Kabupaten Penajam Paser Utara

kabupaten di Pulau Kalimantan, Indonesia



Kabupaten Penajam Paser Utara, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Penajam. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara disebelah Utara, sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar dan Kota Balikpapan, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pasir dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat. Penajam merupakan kabupaten termuda di propinsi Kalimantan Timur yang merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Pasir.

Kabupaten Penajam Paser Utara
Daerah tingkat II
Lambang Kabupaten Penajam Paser Utara
Motto: 
"Gerbang Sepadu"
Peta
Peta
Kabupaten Penajam Paser Utara di Kalimantan
Kabupaten Penajam Paser Utara
Kabupaten Penajam Paser Utara
Peta
Kabupaten Penajam Paser Utara di Indonesia
Kabupaten Penajam Paser Utara
Kabupaten Penajam Paser Utara
Kabupaten Penajam Paser Utara (Indonesia)
Koordinat: 1°17′30″S 116°30′50″E / 1.291709°S 116.513796°E / -1.291709; 116.513796
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Timur
Tanggal berdiri10 April 2002
Dasar hukumUU RI Nomor 7 Tahun 2002
Ibu kotaPenajam
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 4
  • Kelurahan: 23 / 24[1]
Pemerintahan
 • BupatiH. Andi Harahap
Luas
 • Total3,333,06 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total110,240 (2.002)
 • Kepadatan17/km2 (40/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
6409 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0542 dan 0543
Kode Kemendagri64.09 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 31,970 juta
Situs webwww.penajam.go.id

Sejarah

Bagian dari Kabupaten Pasir

Daerah Penajam Paser Utara secara formal awalnya masuk dalam wilayah Kabupaten Pasir, namun atas inisiatif dan prakarsa sejumlah masyarakat yang akhirnya mengkristal menjadi sebuah tim yang bernama Tim Sukses Wilayah Utara Menuju Kabupaten yang menginginkan agar masyarakat di empat wilayah kecamatan yang ada di wilayah ini dapat hidup lebih aman, makmur dan sejahtera lahir bathin, akhirnya tim ini mendesak pada Pemerintah pusat dan DPR-RI untuk menetapkan daerah ini menjadi sebuah kabupaten baru di Kaltim dan terpisah dari kabupaten induk.

Kabupaten termuda ke dua di Kaltim

Akhirnya setelah melalui perjuangan panjang yang dilakukan oleh masyarakat yang bercita–cita untuk dapat hidup lebih sejahtera dapat tercapai. Ini ditandai dengan terbentuknya Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara secara Yuridis formal berdasarkan UU No. 7 tahun 2002 yang berisi tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara. Dengan dikeluarkannya Undang-undang nomor 7 tahun 2002 ini, maka empat kecamatan yakni Kecamatan Penajam, Waru, Babulu dan Sepaku telah resmi menjadi satu dalam wilayah kabupaten yakni, Kabupaten Penajam Paser Utara yang merupakan Kabupaten ke-13 di Provinsi Kaltim dengan Penjabat Bupatinya, Drs H Yusran Msi yang mempunyai masa tugas mulai 10 Juli 2002 sampai 10 Juli 2003.

Namun beberapa waktu lalu di Kaltim wilayah utara tepatnya di Kabupaten Bulungan terjadi pemekaran kabupaten baru. Kabupaten tersebut bernama Tana Tidung.

Benuo Taka

Benuo Taka yang artinya Daerah Kita atau Kampung Halaman Kita adalah kata semboyan pada lambang daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. Semboyan ini mengadopsi dari bahasa Suku Paser yang bermakna bahwa Kabupaten Penajam Paser Utara terdiri dari berbagai suku, ras, agama dan budaya namun tetap merupakan satu kesatuan ikatan kekeluargaan.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dibentuk melalui UU No 7 Th 2002 tanggal 10 April 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.[2]

Data wilayah

Kependudukan

Kabupaten Penajam Paser Utara berdasarkan hasil sensus penduduk pada tahun 2002 mempunyai jumlah penduduk 110.240 jiwa dengan komposisi 57.859 jiwa (52,48%) adalah laki-laki dan 52.381 jiwa (47,52%). Kepadatan penduduk rata-rata 33,07% orang/km² dengan tingkat penyebaran 50.709 jiwa berdomisili di perkotaan dan 59.531 jiwa berdomisili di pedesaan. Pada umumnya pekerjaan penduduk adalah petani, nelayan sedangkan sisanya terdiri atas Pegawai Negeri, pedagang dan lain-lain dengan rata-rata pendapatan perkapita Rp 4.765.007 pertahun ($ 475/tahun).

Potensi wilayah

Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki Sumber Daya Alam yang cukup banyak dan beragam, baik sumber daya hutan berikut hasil ikutannya, perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan serta pertambangan. Potensi ekonomi tersebut merupakan peluang bagi penduduk untuk menambah pendapatan mereka dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Potensi wisata

Potensi Pariwisata di Kabupaten Penajam Paser Utara sangat didukung oleh letak posisinya yang stragesi sebagai pintu gerbang trans Kalimantan serta menjadi lalu lintas perdagangan antar propinsi.

Wisata bahari

Pantai Tanjung Jumlai
Pantai Tanjung Jumlai memiiki lebar pantai kurang lebih 100-150 meter dengan bentangan pantai sepanjang 15 kilometer. Pantai Tanjung Jumlai memiliki panorama yang eksotis dan memiliki pasir kwarsa kasar sehingga dasar laut dapat terlijat jelas. Selain bisa menikmati kawasan pantai yang asri, kawasan pantai Tnjung Jumlai juga memiliki areal yang bisa digunakan sebagai areal perkemahan.

Pantai Sipakario (Nipah-Nipah)
Pantai Sipakario yang oleh masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara biasa disebut dengan Pantai Nipah-Nipah mempunyai letak yang strategis karena berada tepat diteluk Balikpapan dan berjarak 8 Km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Penajam Paser Utara. Sunset juga dapat dinikmati dari Pantai Sipakario.

Pulau Gusung
Obyek Wisata Pulau Gusung berada di kawasan Pantai Tanjung Jumlai memiliki 4 gugusan Pasir Gusung atau timbunan pasir laut yang dikelilingi areal terumbu karang (coral reef) yang terdiri dari 56 jenis karang dan 47 jenis ikan, baik ikan yang dapat dikonsumsi maupun ikan hias. Selain itu, diperairan Pulau Gusung juga terdapat salah satu jenis ikan langka yang dilindungi yaitu Ikan Napoleon. Menariknya, sekitar 80 % terumbu karang yang ditemukan di kawasan Pulau Pusung adalah terumbu karang hidup yang langka dan kini sulit ditemukan.

Wisata seni dan budaya

Penduduk asli dari Kabupaten Penajam Paser Utara adalah Suku Dayak Paser. Namun hingga saat ini Suku Dayak Paser seolah-olah menjadi suku minoritas karena mereka bermukim di pelosok-pelosok dan pedalaman. Seni dan budaya Kabupaten Penajam Paser Utara pun tidak terlepas dari kebudayaan suku Dayak Paser.

1. Pesta adat

a. Pesta Adat Nondoi
Nondoi merupakan pesta adat suku Dayak Paser. Pesta Adat Nondoi dilaksanakan 2 tahun sekali. Dalam Pesta Adat Nondoi dilaksanakan upacara pesta panen, syukuran, pagelaran tari dan lain-lain.

b. Pesta Pantai Sipakario
Pesta Pantai Sipakario diadakan dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Penajam Paser Utara. Pesta Pantai Sipakario diadakan setiap tahun. Adapun materi acara adalah Festival Layang-Layang dan Lomba Perahu Hias, parade band, pagelaran tari dan lain-lain.


c. Pesta Pantai Lango
Pesta Adat Pantai Lango diadakan dalam rangka memperingati bulan Safar. Rangkaian upacara yang diadakan adalah pelarungan sesaji ke laut dengan tujuan agar penduduk yang bermata pencharian sebagai nelayan diberi kelimpahan hasil laut.


2. Kesenian Tradisional

A. Seni Tari

a. UOK BOTUNG (Juara 1 Parade Budaya pada FESTIVAL KEMILAU SENI DAN BUDAYA KALTIM 2008) UOK BOTUNG artinya Hantu Bambu, adalah tarian pedalaman suku Dayak Paser yang digarap oleh Sanggar Seni ENTERO Penajam Paser Utara merupakan tarian yang menceritakan tentang keberadaan UOK BOTUNG yang sangat mengganggu ketentaraman masyarakat. Hal tersebut membuat prihatin 5 orang pemuda yang kemudian tergerak semangatnya untuk membantu masyarakat mengusir UOK BOTUNG tersebut. Namun karena UOK BOTUNG memiliki kesaktian yang amat sangat luar biasa maka ke 5 Pemuda tersebut tidak dapat mengalahkan UOK BOTUNG. Hal tersebut kemudian membuat iba DEWI BUMI dan merasa harus turun tangan membantu ke 5 pemuda tersebut dengan cara menurunkan kesaktiannya. Akhirnya berkat bantuan DEWI BUMI, ke 5 pemuda tersebut mampu mengalahkan UOK BOTUNG dengan cara menerbangkan mandau mereka.


b. Tari JEPEN AMPIEK MUSLIMAH (Juara 1 Parade Budaya pada FESTIVAL KEMILAU SENI DAN BUDAYA KALTIM 2008) Tari jEPEN AMPIEK MUSLIMAH adalah tarian Pesisir yang mengangkat cerita tentang perilaku gadis muslim pesisir yang beranjak dewasa dan sedang mencari jati diri. Gerak yang mengambil pola kehidupan keseharian wanita uslim dalam menapaki kehidupan, membuat tarian ini menjadi tarian yang dinamis namun tidak terlepas dari norma-norma seorang wanita muslim yang diolah sedemikian rupa sehingga terciptalah sebuah tari dengan gaya dan ciri khas yang terpancar dari kostum dan gerak.


c. Tari KODE BURA (Kera Putih) Tari Kode Bura menggambarkan seekor kera putih yang mrmcoba melindungi habitat burung Tukuk yang selalu diburu oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab terhadap kelestarian satwa yang dimiliki masyarakat suku Paser. Pada suatu hari sekelompok burung Tukuk sedang bermain, tanpa mereka sadari bahaya sedang mengintai dan kegembiraan mereka tidaklah berlangsung lama karena salah satu dari mereka tiba-tiba roboh dan mati ditembus anak sumpit seorang pemburu. Datnglah seekor kera putih yang marah terhadap pemburu dan perkelahianpun terjadi antara pemburu dengan kode bura dan pada akhirnya sang pemburu kalah.Seluruh penghuni hutanpun bergembira karena sang pemburu telah tewas. Tarian ini mengingatkan pada kita agar selalu mencintai dan menyayangi hutan dan satwa yang ada agar terhindar dari kepunahan.


d. Tari RENTAK PENAJAM (Sanggar Seni FORNIDA PPU)

e. Tari LENGGANG TAKA (Sanggar Seni FORNIDA PPU)

f. RONGGENG PASER


B. Seni Suara/Lagu Daerah

a. DENDANG BENUO TAKA Ciptaan Helena, A.Md

b. PENAJAM KU Ciptaan Helena, A.Md

c. PANTAI TANJUNG JUMLAI Ciptaan Helena, A.Md

d. BENUO TAKA ABADI DAN JAYA Ciptaan Helena, A.Md

Referensi