Nagekeo The Heart of Flores

Konsep Slogan

"Nagekeo The Heart of Flores" adalah sebuah slogan dari Kabupaten Nagekeo di Pulau Flores, NTT, Indonesia. Slogan ini dipakai sebagai sebuah nama lain dari kabupaten Nagekeo. [1] [2] [3] [4]

Kabupaten   Nagekeo   sebagai   daerah   yang sedang berkembang     memiliki     potensi    yang  sangat    kuat untuk    dioptimalisasi      menjadi    komoditi      unggulan daerah   yang  mampu   bersaing   di kawasan   daratan pulau   Flores   bahkan    sampai    dengan  luar   daerah. Terlebih    dalam  potensi   kepariwisataan,      kabupaten Nagekeo    memiliki     posisi     strategis   dalam   aspek geografi     dan   geologi    atau    disebut      sebagai Geostrategis,      yang    berpengaruh       pada    kondisi geografis   yang  sangat  berkorelasi   dengan  bentang alam,  budaya, adat-istiadat    dan perilaku  masyarakat yang dapat  dirangkum    dalam  istilah  Trilogi   Potensi Pariwisata. Oleh karena  itu, aspek-aspek   yang menjadi  kelebihan atau  kekuatan   kabupaten   Nagekeo  didaratan   pulau Flores  menjadi   strategi   untuk   menangkap    peluang yang ada dan berkembang.

Salah  satunya   adalah  dengan   mengoptimalkan    peluang   pola  perjalanan  wisata   Flores  atau  Flores Overland Tourism Maps yang menjadi fokus  dari  fungsi  koordinasi   Sadan Pelaksana  Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores, sekaligus   memiliki   peluang   menjadi daerah yang  siap menjadi   "Rejuvenation" atau peremajaan  destinasi  pariwisata   berkelanjutan  berbasis kawasan untuk  menjadi wisata alternatif menu ju daerah  tujuan  wisata  unggulan.   Sehingga   melalui sektor  pariwisata   maka  sektor lain akan terdongkrak dan memberikan   dampak  peningkatan   kesejahteraan  masyarakat dan pendapatan   asli daerah.

Oleh karena  alasan yang sudah  diuraikan,  maka pemilihan   Slogan sebagai  identitas  kabupaten  Nagekeo adalah  "NaqeheoTheHeart of Flores".Dapat  dimaknai  bahwa  kabupaten   Nagekeo dalam posisi strategis berada  di tengah-tengah   pulau  Flores yang menjadi  inti  atau pusat,  dan slogan  tersebut   bagi masyarakat Nagekeo   adalah  perwujudan  dari  rasa memiliki   atau  perhatian,  kebanggaan   oleh  setiap   lapisan,  suku, agama,   dan  pluralisme.   Bagi stakeholder eksternal.   Kabupaten   Nagekeo   memberikan    rasa aman  bagi pengunjung    atau pendatang   dengan  berbagai  macam motivasi   seperti  perjalanan   seperti tugas dinas, berwisata,   bisnis  hingga   investor.   Dan sebagai  kawasan  yang  menjadi   bagian dari Pulau  Flores yang sedang   berkembang    dengan   segala potensinya,   Nagekeo   mampu   berkolaborasi  antar  Lintas   daerah. Dalam   konteks   pariwisata   Nagekeo   ingin   menawarkan  dan  menyajikan   yang  terbaik   dengan   sifatnya yang  Borderless, maka konsep  pembangunan    pariwisata   di  Nagekeo  adalah   pariwisata   berkelanjutan yang berdaya  saing  dan berdaya  sanding.

Pemilihan   slogan   "Nageheo  The Heart  of Flores"  diharapkan  dapat  diterima  oleh masyarakat  Nagekeo   khususnya   dan masyarakat    Luas pada  umumnya  dengan maksud   membangun   daerah dan membangun  pulau  Flores  serta  Provinsi  Nusa Tenggara  Timur   yang   akan  turut   serta   mengharumkan     nama   bangsa   Negara Kesatuan  Republik  Indonesia.

Slogan   yang dipilih   akan  disempurnakan     oleh   Logo atau  ldentitas  yang  telah melalui   proses   kreatif,   orisinil   yang mengedepankan   aspek  artistik,  esensi,   eye catching, marhetable.   Terdiri  dari elemen   Logo,  pemilihan   warna,jenis    huruf serta komposisi  desain sehingga Logo dan tagline  adalah  satu kesatuan utuh  yang tidak terpisahkan   wujud  dari visi   misi  pembangunan    daerah   untuk aspek   pariwisata sebagai  sektor strategis  dan prime mover sektor  Lain.  Sehingga   melalui   identitas dalam  bentuk   Logo  dan slogan  ini  dapat   mengintepretasikan     secara apik  dan bertanggung   jawab  untuk   untuk   memberikan    brand  positioning   sebagai   proses awal City Branding kabupaten   Nagekeo.

Logo  dan  Slogan   Nagekeo   The Heart  of  Flores  sehingga   bukan   hanya menjadi hiasan visual  namun cerminan   budaya  dan nilai masyarakat   Nagekeo yang sudah memiliki    nilai  -nilai  Luhur  oleh pendahulunya   seperti   beberapa   ungkapan   "To'o Jogho  Wagha  Sama"  atau Gotong  Royong,   "Kia Zi'a  Tabhe Pawe" atau cinta  kasih, "Pese Tenu"  atau nasihat  dan "Wua  Mesu" atau  belas  kasihan.  sehingga   setiap elemen   masyarakat  akan  dapat   berkolaborasi  dalam   spirit   yang  sama  menuju "Nageheo   The  Heart   of  Flores"   demi   tujuan  yang   mulia   yaitu   kesejahteraan masyarakat kabupaten   Nagekeo.

Elemen Grafis

Elemen grafis diambil dari unsur visual logogram yakni berangkat dari unsur bentuk Peo (Lambang kabupaten Nagekeo yang berasal dari sebuah kayu bercabang pada tengah kampung di Nagekeo lambang persatuan suku) yang telah di stilasi menjadi bentuk yang sedemikian rupa. Elemen grafis ini terbentuk dari bentuk garis-garis yang dinamis yang diambil dari representasi masyarakat Nagekeo yang ramah (friendly),dengan pengambilan visual savana dan bukit yang menjadi pembeda kabupaten lain, sedangkan warna kuning dan magenta diambil karena sebuah ciri khas dari warna tenun Nagekeo. Lengkungan warna biru yang dihasilkan dari visual pantai yang telah di stilasi supaya menjadi bentuk elemen yang menarik serta simple. Bentuk lengkungan yang dinamis melambangkan semangat untuk menuju pariwisata berkelanjutan. visual lengkungan berwarna biru juga menyimbolkan keindahan panorama pantai menjadi salah satu ikonik Nagekeo terdapat sebuah pantai yang sangat indah dengan hamparan Laut dan pemandangan alamnya. Keberadaan elemen grafis ini digunakan sebagai dekorasi suatu layout dan dibuat untuk elemen estetika untuk mempertahankan konsistensi branding secara visual. Penempatan visual elemen grafis bebas bisa mengarah ke kanan atau pun ke kiri sesuai kebutuhan dalam desain.

Topografi

Secara Topografi slogan "Nagekeo The Heart of Flores" ini dipakai karena Kabupaten Nagekeo berada di tengah pulau Flores.

Budaya

Selain topografi "The Heart of Flores" juga menggambarkan keunikan dan kekayaan budaya yang ada di Kabupaten Nagekeo. Ada 3 budaya yakni Nage, Mbay, dan Ma'u dengan bahasa daerah tersendiri. Ada kekayaan tenunan seperti tenun ikat Hoba Nage dengan ciri khas warna hitam dan merah bata, lalu ada tenun Telo Poi dengan dominan warna ungu, serta tenun songket Dhowik Mbay dengan warna hitam dan motif warna kuning yang dominan. Kakayaan budaya lain yakni masih adanya rumah adat tradisonal yang masih terpelihara dengan baik di kampung-kampung tradisional seperti kampung Tutubhada, Nunungongo, Boamara, Rendu Ola, Kawa, Ola Lape, Mbare, dan Ola Dhawe.[5] Bukan hanya rumah adat segala ritual adat masih terus dilakukan dengan baik hingga kini. Selain itu ada Ritual Tinju adat "Etu" yang selalu digelar setiap tahun pada setiap kampung di kabupaten Nagekeo.[6]

Kekayaan Alam

Dari segi kekayaan alamnya, pada bagian selatan kabupaten Nagekeo, sangat subur berkat gunung berapi Ebulobo. [7] Ada perkebunan cengkeh pada warga sekitar pegunungan sekitar kecamatan Mauponggo dan Keo Tengah [8]. Ada pula tanaman rempah lain seperti Pala, Vanili, Kakao untuk menghasilkan coklat serta kelapa yang melimpah. Dibagian utara kaya akan beras karena persawahan irigasi di Mbay dengan luas mencapai 3000 hektar untuk saluran irigasi Mbay Kanan. [9] [10] [11] Di Mbay juga penghasil sayuran yang juga biasa didistribusikan ke beberapa kabupaten tetangga. Bagian utara juga menjadi penghasil ternak seperti domba,sapi dan kambing serta kerbau. Dari segi alam ada hamparan hutan bakau di bagian utara yang menjadi habitat burung dengan berbagai jenis diantaranya tempat migrasi burung Pelikan Australia dan Gagang Bayam Timur [12] [13] [14] [15] [16]

Sejarah

Dari segi sejarah, kekayaan lain dan keunikan lain sehingga disebut "The Heart of Flores" adanya fosil stegodon atau gajah purba berumur 700 ribu tahun lalu dan hewan purba lain seperti burung purba seperti bangau yang ditemukan di desa Nagerawe, kecamatan Boawae yang termasuk daerah cekungan So'a dimana pada cekungan ini tepatnya di Natamenge juga ditemukan fosil manusia purba 700 ribu tahun lalu.[17] [18] Selain itu pada masa penjajahan Jepang terdapat peninggalan bersejarah seperti bandar udara yang diberikan nama oleh Jepang yakni Surabaya 2. Terdapat juga bunker atau gua-gua jepang yang terapat di kota Mbay serta bekas kapal-kapal jepang yang karam di perairan utara dan selatan.[19]

Refrensi

  1. ^ https://mediaindonesia.com/nusantara/452345/bupati-luncurkan-nagekeo-the-heart-of-flores
  2. ^ https://travel.kompas.com/read/2021/12/12/190700327/nagekeo-the-heart-of-flores-upaya-promosi-wisata-nagekeo-ntt-ke-mata-dunia-?page=all
  3. ^ https://kupang.antaranews.com/berita/70349/pemkab-luncurkan-slogan-pariwisata-nagekeo-the-heart-of-flores
  4. ^ https://travel.kompas.com/read/2021/12/31/173015127/lagu-tema-the-heart-of-flores-kencangkan-promosi-wisata-nagekeo?page=all
  5. ^ https://mediaindonesia.com/nusantara/275813/roh-nenek-moyang-menjaga-kampung-kawa-tetap-lestari
  6. ^ https://mediaindonesia.com/nusantara/243615/etu-tinju-beringas-simbol-laki-laki-flores
  7. ^ https://m.metrotvnews.com/play/NLMCRG9J-menikmati-keindahan-flores-dari-puncak-gunung-ebulobo
  8. ^ https://m.metrotvnews.com/play/NLMCRG9J-menikmati-keindahan-flores-dari-puncak-gunung-ebulobo
  9. ^ https://mediaindonesia.com/nusantara/354851/pupr-siapkan-rp17-miliar-untuk-pembangunan-irigasi-mbay-kiri
  10. ^ https://www.metrotvnews.com/play/k8oC9zwG-menikmati-kesegaran-udara-dengan-bersepeda-di-nagekeo-ntt
  11. ^ https://travel.kompas.com/read/2021/12/18/085343527/parade-sepeda-di-nagekeo-promosi-wisata-baru-ntt?page=all
  12. ^ https://mediaindonesia.com/humaniora/242679/burung-migran-dan-pesona-keindahan-pantai-nagelewa
  13. ^ https://www.metrotvnews.com/play/Ky6C6gEZ-melihat-burung-pelikan-australia-di-nagekeo
  14. ^ https://mediaindonesia.com/nusantara/268703/menikmati-burung-pelikan-australia-di-nagekeo.html
  15. ^ https://www.metrotvnews.com/play/NOlCaapW-pesona-savana-dan-hutan-bakau-nagekeo
  16. ^ https://www.antaranews.com/berita/813342/ratusan-hektare-hutan-bakau-di-nagekeo-terancam-punah
  17. ^ https://mediaindonesia.com/nusantara/440199/fosil-gajah-purba-berusia-700-ribu-tahun-ditemukan-di-nagekeo-flores#:~:text=FOSIL%20gajah%20purba%20atau%20stegodon,lokal%20dalam%204%20hari%20penggalian.
  18. ^ https://makassar.antaranews.com/berita/35060/surabaya-ii-jadi-bandara-utama-wilayah-flores
  19. ^ https://www.mongabay.co.id/2019/11/17/melihat-bunker-persembunyian-tentara-jepang-di-mbay-kenapa-tidak-terawat/