Bootloader
Bootloader atau pemuat but adalah suatu perangkat lunak khusus dengan ukuran relatif kecil pada sistem operasi yang dimuat pada memori komputer ketika perangkat dinyalakan.[1] Ketika perangkat dinyalakan, pemuat but akan dijalankan melalui media but seperti yang terdapat pada penyimpanan perangkat, CD/DVD, ataupun stik USB.[2] Media but akan menerima informasi mengenai perangkat tegar atau firmware seperti BIOS tentang lokasi penempatan bootloader. Proses dijalankannya pemuat but dapat disebut sebagai proses but atau booting. Pemuat but biasanya terdapat secara bawaan pada komputer modern seperti pada Microsoft Windows dan Mac OS.[3]
Cara Kerja
Pemuat but dimulai melalui media but seperti pada penyimpanan perangkat, CD/DVD ataupun stik USB ketika tombol daya ditekan pada perangkat komputer. Kemudian pemuat but akan mengambil informasi mengenai perangkat keras yang dapat diidentifikasi oleh perangkat teguh atau firmware yang biasanya terletak pada memori kilat ataupun pada papan induk komputer sesuai konfigurasi pabrik mesin. Ketika proses identifikasi perangkat keras telah selesai, informasi perangkat keras yang teridentifikasi tersebut akan diterima oleh pemuat but melalui firmware yang mampu mengetahui lokasi dan memverifikasi dimana pemuat but berada dan dimulai lalu mengirimkan informasi perangkat keras kepada pemuat but jika proses verifikasi berjalan dengan baik. Pencarian media but oleh firmware biasanya dimulai dari CD/DVD, stik USB, lalu penyimpanan eksternal. Ketika pemuat but ditemukan, maka sistem akan dimulai sedangkan jika pencarian pemuat but gagal, perangkat akan menampilkan pesan error.[2]
Fungsi Bootloader
Pemuat but merupakan penghubung diantara perangkat keras dan sistem operasi. Ketika pemuat but berhasil dimulai oleh firmware, maka sistem akan melakukan proses but. Pemuat but akan memuat memori utama yang sangat penting untuk kinerja CPU. Pemuat but juga berfungsi untuk memuat kernel sistem operasi yang berperan penting sebagai komponen utama untuk mengendalikan semua sistem perangkat lunak, mengatur penyimpanan, mengatur batasan mana CPU dapat bekerja, dan memuat informasi mengenai driver perangkat keras. Selain itu, terdapat beberapa fungsi lain dari pemuat but diantaranya adalah untuk mengintegrasikan penyimpanan data, memperbaiki fungsi dan informasi yang hilang dari firmware, serta memuat firmware alternatif.[2]
Bootloader pada Linux
Pada sistem operasi berbasis kernel linux, terdapat beberapa opsi bootloader yang dapat dipilih. Salah satu opsi bootloader pada Linux adalah dengan menggunakan GRUB. GRUB merupakan salah satu bootloader untuk linux yang diciptakan pada tahun 1995 oleh Erich Boley untuk sistem operasi GNU/Hurd. GRUB mampu berjalan pada BIOS dan UEFI dan mampu menjalankan banyak jenis sistem berkas Linux seperti ext4, Btrfs, VFAT, XFS, dsb.[4] Selain GRUB, terdapat pula LILO dan SYSLINUX sebagai opsi bootloader linux. LILO merupakan salah satu bootloader linux yang pengembangannya dihentikan pada tahun 2015 dikarenakan kurangnya dukungan untuk sistem berkas modern dan UEFI. Selain itu, terdapat pula SYSLINUX yang merupakan dengan dukungan berbagai sistem berkas seperti FAT dan ext4. Akan tetapi, SYSLINUX memiliki batasan dalam menjalankan sistem berkas yang lebih modern seperti Btrfs. Penggunaan SYSLINUX sebagai bootloader digunakan pada distribusi sistem operasi linux yang dijalankan secara langsung melalui stik USB.[4]
Referensi
- ^ a b Siegesmund, Mark (2015). Embedded C Programming:Techniques and Applications of C and PIC MCUS. Newnes. ISBN 978-0-12-801314-4.
- ^ a b c d "Bootloader: What you need to know about the system boot manager". IONOS. 25 Maret 2020. Diakses tanggal 4 Februari 2022.
- ^ a b "Boot Loader (Boot Manager)". TechTarget. Juni 2021. Diakses tanggal 4 Februari 2022.
- ^ a b c Morelo, David. "What Is a Boot Loader?". Diakses tanggal 5 Februari 2022.