen seleksi pegawai negeri yang curang. Namun karena keinginan yang kuat untuk menjadi PNS, informasi tersebut tidak digubris. Inilah pentingnya kepribadian (psikologi) dalam mendorong rasionalitas pribadi.[9]

Kecerdasan buatan

Rasionalitas dalam bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), sebuah sistem yang berpikir layaknya seperti manusia yakni: pengambilan keputusan otomatis, pemecahan masalah, dan aktivitas belajar. Contohnya adalah jaringan syaraf tiruan. Sistem yang bekerja seperti manusia, komputer ini melakukan tugas dengan cara yang mirip dengan manusia. Ini adalah kasus robot. Sistem berpikir secara rasional, mereka mencoba meniru pemikiran logis rasional manusia, yaitu, mereka mempelajari bagaimana memastikan bahwa mesin dapat memahami, menalar, dan bertindak sesuai dengan itu. Sistem pakar termasuk dalam kategori ini. Sistem tindakan rasional: Idealnya, mereka adalah sistem yang mencoba meniru perilaku manusia secara rasional, seperti agen cerdas.[10]

Referensi

  1. ^ Tysara, Laudia (2021). "Rasional adalah Gagasan Menurut Pemikiran yang Logis, Ini Ciri-Cirinya". hot.liputan6.com. Liputan 6. Diakses tanggal 2021-12-24. 
  2. ^ "Rasional". kbbi.web.id. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Diakses tanggal 2021-12-24. 
  3. ^ "rationality". merriam-webster.com. Diakses tanggal 2021-12-24. 
  4. ^ Gary S. Becker (1976). The Economic Approach to Human Behavior. Chicago. Description and scroll to chapter-preview links.
  5. ^ "The Sveriges Riksbank Prize in Economic Sciences in Memory of Alfred Nobel 1992". nobelprize.org. 1992-10-13. Diakses tanggal 2021-12-24. 
  6. ^ Pantas, Pribawa E (2021). DASAR-DASAR MIKROEKONOMI ISLAM. Yogyakarta,DI Yogyakarta: UAD PRESS. hlm. 28. ISBN 978-623-6071-45-8. 
  7. ^ Izza, Muh. (2021). EKONOMI MIKRO: Pendekatan Ideologis Islam. Jawa Tengah: Penerbit NEM. hlm. 39. ISBN 978-623-6906-75-0. 
  8. ^ "Pengertian Tindakan Ekonomi Rasional dan Irasional". kumparan.com. Kumparan. 2021-10-08. Diakses tanggal 2021-12-25. 
  9. ^ Firmansyah, M.; Suman, Agus; Manzilati, Asfi; Susilo, Susilo (2012). "Perdebatan Teori Rasionalitas dalam Menjelaskan Terbentuknya Biaya Transaksi pada Seleksi Pegawai Negeri". Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia. 13 (1): 69–89. doi:10.21002/jepi.v13i1.26. ISSN 1411-5212. 
  10. ^ "Apa itu Artificial Intelligence?". teknik.uma.ac.id. Medan: Universitas Medan. 2020-07-07. Diakses tanggal 2021-12-24.