Kabupaten Kendal

kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia
Revisi sejak 7 Maret 2022 07.39 oleh 36.73.33.205 (bicara) (Transportasi: Jalan Provinsi antara Kendal Dengan Temanggung Sedangkan Stasiun nonaktif Kendal masih kalah dengan mobil bus dan motor)

Kendal (bahasa Jawa: ꦏꦼꦟ꧀ꦝꦭ꧀, translit. Kendhal) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibu kotanya ada di kecamatan Kendal dan masuk dalam Wilayah Metropolitan Kedungsapur yang merupakan Wilayah Metropolitan terbesar keempat setelah Jabodetabekpunjur, Gerbangkertosusila, dan Cekungan Bandung. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kota Semarang dan Kabupaten Semarang di timur, Kabupaten Temanggung di selatan, serta Kabupaten Batang di barat. Kendal dikenal sebagai Kota Santri karena terdapat ribuan Ponpes terutama di Kecamatan Kaliwungu dan juga dikenal dengan Kota Seni dan Budaya.Kota:Kaliwungu,Johorejo, Sukorejo,Temanggung Dan Lain-Lainya,Kabupaten Kendal Kecamatan Gemuh

Kabupaten Kendal
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦏꦼꦟ꧀ꦝꦭ꧀
Curug Sewu
Lambang resmi Kabupaten Kendal
Motto: 
Ngesṭi widdhi
(Jawa) Mengharap rida Tuhan
Peta
Peta
Kabupaten Kendal di Jawa
Kabupaten Kendal
Kabupaten Kendal
Peta
Kabupaten Kendal di Indonesia
Kabupaten Kendal
Kabupaten Kendal
Kabupaten Kendal (Indonesia)
Koordinat: 7°01′32″S 110°10′07″E / 7.0256°S 110.1685°E / -7.0256; 110.1685
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri28 Juli 1605
Dasar hukumUU No. 13/1950
Dinamai berdasarkanPohon kendal (Cordia dichotoma)
Ibu kotaKota Kendal
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiDico Ganinduto
 • Wakil BupatiWindu Suko Basuki
 • Sekretaris DaerahMohammad Toha
Luas
 • Total1.118,13 km2 (431,71 sq mi)
Populasi
 • Total1.032.816
 • Kepadatan924/km2 (2,390/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 99,06%
Kristen 0,87%
- Protestan 0,51%
- Katolik 0,36%
Hindu 0,03%
Buddha 0,03%
Kepercayaan 0,01%[1]
 • IPMKenaikan 72,29 (2020)
Tinggi[2]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3324 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0294
Pelat kendaraanH xxxx D**/M*/U*
Kode Kemendagri33.24 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 1.006.102.383.000.-
Semboyan daerahKendal Beribadat
(Bersih, Indah, Barokah, Damai, Aman, dan Tertib)
Flora resmiKendal[3]
Fauna resmiAyam[4]
Situs webwww.kendalkab.go.id

Sejarah

Umum

Nama Kendal diambil dari nama sebuah pohon yakni Pohon Kendal. Pohon itu pada mulanya tidak ada yang tahu namanya tetapi ketika Pakuwojo bersembunyi di pohon itu di dalam pohon itu terang benderang akhirnya pohon itu dinamakan pohon Qondhali yang berarti penerang dan akhirnya daerah tempat pohon itu dinamakan Qondhali karena orang Jawa tidak fasih berbahasa Arab maka jadi Kendal. Pohon yang berdaun rimbun itu sudah dikenal sejak masa Kerajaan Demak pada tahun 1500 - 1546 M yaitu pada masa Pemerintahan Sultan Trenggono. Pada awal pemerintahannya tahun 1521, Sultan Trenggono pernah memerintah Sunan Katong untuk memesan Pusaka kepada Pakuwojo.

Peristiwa yang menimbulkan pertentangan dan mengakibatkan kematian itu tercatat dalam Prasasti. Bahkan hingga sekarang makam kedua tokoh dalam sejarah Kendal yang berada di Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu itu masih dikeramatkan masyarakat secara luas. Menurut kisah, Sunan Katong pernah terpana memandang keindahan dan kerindangan pohon Kendal yang tumbuh di lingkungan sekitar. Sambil menikmati pemandangan pohon Kendal yang tampak "sari" itu, Dia menyebut bahwa di daerah tersebut kelak bakal disebut "Kendalsari". Pohon besar yang oleh warga masyarakat disebut-sebut berada di pinggir Jalan Pemuda Kendal itu juga dikenal dengan nama Kendal Growong karena batangnya berlubang atau growong.

Dari kisah tersebut diketahui bahwa nama Kendal dipakai untuk menyebutkan suatu wilayah atau daerah setelah Sunan Katong menyebutnya. Kisah penyebutan nama itu didukung oleh berita-berita perjalanan Orang-orang Portugis yang oleh Tom Peres dikatakan bahwa pada abad ke 15 di Pantai Utara Jawa terdapat Pelabuhan terkenal yaitu Semarang, Tegal dan Kendal. Bahkan oleh Dr. H.J. Graaf dikatakan bahwa pada abad 15 dan 16 sejarah Pesisir Tanah Jawa itu memiliki yang arti sangat penting.

Sejarah Berdirinya Kabupaten Kendal

Adalah seorang pemuda bernama Joko Bahu seorang abdi dalem kerajaan Mataram. Joko Bahu dikenal sebagai seorang yang mencintai sesama dan pekerja keras hingga Joko Bahu pun berhasil memajukan daerahnya. Atas keberhasilan itulah akhirnya Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo mengangkatnya menjadi Bupati Kendal bergelar Tumenggung Bahurekso. Selain itu Tumenggung Bahurekso juga diangkat sebagai Panglima Perang Mataram pada tanggal 26 Agustus 1628 untuk memimpin puluhan ribu prajurit menyerbu VOC di Batavia. Pada pertempuran tanggal 21 Oktober 1628 di Batavia Tumenggung Bahurekso beserta ke dua putranya gugur sebagai Kusuma Bangsa. Dari perjalanan Sang Tumenggung Bahurekso memimpin penyerangan VOC di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1628 itulah kemudian dijadikan patokan sejarah lahirnya Kabupaten Kendal.

Perkembangan lebih lanjut dengan momentum gugurnya Tumenggung Bahurekso sebagi penentuan Hari jadi dinilai beberapa kalangan kurang tepat. Karena momentum tersebut merupakan sejarah kelam bagi seorang tokoh yang bernama Bahurekso. Sehingga bila tanggal tersebut diambil sebagai momentum hari jadi dikhawatirkan akan membawa efek psikologis. Munculnya istilah "gagal dan gugur" dalam mitologi Jawa dikawatirkan akan membentuk bias-bias kejiwaan yang berpengaruh pada perilaku pola rasa, cipta dan karsa warga Kabupaten Kendal, sehingga dirasa kurang tepat jika dijadikan sebagai pertanda awal mula munculnya Kabupaten Kendal.

Dari Hasil Seminar yang diadakan tanggal 15 Agustus 2006, dengan mengundang para pakar dan pelaku sejarah, seperti Prof. Dr. Djuliati Suroyo (guru besar Fakultas sastra Undip Semarang), Dr. Wasino, M.Hum (dosen Pasca Sarjana Unnes), H. Moenadi (Tokoh Masyarakat Kendal), dengan moderator Dr. Singgih Tri Sulistiyono, serta setelah diadakan penelitian dan pengkajian secara komprehensif menyepakati dan menyimpulkan bahwa momentum pengangkatan Bahurekso sebagai Bupati Kendal, dijadikan titik tolak diterapkannya hari jadi. Pengangkatan bertepatan pada 12 Rabiul Awal 1014 H atau 28 Juli 1605. Tanggal tersebut persis hari Kamis Legi malam jumat pahing tahun 1527 Saka. Penentuan Hari Jadi ini selanjutnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Kendal Nomor 20 Tahun 2006, tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah no 20 Tahun 2006 Seri E nomor 15). Sejarah Kendal juga terdapat di perpustakaan Leiden University, Leiden, Belanda.

Kaliwungu pernah berjaya sebagai pusat pemerintahan sejak awal berdirinya Kabupaten Kendal. Namun karena kondisi perpolitikan di pusat Mataram pada waktu itu dan adanya pertimbangan untuk perkembangan pemerintahan, menyebabkan pusat pemerintahan tersebut pindah ke Kota Kendal hingga sekarang. Sehingga akhirnya Kaliwungu hanya digunakan untuk tempat tinggal kerabat Ayah Bupati yang sering disebut sebagai Kasepuhan. Sedangkan pemerintahannya dijadikan sebagai daerah administrasi yaitu Distrik Kaliwungu.

Lambang

 
Lambang pertama Kabupaten Kendal

Lambang pertama Kabupaten Kendal ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Tahun 1967 tentang Lambang Daerah Kabupaten Kendal.

Pada tahun 2011, Bupati Widya Kandi Susanti meluncurkan lambang baru, dan dikukuhkan dengan Perda No. 21 Tahun 2011. Lambang ini memuat:

  • perisai kuning yang di atasnya terdapat pita merah putih dan selendang hijau
  • motto Ngesti widdhi di antara sebilah keris
  • roda gerigi 10 gigi
  • padi 28 butir dan kapas 7 kuntum
  • perahu bermotif batik mengapung di atas lautan
  • nama kendal 1605

Pada tahun 2017, sejumlah pihak mengajukan komplain terhadap lambang baru Kabupaten Kendal. Bupati Mirna Annisa membuat sebuah surat keputusan untuk mengkaji ulang serta memberi kesempatan kepada masyarakat terkait penggunaan lambang Kendal 2011. Menanggapi hal tersebut, Teguh Yuwono, pakar kebijakan publik Universitas Diponegoro, menyebut bahwa lambang sangat penting sebagai sebuah identitas daerah, mengatakan bahwa "tanpa logo, orang tidak mengenal suatu daerah atau negara." Anis Rufiyanto selaku pakar desain grafis mengatakan bahwa logo lama Kendal cukup sakral, sementara "logo baru sangat standar." Masduki Yussak selaku mantan Bupati Kendal juga menyayangkan penggantian lambang daerah karena "hilangnya kendil" di lambang baru.[5]

Pemerintah Kabupaten Kendal memutuskan untuk mengembalikan lambang tersebut ke lambang lama pada September 2019. Kabag Hukum Setda Kendal Nur Fuad mengatakan bahwa sosialisasi diadakan untuk menyerap aspirasi dan menyebarkan informasi terkait penggantian lambang, sebelum disampaikan ke DPRD Kendal.[6] Proposal kembali ke lambang lama tersebut ditolak mentah-mentah oleh Pansus II DPRD Kabupaten Kendal.[7] Susanti, yang kelak menjadi anggota DPRD Kendal cukup menyayangkan pencopotan spanduk, baliho, dan atribut kampanye lainnya oleh Satpol PP karena dianggap "tebang pilih (...) Logo Kendal yang sekarang bukan logo tersebut, kenapa Satpol PP tidak berani mencopotnya?" Bintang Yudha Daneswara juga menyoroti tenda-tenda di seputaran Alun-alun Kendal di depan Kantor Bupati, masih menggunakan lambang lama, seraya berkata bahwa pemasangan logo yang tidak sesuai dianggap "menyalahi perda." Ironisnya, Annisa menganggap bahwa penggunaan lambang lama "tidak menyalahi aturan (...) Perda itu justru dibuat pada masa Bupati Widya Kandi Susanti, bukan saya."[8][9]

Geografi

Batas Wilayah

Kabupaten Kendal terletak pada 109°40' - 110°18' Bujur Timur dan 6°32' - 7°24' Lintang Selatan. Batas wilayah administrasi Kabupaten Kendal meliputi:

Utara Laut Jawa
Timur Kota Semarang dan Kabupaten Semarang
Selatan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Temanggung
Barat Kabupaten Batang

Jarak terjauh wilayah Kabupaten Kendal dari Barat ke Timur adalah sejauh 40 Km, sedangkan dari Utara ke Selatan adalah sejauh 36 Km.
Kabupaten Kendal dan terletak 25 km di sebelah barat Kota Semarang Kendal dilalui jalan Pantura (jalan negara) yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Kendal mempunyai luas wilayah sebesar 1.002,23 Km2 untuk daratan dan luas wilayah sebesar 313,20 Km2 totalnya seluas 1315,43 Km2 yang terbagi menjadi 20 Kecamatan dengan 265 Desa serta 20 Kelurahan.

Kabupaten Kendal mempunyai pantai sepanjang 41,0 Km2, terbentang di 25 Kelurahan/Desa yaitu desa Mororejo, Wonorejo (Kecamatan Kaliwungu), kemudian Desa Purwokerto,Turunrejo (Kecamatan Brangsong), kemudian Kelurahan Banyutowo, Karangsari, Bandengan, Balok, Kalibuntu (Kecamatan Kendal), kemudian Desa Wonosari, Kartika Jaya, Pidodo Wetan, Pidodo Kulon (Kecamatan Patebon), kemudian Desa Margorejo, Korowelang Anyar, Korowelang Kulon, Kalirandu Gede, Kali Ayu,Juwiring, Sidomulyo (Kecamatan Cepiring), selanjutnya Desa Kali Rejo,Tanjung Mojo, Jungsemi, Sendang Kulon (Kecamatan Kangkung), serta Desa Sendang Sikucing, Gempol Sewu (Kecamatan Rowosari).

Topografi

Secara umum, wilayah Kabupaten Kendal terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, yaitu daerah dataran rendah (pantai) dan daerah dataran tinggi (pegunungan). Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 - 10 meter dpl, yang meliputi Kecamatan:

  1. Weleri.
  2. Rowosari.
  3. Kangkung.
  4. Cepiring.
  5. Gemuh.
  6. Ringinarum.
  7. Pegandon.
  8. Ngampel.
  9. Patebon.
  10. Kota Kendal.
  11. Brangsong.
  12. Kaliwungu.

Wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan merupakan daerah dataran tinggi yang terdiri atas tanah pegunungan dengan ketinggian antara 10 - 2.579 meter dpl, meliputi Kecamatan:

  1. Plantungan.
  2. Pageruyung.
  3. Sukorejo.
  4. Patean.
  5. Boja.
  6. Limbangan.
  7. Singorojo.
  8. Kaliwungu Selatan.

Iklim dan Curah Hujan

 
Nyadran Tawang Laut di desa Gempolsewu, Kecamatan Rowosari

Mengingat wilayah Kabupaten Kendal yang terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, maka kondisi tersebut memengaruhi kondisi iklim wilayah Kabupaten Kendal. Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara yang didominasi oleh daerah dataran rendah dan berdekatan dengan Laut Jawa, maka kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih panas dengan suhu rata-rata 27 °C. Sedangkan wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan yang merupakan daerah pegunungan dan dataran tinggi, kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih sejuk dengan suhu rata-rata 25 °C. Curah Hujan Rata-rata Tahunan 2.200 mm/Tahun.

Dalam Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air (RPSDA) Wilayah Sungai Bodri Kuto yang disahkan sesuai Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 40 Tahun 2012 tanggal 23 Agustus 2012, di Kabupaten Kendal ada 11 Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai berikut:

No Daerah Aliran Luas DAS Luas Daerah
Sungai (Km2) Irigasi (Ha)
1 Kuto 390,05 4.353
2 Damar 92,50 1.835
3 Bulanan 39,05 1.835
4 Blukar 143,05 1.108
5 Bodri 552,45 7.705
6 Buntu 29,35 0
7 Kendal 372,00 1.155
8 Blorong 128,30 2.577
9 Waridin 21,15 0
10 Aji 53,65 0
11 Plumbon 38,70 174
Total 1.860,25 20.742

Daerah Irigasi di DAS Buntu sudah menjadi kawasan pemukiman Kota Kendal, demikian pula di DAS Waridin, DAS Aji dan DAS Plumbon telah alih fungsi menjadi Kawasan Industri

Pemerintahan

Daftar Bupati

      ABRI           GOLKAR           PDI-P           GERINDRA           INDEPENDENT
  Bupati Kendal  
No.
Foto
Bupati
Masa Jabatan
Akhir Jabatan
Wakil Bupati
Keterangan
Masa Pemerintahan Kesultanan Mataram  
1 Tumenggung Bahurekso
(?-1628)
28 Juli 1605 26 Agustus 1628 N/A Adipati Pertama
2 Raden Ngabehi Wiroseco 1629 1641 N/A
3 Raden Ngabehi Mertoyudo 1641 1649 N/A
4 Raden Ngabehi Wongsodiprojo 1649 1650 N/A
5 Raden Ngabehi Wongsowiroprojo 1650 1661 N/A
6 Raden Ngabehi Wongsowirosroyo 1661 1663 N/A
7 Tumenggung Singowijoyo 1663 1668 N/A
8 Tumenggung Mertowijoyo I 1668 1700 N/A
9 Tumenggung Mertowijoyo II
(Kyai Kendil Wesi)
1700 1725 N/A
Masa Kolonial Belanda  
10 Tumenggung Mertowijoyo III 1725 1739 N/A
11 Tumenggung Singowijoyo II 1739 1754 N/A
12 Tumenggung Soemonegoro I 1755 1780 N/A
13 Tumenggung Soemonegoro II 1780 1785 N/A
14 Tumenggung Soerohadinegoro II 1785 1796 N/A
15 Pangeran Ario Prawirodiningrat I 1796 1813 N/A
16 Pangeran Ario Prawirodiningrat II 1813 1830 N/A
17 Raden Tumenggung Purbodiningrat 1832 1850 N/A
18 KRT. Soerohadiningrat 1850 1857 N/A Bupati Asal Gresik
19 Pangeran Ario Notohamiprojo 1857 1891 N/A
20 Raden Mas Kamal Notonegoro 1891 1911 N/A
21 Patih Raden Cokro Hadisastro
(?-1914)
1911 1914 N/A Ipar R.A Kartini
22 Raden Mas Adipati Ario Notohamijoyo
(?-1949)
1914 1938 N/A
23 Raden Patih Notomudigdo 1938 1939 N/A Bupati Sementara
24 Raden Mas Saddin Purbonegoro 1939 1942 N/A
Masa Kolonial Jepang  
25 Patih Raden Mas Kusuma Hudoyo 1942 1945 N/A Bupati Pada Masa Pendudukan Jepang
Masa Pemerintahan Indonesia  
26 Soekarmo Djojonegoro 1945 1949 N/A Anggota Sangiin
27 Raden Roeslam[10] 1949 1950 N/A Bupati Sementara
28 Raden Prajitno Partodidjojo 1950 1956 N/A Patih Pekalongan
29 Raden Soedjono 1957 1960 N/A Bupati Blora
30 Raden Salatoen 1960 1966 N/A Wedana Weleri
31 Mayor
Soenardi
1966 1967 N/A
32 Letkol
RM Soerjo Soeseno
1967 1972 N/A
33 Drs.
Abdoes Saleh Ronowidjojo
1972 1979 N/A Bupati asal Madura
34 Drs.
Herman Soemarmo
(? -2018)
1979 1984 N/A Sekwilda Kota Tegal
35 Soedono Jusuf,
BA
(? -2023)
21 Maret 1984 21 Maret 1989 N/A
36 Soemojo Hadiwinoto
SH
(1942-2012)
21 Maret 1989 21 Maret 1994 N/A
21 Maret 1994 21 April 1999 N/A
37 Drs
Djoemadi
21 April 1999 2000 N/A Bupati Sementara
38 H
Hendy Boedoro
SH. M.Si
(1957-2017)
2000 2002 Drs. H
Masduki Yusak
2002 2005 Lowong
22 Agustus 2005 22 Desember 2008 Dra. Hj
Siti Nurmarkesi
39 Dra Hj
Siti Nurmarkesi
(1961-)
22 Juli 2009 23 Agustus 2010 Lowong
40 dr Hj
Widya Kandi Susanti
(1964-)
23 Agustus 2010 23 Agustus 2015 KH
Mustamsikin
41   dr
Mirna Anissa
M.Si
(1981-)
17 Februari 2016 17 Februari 2021 Drs
Masrur Masykur
42   Dico Mahtado Ganinduto
B.Sc., M.Sos.
(1990-)
26 Februari 2021 Petahana H
Windu Suko Basuki
SH
Bupati asal Jakarta
43   Hj
Dyah Kartika Permanasari
(1967-)
2025 H
Benny Karnadi

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Kendal dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[11] 2019–2024[12] 2024–2029
PKB 6   10   11
Gerindra 4   6   7
PDI-P 9   10   7
Golkar 4   3   8
NasDem 1   2   2
PKS 4   2   4
Hanura 2   0   0
PAN 7   3   4
Demokrat 3   3   1
Perindo (baru) 1   1
PPP 5   5   5
Jumlah Anggota 45   45   50
Jumlah Partai 10   10   10


Kecamatan

Kabupaten Kendal terdiri dari 20 kecamatan, 20 kelurahan, dan 266 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 976.771 jiwa dengan luas wilayah 1.118,13 km² dan sebaran penduduk 873 jiwa/km².[13][14] Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kendal.

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kendal, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Kodepos[15] Status Daftar
Desa/Kelurahan
33.24.09 Brangsong 12 51371 Desa
33.24.07 Boja 18 51381 Desa
33.24.13 Cepiring 15 51352 Desa
33.24.11 Gemuh 16 51356 Desa
33.24.08 Kaliwungu 9 51372 Desa
33.24.20 Kaliwungu Selatan 8 51374 Desa
33.24.17 Kangkung 15 51353 Desa
33.24.15 Kendal 20 - 51311-51319 Kelurahan
33.24.06 Limbangan 16 51383 Desa
33.24.19 Ngampel 12 51359 Desa
33.24.01 Plantungan 12 51362 Desa
33.24.02 Pageruyung 14 51361 Desa
33.24.04 Patean 14 51364 Desa
33.24.14 Patebon 18 51351 Desa
33.24.10 Pegandon 12 51357 Desa
33.24.18 Ringinarum 12 51358 Desa
33.24.16 Rowosari 16 51354 Desa
33.24.05 Singorojo 13 51382 Desa
33.24.03 Sukorejo 18 51363 Desa
33.24.12 Weleri 16 51355 Desa
TOTAL 20 266

Rencana Pembangunan Daerah

  • The Light Library Kendal (Perpustakaan Kendal)
  • Alun-alun Boja
  • Creative Hub
  • Command Center
  • Revitalisasi Alun-alun Kendal
  • Revitalisasi Alun-alun Kaliwungu
  • jalur sepeda Kenjuran

Pendidikan

Sektor pendidikan di Kabupaten Kendal terdiri dari berbagai macam. Dari mulai pendidikan formal, informal, dan non formal. Hampir disetiap Kecamatan terdapat sarana dan prasarana pendidikan. Terkait dengan pendidikan formalnya, di Kabupaten ini telah memiliki ratusan TK dan Sekolah Dasar atau yang sederajat. Demikian pula dengan SMP atau yang sederajat, semua kecamatan di kabupaten ini terdapat SMP atau yang sederajat. Demikian pula dengan pendidikan menengah. Di Kabupaten kendal pada awal tahun 2008 memiliki 30 SMA yang terdiri dari 14 SMA Negeri dan 16 SMA Swasta. Berdasarkan program yang dibuka dari 30 sekolah terdapat 4 sekolah yang memiliki program lengkap IPA, IPS dan Bahasa adalah: (1) SMA 1 Kendal, (2) SMA 1 Boja, (3) SMA 1 Weleri, dan (4) SMA 1 Sukorejo. Sedangkan pendidikan menengah kejuruan (SMK) memiliki 22 SMK yang terdiri dari 7 SMK Negeri dan 13 SMK Swasta dan 2 SMK kelas jauh di Pondok pesantren.

Untuk tingkat sekolah menengah pertama di kabupaten Kendal memililik SMP yang berstatus RSBI yaitu Rintisan Sekolah Berstandar Internasional. SMP RSBI di kabupaten Kendal ada dua yaitu: (1) SMP Negeri 1 Weleri dan (2) SMP Negeri 2 Kendal

SMA Negeri & Swasta

SMK Negeri/Swasta

MA/MAS Negeri/Swasta

Perguruan Tinggi

Kabupaten Kendal juga memiliki beberapa universitas atau perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta antara lain:

Demografi

Penduduk Kabupaten Kendal adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Kabupaten Kendal selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Jumlah penduduk Kabupaten Kendal Tahun 2004 sebanyak 899.211 jiwa, yang terdiri dari 443.974 (49,34%) penduduk laki-laki dan sebanyak 455.237 (50,66%) penduduk perempuan.

Ekonomi

Kesehatan

Transportasi

Berkas:Welcm.jpg
pintu gerbang kota Kendal.

Kendal berada di jalur pantura yang sangat ramai

Serta Jalan Provinsi Ke selatan antara Kabupaten Kendal Dengan Kabupaten Temanggung

. Angkutan umum antarkota pada umumnya dilayani oleh bus. Kendal juga dilintasi jalur kereta api, ada tiga stasiun (Weleri, Kalibodri dan Kaliwungu) dengan stasiun terbesarnya Weleri. Beberapa kereta api jarak jauh singgah di stasiun Weleri, sementara Stasiun Kalibodri dan Kaliwungu hanya berfungsi sebagai tempat persilangan dan persusulan KA saja. Sedangkan Stasiun Kendal Itu Nonaktif karena masih Kalah dengan moda Transportasi seperti mobil bus dan motor

Olahraga

Kabupaten Kendal memiliki Stadion Utama Kebondalem, sebuah stadion tipe Stadion Madya Olimpiade kategori B yang memiliki kapasitas 12.000 penonton dan merupakan markas dari klub sepak bola Persik Kendal. Selain itu ada beberapa gelanggang olah raga di Kendal antara lain Stadion Bahurekso untuk olahraga sepak bola dan GOR Sasana Krida Bahurekso yang digunakan oleh beberapa klub bola voli dari Kendal.

Seni dan Budaya

Kabupaten Kendal kaya dengan kegiatan budaya baik yang bersifat tradisional maupun agamais seperti Syawalan Kaliwungu (event ini sudah terkenal hampir di seluruh Pulau Jawa), Tari Rodhat, Sedekah Laut Tanggul Malang, Pesta Laut Tawang dan Pantai Bandengan. Di samping itu terdapat beberapa makam dari tokoh-tokoh adat maupaun penyebar Agama Islam di antaranya adalah Makam Pangeran Djuminah, Kiai Asyari, Sunan Katong, Paku Wojo yang terletak di Kecamatan Kaliwungu, Makam Pangeran Benowo di Kecamatan Pegandon dan Makam Kiai Seapu di Kecamatan Boja. Di Cepiring juga ada pasar Cepiring dan berbagai macam padagang di antara toko sepeda BMS yang dari dulu sudah ada di sana.

Pakaian Adat Kendal

Putra: Blangkon model Mataram mondol trepes, jebeh nutup telinga. Busana bagian atas menggunakan beskap Sutowijayan (bagian depan nutup ke kanan dan jatuh lurus ke bawah dengan 3 saku, bagian belakang landung dan belahan di samping kiri dan kanan). Bagian bawah menggunakan nyamping/kain pesisiran menggunakan sabuk, epek timang, memakai keris/duwung, dan menggunakan selop tertutup.

Putri: Sanggul khas Kendal, rambut disasak dan dirapikan seperti halnya membuat sanggul jawa dan bagian samping kanan dan kiri dibentuk mepet telinga (tanpa sunggar). Kemudian untuk bentuk sanggulnya menggunakan sanggul Jawa Solo ukuran kecil dengan 3 tusuk konde model lingkar.

Tari Rodhat

Tari Rodhat/Lengguk, merupakan tari pergaulan yang bersifat massal yang diiringi alat musik terbang (semacam rebab) dengan lagu lagu pujian kepada Allah SWT seperti Selawatan dan Kasidahan.

Opak Abang

Opak Abang, merupakan akronimis dari kata kethoprak dan terbang. Artinya pertunjukan drama tradisional (kethoprak) yang diiringi musik dengan dominasi terbang. Kesenian ini berbasis pada drama tradisional yang menampilkan cerita-cerita babat dan legenda maupun cerita rekaan yang berkubang pada persoalan pada persolan kemanusiaan. Karakteristik yang paling menonjol pada kesenian ini di samping iringan musiknya yang menggunakan instrumen perkusi terbang, kostumnya yang khas berupa sarung dan peci. Hal ini memberikan tanda bahwa kesenian ini berbasis akrab dengan kondisi kemasyarakatan di sekitarnya.

Simthud Dhuror

Simthud Dhuror, merupakan selawatan untuk memuji junjungan Nabi Muhammad. Kalau di bulan Rabiul Awal (Maulud) diadakan Safari maulud, yaitu acara mauludan secara berkeliling/bergilir di penjuru kota/kabupaten.

Barongan / Singa Barong

Kuliner Khas

Makanan

  • Momoh
  • Sate Bumbon
  • Rica Rica Menthog
  • Bebek Ijo
  • Soto Kendal
  • Pecel Kembang Turi
  • Kluban Turi
  • Bandeng Tanpa Duri (Tandu)
  • Mangut Lele
  • Brongkos
  • Telur Ikan Mimi
  • Panggang Ikan Klayar
  • Mangut Kepala Ikan Manyung

Minuman

  • Bir Jawa
  • Kopi Cacaban
  • Sirup Jahe

Oleh oleh

  • Kerupuk Petis
  • Kerupuk Rambak
  • Kerupuk Tayammum (Goreng Wedi)
  • Spesial Gulali Khas Kendal
  • Olahan Jambu Getas Merah
  • Emping Bandeng
  • Abon Bandeng Cabut Duri
  • Stik Balado Pedas
  • Kerupuk Duri Bandeng
  • Krecek Ketan Bandeng Cabut Duri
  • Sumpil
  • Ondal Andil

Pariwisata

Salah satu objek wisata terkenal di Kabupaten Kendal adalah Curug Sewu, yakni air terjun tiga tingkat setinggi 80 meter, terletak di Kecamatan Patean (perbatasan dengan Kabupaten Temanggung).

Wisata Alam

Beberapa objek pariwisata lain di Kabupaten Kendal:

  • Pemandian air panas Gonoharjo Nglimut di lereng Gunung Ungaran
  • Pantai Muara Kencan di Kecamatan Patebon
  • Pantai Ngebum di Kecamatan Kaliwungu
  • Pantai Sendang Sekucing di Kecamatan Rowosari.
  • Agrowisata kebun teh Medini di Kecamatan Limbangan, di mana tampak pemandangan Kota Semarang dari atas di Gunung Ungaran yang berketinggian 2.100 meter
  • Goa Kiskendo di Kecamatan Singorojo; goa ini mempunyai legenda tentang Mahesa Sura dan Lembu Sura serta Sugriwa dan Subali
  • Kolam Renang Boja di Kecamatan Boja. Di tempat ini ada tersedia dua kolam yaitu kolam renang ukuran olimpiade dan kolam untuk anak anak. Wisata ini berada di pusat Kecamatan Boja.
  • Agrowisata Sekatul. Terletak di Kecamatan Limbangan, sekitar 30 km ke arah selatan dari Kendal. Terdapat perkebunan buah stroberi dan buah-buahan lainnya, pemancingan, serta taman bermain untuk anak anak.
  • Srendeng Agrowisata. Terletak di Desa Curugsewu, Kecamatan Patean, merupakan wisata Agro berbasis pendidikan terdiri dari Wisata Kebun, Peternakan, Pertanian, Outbound, Mebel dan village tour.
  • Curug Semawur di Desa Blumah Kecamatan Plantungan
  • Curug Penglebur Gongso di Desa Gondang Limbangan
  • Agrowisata Ngebruk Patean Surga Buah Unggul di Sidokumpul Patean
  • Pantai Cahaya/The Sea. Penangkaran Satwa Langka sejenis mamalia air, juga ada Dolphin Therapy yaitu pengobatan dengan media lumba-lumba
  • Desa Wisata Cacaban. Terletak di desa Cacaban Singorojo Kendal
  • Curug Jeglong. Terletak di Desa Bendosari Kecamatan Plantungan
  • Bukit Tegal Santun di Sambongsari Weleri Kendal
  • Pantai Indah Kemangi di Desa Jungsemi Kecamatan Kangkung
  • Daftar Wisata Kendal Terbaru Tahun 2022

Wisata Religi

Beberapa objek wisata religi di Kabupaten Kendal:

  • Makam Sunan Bromo di Bebengan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
  • Makam Kiai Mandurorejo (bupati Pekalongan I) Protomulyo Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal
  • Makam Wali Gembyang di Patukangan Kota Kendal
  • Makam Wali Joko di Komplek Masjid Agung Kendal
  • Makam Wali Hadi di Komplek Masjid Agung Kendal
  • Makam Pangeran Djoeminah di Kaliwungu
  • Makam Tumenggung Mertowijoyo (bupati Kendal VIII / Kyai Kendil Wesi) di Sukolilan Patebon Kendal
  • Makam Sunan Abinowo di Pekuncen Pegandon
  • Makam Kiai Asy'ari di Kaliwungu
  • Makam Petilasan Krapyak di Jatirejo Ngampel Kendal
  • Makam Pengeran Benowo di Pekuncen Pegandon Kendal
  • Peziarahan Gua Bunda Maria Ratu Besokor di Kecamatan Weleri
  • Makam Pangeran Sambong di Sambongsari Weleri Kendal

Event

Tokoh Terkenal

Referensi

  1. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 1 Oktober 2021. 
  2. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020" (pdf). www.bps.go.id. Diakses tanggal 1 Oktober 2021. 
  3. ^ "Flora Identitas Kota dan Kabupaten di Jawa Tengah". 2010-11-05. Diakses tanggal 2015-05-23. 
  4. ^ "Fauna Identitas Kota dan Kabupaten di Jawa Tengah". 2010-10-03. Diakses tanggal 2015-05-23. 
  5. ^ Iswahyudi (2017-11-16). "Sejumlah Pihak Minta Logo Kabupaten Kendal Dikembalikan yang Lama". medcom.id. Diakses tanggal 2021-12-29. 
  6. ^ "Kendal Bersiap Ganti Lambang Daerah | Semarang Bisnis.com". Bisnis.com. 2019-09-04. Diakses tanggal 2021-12-29. 
  7. ^ Sailendra, Hanief. "Logo Lama Kendal di Tenda-tenda Depan Kantor Bupati Akan Ditertibkan - Suara Merdeka". Logo Lama Kendal di Tenda-tenda Depan Kantor Bupati Akan Ditertibkan - Suara Merdeka. Diakses tanggal 2021-12-29. 
  8. ^ Tasropi (2020-01-22). "Komisi A Persoalkan Logo Lama". RADARSEMARANG.ID. Diakses tanggal 2021-12-29. 
  9. ^ Sailendra, Hanief. "Logo Lama Kendal di Tenda-tenda Depan Kantor Bupati Akan Ditertibkan - Suara Merdeka". Logo Lama Kendal di Tenda-tenda Depan Kantor Bupati Akan Ditertibkan - Suara Merdeka. Diakses tanggal 2021-12-29. 
  10. ^ De Locomotief
  11. ^ PEROLEHAN KURSI DPRD KENDAL 2014-2019
  12. ^ Perolehan Kursi DPRD Kendal 2019-2024
  13. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  14. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  15. ^ Kode Pos Kabupaten Kendal

Pranala luar