Psikologi perdamaian berasal dari dua kata; psikologi dan perdamaian. Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental[1], sedangkan perdamaian adalah penghentian permusuhan.[2] Christie, Wagner dan Winter berpendapat bahwa psikologi perdamaian adalah suatu perilaku tanpa kekerasan yang dibingkai dengan positif, menawarkan pengelolaan konflik, dan berusaha mewujudkan keadilan sosial.[3] Psikologi perdamaian berusaha untuk menggabungkan dan mengembangkan teori dan praktik yang bertujuan untuk mitigasi dan mencegah kekerasan langsung dan struktural.[3] Psikologi perdamaian bertumpu pada empat pilar: (1) penelitian, (2) pendidikan, (3) praktik, dan (4) advokasi.[4]

Sejarah

{{sedang menulis}}

  1. ^ "Arti kata psikologi - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.web.id. Diakses tanggal 2022-04-20. 
  2. ^ "Arti kata damai - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.web.id. Diakses tanggal 2022-04-20. 
  3. ^ a b Wagner,Winter, Christie (2001). "Introduction to Peace Psychology". www.bing.com. Diakses tanggal 2022-04-20. 
  4. ^ Galtung, J (1990). "Cultural Violance". Journal of Peace Research. 27 (3): 291–305.