Memulai
Tips

Selamat menjelajah, kami menunggu suntingan Anda di Wikipedia bahasa Indonesia!

Welcome! If you do not understand the Indonesian language, you may want to visit the embassy or find users who speak your language. Enjoy!

--Pesan ini dikirim secara otomatis menggunakan bot. 17 Maret 2022 01.45 (UTC)

Maret 2022

  Halo, Saya Symphonium264. Saya ingin memberitahu Anda bahwa salah satu atau beberapa suntingan Anda telah dibatalkan karena terlihat seperti promosi. Beriklan dan menggunakan Wikipedia sebagai suatu "mimbar" akan melanggar kebijakan Wikipedia dan tidak diizinkan. Lihatlah di halaman pengantar untuk mempelajari lebih lanjut mengenai Wikipedia. Terima kasih. – S264 [badhé ngobrol?] 17 Maret 2022 02.18 (UTC)Balas

Lemah Syahwat

Lemah syahwat atau impotensi merupakan ketidakmampuan penis untuk ereksi atau mempertahankan posisi ereksi saat berhubungan seksual. Kondisi ini dialami oleh sebagian pria seiring pertambahan usia. Namun, selain faktor usia, lemah syahwat juga bisa terjadi akibat banyak faktor lainnya.

Lemah syahwat lebih sering terjadi pada lansia. Umumnya kondisi ini dialami oleh pria yang telah berusia 60 tahun ke atas. Meski begitu, pria di usia produktif pun bisa saja mengalaminya.

Memahami Penyebab dan Cara Mengatasi Lemah Syahwat Pria disebut mengalami impotensi bila sulit untuk ereksi setiap kali hendak berhubungan seksual, dalam jangka waktu 6 bulan atau lebih. Jika seorang pria hanya sesekali mengalami kesulitan ereksi atau mempertahankan ereksi, belum tentu ia mengalami lemah syahwat. Sulit mencapai ereksi meski sudah mendapat cukup rangsangan. Sulit mempertahankan ereksi sehingga tidak bisa ejakulasi atau orgasme. Kadang disertai penurunan hasrat seksual. Kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya merasa malu, putus asa, bahkan depresi. Selain itu, impotensi juga dapat membuat hubungan dengan pasangan menjadi kurang harmonis dan menyebabkan infertilitas pada pria.

Beberapa Penyebab Lemah Syahwat Lemah syahwat dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang paling sering menyebabkan terjadinya lemah syahwat:

Gaya hidup tidak sehat Kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, kurang tidur atau sering begadang, dan menggunakan narkoba dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke penis. Hal ini dapat menyebabkan pria sulit ereksi dan mempertahankan ereksinya. Selain itu, pria dengan berat badan berlebih dan kurang olahraga juga lebih rentan mengalami lemah syahwat.

Gangguan psikologis Selain faktor fisik, lemah syahwat juga bisa disebabkan oleh gangguan psikologis atau stres berat yang berkepanjangan. Beberapa studi menunjukkan bahwa pria yang memiliki masalah psikologis, seperti depresi, gangguan cemas, PTSD, baru saja bercerai atau ditinggalkan oleh pasangan, atau memiliki kekhawatiran berlebih terhadap performa seksualnya, memiliki risiko tinggi untuk mengalami lemah syahwat.

Gangguan hormon Dorongan atau hasrat seks pria diatur oleh hormon seks yang disebut testosteron. Ketika jumlah testosteron berkurang, maka pria akan memiliki kesulitan dalam mencapai kepuasan seksual dan rentan terkena lemah syahwat. Selain itu, lemah syahwat juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit lain akibat gangguan hormon, seperti diabetes, gangguan tiroid, dan hipogonadisme. Penyakit-penyakit tersebut dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan saraf serta berkurangnya sirkulasi darah pada penis, sehingga menyebabkan impotensi.

Penyakit kardiovaskular Kondisi yang memengaruhi jantung dan kemampuannya dalam memompa darah dapat memicu lemah syahwat. Hal ini dikarenakan kurangnya aliran darah ke penis dapat menyebabkan seseorang tidak mencapai ereksi. Penyakit kardiovaskular lain, seperti stroke dan aterosklerosis, juga dapat menyebabkan kesulitan ereksi. Pria yang menderita hipertensi, gula darah tinggi, dan kolesterol berlebihan merupakan kelompok yang termasuk berisiko tinggi mengalami lemah syahwat.

Efek samping obat-obatan Obat-obatan tertentu dapat menimbulkan efek samping yang memengaruhi aliran darah pada penis, sehingga menyebabkan lemah syahwat. Obat-obatan yang dimaksud adalah obat antihipertensi, antidepresan, antipsikotik, obat untuk penyakit jantung, obat penenang, dan kemoterapi untuk mengobati kanker.

Operasi prostat atau kandung kemih Pria yang menjalani operasi di bagian prostat dan kandung kemih berisiko mengalami lemah syahwat. Hal ini terjadi lantaran adanya kemungkinan rusaknya pembuluh darah atau saraf di sekitar penis akibat operasi tersebut. Gejala lemah syahwat yang muncul dapat bersifat sementara atau menetap setelah operasi. Jika kondisi ini terjadi, mungkin diperlukan perawatan atau pengobatan untuk membantu mengembalikan fungsi ereksi.

Gangguan pada penis Beberapa kondisi atau kelainan pada penis, seperti penyakit Peyronie, cedera pada penis, dan epispadia, dapat menyebabkan lemah syahwat. Hal ini terjadi karena penyakit tersebut dapat menimbulkan gangguan pada aliran darah, saraf, serta bentuk penis, sehingga penis menjadi sulit ereksi. Abduliman01 (bicara) 5 April 2022 05.03 (UTC)Balas