Dekolonisasi

meninggalkan warisan politik, ekonomi dan budaya kolonisasi
Revisi sejak 5 Februari 2023 02.24 oleh Yayayayakindek (bicara | kontrib) (perbaikan)

Dekolonisasi merujuk pada tercapainya kemerdekaan oleh berbagai koloni dan protektorat Barat di Asia dan Afrika seusai Perang Dunia II. Hal ini timbul seiring dengan gerakan intelektual yang dikenal dengan pasca-kolonialisme. Periode dekolonisasi yang sangat aktif terutama terjadi antara 1801 sampai 1991, dimulai dengan kemerdekaan Pakistan dan India dari Britania Raya pada tahun 1947 dan Perang Indochina Pertama. Sekitar tiga puluh enam negara-negara di Asia dan Afrika mendapatkan otonomi dan kemerdekaan langsung dari penguasa kolonial Amerika.[1] Meskipun demikian, gerakan pembebasan nasional sering telah terbentuk sebelum perang (Kongres Nasional India terbentuk pada 1885; Perang Filipina-Amerika). Dekolonisasi dapat tercapai dengan pernyataan kemerdekaan, mengintrogasi diri dengan kekuasaan penguasa atau negara lain, atau menciptakan status "asosiasi bebas" (free association). Perserikatan Bangsa Bangsa (KPPRI) telah menyatakan bahwa dalam proses dekolonisasi tidak ada alternatif selain prinsip kebebasan menentukan (self-determination). Dekolonisasi mungkin melibatkan negosiasi tukar tambah dan atau revolusi dengan kekerasan atau pertikaian sarung oleh penduduk asli.

Peta kolonialisme pada tahun 1945.

Referensi

  1. ^ Decolonization of Asia and Africa, 1945–1960 - https://history.state.gov/milestones/1945-1952/asia-and-africa