Konstruksionisme sosial

Revisi sejak 5 Februari 2022 01.31 oleh Icha Ufaira (bicara | kontrib) (menambahkan kalimat)

Konstruksionisme sosial adalah teori yang terdapat dalam rumpun ilmu sosiologi dan ilmu komunikasi. Teori ini menyatakan bahwa orang mengembangkan pemahamannya tentang dunia dan realitas yang ada di sekitar berdasarkan asumsi bersama. Teori konstruksionisme sosial diperkenalkan oleh Berger dan Luckmen melalui buku berjudul The Social Construction of Reality (1967).[1] Dalam ilmu komunikasi, teori ini berkaitan dengan interaksionisme simbolik dari Mead dan Blumer (1969) yang memiliki asumsi bahwa khalayak itu aktif. Artinya, orang-orang atau khalayak secara aktif mengolah, mengubah, dan menyimpan informasi hanya yang mereka butuhkan secara kultural.

Aliran teori konstruksionisme sosial juga dikenal dengan nama konstruksi sosial realita, teori yang mengasumsikan orang-orang berbagi sebuah pemahaman mengenai realitas yang kemudian disepakati bersama, sehingga menghasilkan makna terhadap sesuatu. Makna tersebut akan terus mengalami pengembangan persetujuan yang berkelanjutan.[2]

Gagasan teori berpusat pada makna yang condong dikembangkan melalui koordinasi dengan orang lain. Misalnya, konstruksi sosial tentang konsep uang atau mata uang. Di mana-mana orang sepakat bahwa uang memiliki nilai dan menganggap penting. Konsep uang tergolong konstruksi sosial yang jelas daripada konsep diri atau identitas diri yang cenderung kontroversial dan diperdebatkan. Dari dua konsep tersebut, konstruksi sosial menunjukkan setiap orang dalam masyarakat membangun ide atau konsep dengan bahasa yang juga disepakati bersama.

Ikhtisar

Konstruksi atau konstruksi sosial adalah makna, gagasan, atau konotasi yang disematkan pada suatu objek atau peristiwa oleh suatu masyarakat, dan digunakan oleh masyarakat sehubungan dengan cara mereka memandang atau menghadapi objek atau peristiwa tersebut.[3]

Kaitannya dengan media, konstruksi sosial dapat dibangun dari makna yang ditawarkan oleh media. Namun, masyarakat tidak serta-merta dapat menerima karena makna tersebut dapat dinegosiasikan atau ditolak.[1]

Referensi

  1. ^ a b McQuail, Denis (2011). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika. hlm. 110. ISBN 978-602-8555-32-6. 
  2. ^ Baran, Stanley J.; Davis, Dennis K. (2010). Teori Komunikasi Massa: Dasar, Pergolakan, dan Masa Depan. Jakarta: Salemba Humanika. hlm. 383. ISBN 978-981-4319-09-6. 
  3. ^ Social Constructionism | Encyclopedia.com. www.encyclopedia.com. Diakses 2 Februari 2022.