Konya
Konya (bahasa Turki Ottoman: قونیه; juga disebut Koniah, Konieh, Konia, dan Qunia merupakan kota yang terletak di Turki bagian selatan, pada plato tengah Anatolia; dalam sejarah kota ini dulu dikenal dengan nama Ikonium (bahasa Latin), bahasa Yunani: Ἰκόνιον Ikónion). Penduduknya berjumlah 742.690 jiwa (2000).
Konya (nama kuno: Ikonium) | |
---|---|
Metropolitan Municipality | |
Negara | Turki |
Region | Central Anatolia |
Provinsi | Konya |
Pemerintahan | |
• Mayor | Tahir Akyürek (AKP) |
Luas | |
• Metropolitan Municipality | 39.000 km2 (15,000 sq mi) |
Ketinggian | 1.200 m (3,900 ft) |
Populasi (2011)[1] | |
• Kepadatan | 50/km2 (100/sq mi) |
• Metropolitan | 1.073.791 |
Zona waktu | UTC+2 (EET) |
• Musim panas (DST) | UTC+3 (EEST) |
Kode pos | 42XXX |
Kode area telepon | (+90) 332 |
Plat nomor mobil | 42 |
Situs web | www.konya.bel.tr |
Sejarah kuno
Ekskavasi menunjukkan bahwa daerah ini sudah dihuni sejak Zaman Perunggu Muda, sekitar 3000 SM.[2] Kota ini berada di bawah pengaruh Hitit sekitar tahun 1500 SM. Kemudian diambil alih oleh "orang-orang Laut" sekitar tahun 1200 SM.
Orang Frigia mendirikan kerajaan di Anatolia tengah pada abad ke-8 SM. Xenophon menggambarkan Ikonium, namanya saat itu, sebagai kota terakhir di Frigia. Daerah itu diserang dan dikuasai oleh orang Cimmeria sekitar tahun 690 SM. Kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Akhemeniyah (Persia), sampai Darius III dikalahkan oleh Aleksander Agung pada tahun 333 SM.
Setelah kerajaan Aleksander Agung terpecah sesaat sesudah kematiannya (tahun 330-an SM), kota ini berada di bawah kekuasaan Seleukos I Nikator. Selama periode Helenistik, kota ini diperintah oleh raja-raja Pergamon. Attalus III, raja terakhir Pergamon, menjelang kematiannya tanpa ahli waris, menyerahkan kerajaannya kepada Republik Romawi. Selama Kekaisaran Romawi, di bawah kekuasaan kaisar Claudius, kota ini diganti namanya menjadi "Claudioconium", dan selama pemerintahan kaisar Hadrianus menjadi "Colonia Aelia Hadriana".
Rasul Paulus dan Barnabas mengabarkan Injil di Ikonium pada perjalanan misi mereka yang pertama sekitar tahun 47-48 M.[3] Paulus sempat mengalami penganiayaan di kota ini.[4] Di kemudian hari, Paulus dan Silas kemungkinan mengunjunginya lagi pada perjalanan misi kedua sekitar tahun 50 M.[5][6] Menurut legenda Kristen, merupakan tempat lahirnya Santa Thekla.
Selama pemerintahan Kekaisaran Bizantin kota ini dihancurkan beberapa kali oleh orang Arab pada masa-masa Kalifah Umayyah-Abbasiyah (abad ke-7 sampai ke-9).
Lihat pula
Referensi
- ^ Büyükşehir belediyeleri ve bağlı belediyelerin nüfusları - 2011
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaBritannica
- ^ Kisah Para Rasul 14:1–5 dan Kisah Para Rasul 14:21).
- ^ 2 Timotius 3:11
- ^ Kisah Para Rasul 16:2
- ^ see William Ramsay, Cities of St. Paul, 315-384; F. F. Bruce, Paul: Apostle of the Heart Set Free Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1977. p. 475.