Perjalanan ke Barat
Perjalanan ke Barat (Hanzi: 西遊記; Pinyin: Xi You Ji; Inggris: Journey to The West) adalah sebuah karya sastra terkenal dari zaman Dinasti Ming. Novel ini menceritakan banyak mitologi klasik pertentangan antara baik dan buruk yang bertemakan seorang pendeta dari zaman Dinasti Tang yang mengambil kitab suci ke barat, dalam hal ini ke India. Di kalangan Tionghoa di Indonesia, novel ini dikenal dengan nama See Yu Ki (POJ:Se-iû-kì) yang merupakan pelafalan bahasa Hokkien.
Journey to the West | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Journey to the West in Traditional (top) and Simplified (bottom) Chinese characters | |||||||||||||||
Nama Tionghoa | |||||||||||||||
Hanzi tradisional: | 西遊記 | ||||||||||||||
Hanzi sederhana: | 西游记 | ||||||||||||||
| |||||||||||||||
Nama Jepang | |||||||||||||||
Kanji: | 西遊記 | ||||||||||||||
Hiragana: | さいゆうき | ||||||||||||||
| |||||||||||||||
Nama Korea | |||||||||||||||
Hangul: | 서유기 | ||||||||||||||
Hanja: | 西遊記 | ||||||||||||||
| |||||||||||||||
Nama Vietnam | |||||||||||||||
Vietnam: | Tây du ký |
Walaupun tokoh pendeta yang digambarkan di dalam novel ini merupakan pendeta Xuanzang, tetapi deskripsi pendeta Tong bertolak belakang dengan karakter asli Xuanzang yang hidup pada masa Dinasti Tang itu.
Novel ini selesai ditulis oleh Wu Chengen (吳承恩) sekitar pertengahan abad ke-16 dan kemudian populer sebagai bacaan di seluruh Tiongkok dan juga adalah salah satu dari 4 karya sastra terbaik dalam sejarah sastra Tiongkok bersama Kisah Tiga Negara, Batas Air dan Impian Paviliun Merah.
Tokoh-tokoh novel
Tokoh utama yang diceritakan di dalam novel adalah:
- Pendeta Tong, guru pendeta
- Sun Go Kong, raja monyet, murid pertama
- Tie Pat Kay, karakter berwajah babi, murid kedua
- Sam Cheng, karakter rahib, murid terakhir
Di dalam ekspedisi ke langit barat, empat tokoh ini melewati 14 musim panas dingin, 81 kali bahaya menghadapi gangguan dari siluman dan setan-setan yang ingin menawan Pendeta Tong sebelum akhirnya mencapai tujuan dan membawa kembali kitab suci pulang ke Tiongkok.